Part 17

174 14 0
                                    

Beberapa jam berlalu, akhirnya bis yang membawa mereka tiba ditempat tujuan, satu persatu, bis tersebut memasuki kawasan bumi perkemahan, tempat dimana kegiatan akan dilaksanakan, tentu saja pihak sekolah sudah mengatur semuanya untuk beberapa hari kedepan, jadi tidak akan ada orang selain mereka disana, pastinya itu juga untuk kenyamanan bersama.

Baik dari pihak sekolah maupun dari pihak pengelola, tidak ingin ada yang mengganggu kegiatan tersebut, jadi ya seluruh area tersebut disewa oleh pihak sekolah, tentu saja itu dilakukan dari jauh-jauh hari, agar dapat memudahkan pihak pengelola melakukan perencanaan.

Bis yang membawa mereka berjajar rapih diparkiran, tentu saja bis-bis itu akan langsung pergi dan kembali lagi nanti untuk menjemput mereka semua, hanya beberapa kendaraan milik pribadi dan oprasional sekolah yang masih ada, itu hanya untuk berjaga-jaga saja.

Satu persatu siswa turun dari dalam bis, hal pertama yang mereka lakukan adalah menghirup udara segar khas pegunungan, udara bersih yang masih asri, dengan bau rerumputan yang bercampur dengan udara bebas disekitar.

"Aahhh! Segarnya!"

Bukan cuma para siswa, tapi para guru dan staf yang ikut juga langsung menghirup udara disana, jarang-jarang mereka mencium udara yang masih sangat bersih seperti ini, keadaan kota yang dipenuhi polusi membuat mereka sehari-hari hanya menghirup udara seadanya.

Dan jangan lupakan satu hal lagi, setelah menghirup udara segar, para siswa tentu melakukan sesi foto mereka masing-masing, itu semua untuk di posting dimedia sosial atau hanya sebagai kenangan-kenangan penghias galeri ponsel mereka saja.

"Anak-anak! Mari berkumpul sama yang lain, akan ada briffing dulu dari pak Amar selaku penanggung jawab kegiatan ini," ucap bu Fatma.

"Iya, bu," jawab semua.

Tentu saja mereka langsung berkumpul ditempat yang ditentukan, dari mipa satu sampai mipa lima, jumlahnya hampir 150 orang, itu semua total siswa yang mengikuti kegiatan ini.

Para staf lain yang bertanggung jawab didapur langsung menuju ke posisi mereka masing-masing, sementara para guru juga ikut berkumpul, berjejer dibalik pak Amar, dan briffing pun dimulai dengan doa lalu di lanjutkan beberapa patah kata sambutan.

Lalu setelah itu pak Amar langsung ke intinya, menjelaskan kegiatan-kegiatan apa saja yang akan dilakukan dan hal apa saja yang dilarang atau tidak di perbolehkan selama kegiatan, pak Amar juga memberitahu selama kegiatan mereka dilarang berjalan-jalan keluar dari area perkemahan.

Pak Amar juga menjelaskan akan ada waktu istirahat bagi semua siswa nanti, di waktu itu mereka bebas melakukan kegiatan apa pun, namun tetap harus dalam pengawasan, kalau mereka ingin berkegiatan sendiri, harus lapor dulu ke petugas penanggung jawab.

Cukup lama pak Amar menjelaskan, karna memang banyak hal yang harus diperhatikan oleh semuanya, baik pak Amara maupun staf-staf tau kalau para siswa ini masih muda, akan ada jiwa bebas, berontak dan rasa ingin tau yang dalam, maka dari itu mereka mewanti-wanti agar para siswa tidak melakukan hal yang dapat merugikan nantinya.

Dan, setengah jam berlalu setelah kata sambutan dari pak Amar dimulai, pada akhirnya beliau langsung mengakhiri dan menyuruh para siswa bubar.

"Sialan. Lama banget tuh pak tua, kaki gue jadi pegel," keluh Alexa.

"Bener tuh, Xa. Kalau dia bukan guru, udah gue tempeleng kepelanya dari tadi," sambung Marta.

"Bagaimana kalau kita kerjain tuh pak tua?!"

"Ide bagus tuh, Xa. Gue ikut."

"Ok! Nanti kalau ada kesempatan, kita kerjain tuh tua bangka."

"Alexa! Marta! Kalian sedang merencanakan apa? Jangan bikin ulah!" tegur bu Fatma yang mendengar rencana mereka.

MY 'STRONGEST' CUPU ✅ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang