Andra mengendarai sepeda motornya melintasi jalanan kota Bandung, seperti biasa, Andra ingin menikmati suasana malam di kota Bandung, sudah sangat lama Andra tidak menikmati suasana malam kota, dirinya lebih sering bahkan tinggal di Jakarta karna tuntutan pekerjaannya, sebagai seorang atlit, tidam boleh jauh-jauh dari arena, apa lagi saat liga sedang berlangsung.
Motor yang Andra kendarai berbelok ke arah jalanan yang cukup sepi, ini jalan pintas untuk menuju ke pusat perkotaan, dirinya biasa melewati jalanan ini kalau semisal mau ke pusat kota, baik dulu atau pun sekarang jalana ini tidak banyak berubah, selalu sepi dan belum ada rumah warga disekitarnya.
Dan, hal tidak terduga kembali terjadi, saar di perjalanan Andra melihat segerombolan orang tengah mengerumuni sesuatu, Andra sebenarnya tidak peduli, tapi saat telinganya mendengar teriakan minta tolong, Andra langsung menghentikan laju motornya.
Sebenarnya itu urusan orang lain, tapi sebagai seorang pengguna seni beladiri, Andra tidak bisa membiarkan kejahatan di depan matanya begitu saja, itu yang diajarkan oleh ayah dan ibunya, kekuatan ada untuk menolong orang lain.
Motor si parkir sedikit jauh dari tempat kejadian, Andra membuka helm dan melepas resleting jaketnya, setelah itu mulai berjalan mendekat, karna mereka terlaku fokus, kedatangan Andra tidak disadari sedikitpun, hanya terdengar gelak tawa dari dalam kerumunan.
"Ayo teriak! Terus teriak sekuat tenaga! Gak akan ada orang yang nolongin ka---"
"WOY!" Andra berteriak untuk menarik perhatian mereka. "Lepasin dia sekarang juga!"
"Siapa lo? Gosah ikut campur urusan kita," balas salah seorang dari mereka ngegas.
"Saya bukan siapa-siapa, hanya saja saya tidak suka melihat kejahatan yang kalian lakukan ini. Cepat lepasin gadis itu!"titah Andra penuh penekanan.
"Hei bung! Kalau lo gak mau mati, mending pergi sana, ini bukan uru---"
"AA!"
Semua terkejut terlebih lagi Andra, suara itu sangat familiar baginya, itu seperti suara seseorang yang sangat rese di sekolahnya, Andra tidak ingin mengingat itu karna takut kalau suara itu benar-benar milik gadis itu. Alexa yang sedang di kerumuni oleh geng Hyena pimpinan Romy.
"Aa! T-tolongin aku! M-mereka mau jahatin aku."
Ah, ternyata suara itu benar-benar milik gadis rese disekolah, suara seorang Alexa si gadis pembully. Sial, kenapa juga dirinya harus terlibat lagi dengan sosok Alexa ini, padahal Bandung itu luas, tapi kenapa serasa sempit seperti ini.
Andra tidak menyangka akan kembali membantu seorang Alexa, kalau tau begini, Andra mending mengacuhkan saja, kalau pergi sekarang, akan sangat terlambat sebab, Alexa sudah memanggil nya dengan sebutan 'aa', semuanya pasti akan salah paham padanya.
"Aa!" heran Romy kela mendengar itu, namun sedetik kemudian mulai paham. "Oh! Ternyata lo salah satu kacungnya si Alex.
Andra menepuk jidatnya sendiri, ternyata benar, mereka sudah salah pahan terhadapnya, tidak ada jalan lain lagi, Andra sudah tidak bisa mundur, hanya bisa memberi sedikit pelajaran kepada anak-anak muda ini.
"Guys! Salah satu anak ragnarok. Habisin dia!" teriak Romy penuh penekanan.
"SERANG!"
Andra berlari mundur untuk memperluas areanya, tentu saja beberapa anak-anak Hyena langsung berkerumun mengelilingi Andra, mereka langsung menyerang tanpa basa-basi, dan langsung menargetkan titik vitalnya, seakan ingin langsung mematikan pergerakan Andra.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY 'STRONGEST' CUPU ✅ [SELESAI]
Ficção Adolescente(END) SQUEL 'BRONDONG HUSBAND' . Saat adiknya tertimpa kecelakaan 'yang disengaja', Andra memutuskan untuk rehat dari panggung oktagon, mencari cara untuk menemukan siapa pelaku yang mencelakai adiknya, akhirnya Andra terpikirkan satu cara saja, yai...