Part 4

337 19 0
                                    

Alexa baru saja pulang dari rumah Marta sebelum mobil miliknya mengalami masalah mesin ditengah jalan, di jalanan yang cukup sepi bahkan terbilang sepi, tidak banyak kendaraan yang lalu lalang karna sejatinya jalanan itu bukanlah jalanan utama, itu jalan pintas yang selalu di gunakan beberapa pengguna jalan untuk memangkas waktu tempuh perjalanan.

Disaat seperti itu Alexa tentu saja kesal setengah mati, menyumpah serapah bahkan mengutuk mobil miliknya, padahal baru beberapa bulan di service tapi kondisi kendaraannya sudah seperti ini, Alexa bersumpah akan menuntut bengkel yang memperbaiki mobilnya waktu itu.

Mau tidak mau, Alexa harus turun dari dalam mobil untuk mengecek kondisi mesinnya, membuka kap mobil dan melihat-lihat, hanya melihat-lihat karna ia tidak tau menau tentang permesinan, dirinya hanya seorang pelajar yang tidak suka belajar, hanya suka berfoya-foya dan menghabiskan uang orang tuanya.

Alexa juga sudah menghubungi kakaknya Alex, perlu beberapa kali sampai telpon darinya di angkat oleh abangnya itu, tentu saja hal pertama yang di lakukan oleh Alexa adalah marah-marah kepada kakaknya itu, bahkan saat seseorang datang untuk menolongnya, Alexa juga marah-marah kepada orang itu.

Sampai akhirnya amarahnya itu mereda kala melihat siapa orang yang akan membantunya, seorang pemuda yang sangat tampan dan terlihat berbeda dari pemuda lain yang pernah dirinya kenal, itu langsung membuat jantungnya berdegub kencang sampai membuatnya gelagapan.

Alexa yang biasa di kejar-kejar oleh pemuda lain, kini justru menurunkan harga dirinya dan memulai lebih dulu, walau pun tidak di hiraukan tapi Alexa terus berusaha, memandangi wajah si pemuda dengan menunjukan kecantikan yang dia punya.

Namun sangat disayangkan, sampai saat mobilnya menyala, pemuda tersebut terus mengacuhkannya, bahkan saat dirinya ingin meminta nomor kontak, si pemuda justru berlalu cepat dengan sepeda motornya, ini kali pertama dirinya di acuhkan seperti itu.

"Sialan. Gue di kacangin lagi," gerutu Alexa sambil menatap kepergian si pemuda.

Sambil misuh-misuh sendiri, Alexa ingin mengumpati pemuda tersebut, tapi niatan itu urung kala melihat wajah rupawan si pemuda, akhirnya Alexa hanya bisa senyam-senyum sendiri bahkan sampai salah tingkah sendiri.

Namun, tingkahnya itu terhenti tatkala segerombolan motor berhenti di dekatnya, itu adalah kakaknya Alex dan juga anggota geng nya yang lain.

"Oi! Ngapain lo berdiri di tengah jalan kayak gitu? Nyari mati lo ya?" tanya Alex sambil terkekeh.

Alexa langsung menatap sinis. "Ba-cot."

"Hoho... Adik gue ngambek guys!"

Alexa langsung dapat surakan dari semua anggota gengnya Alex, tentu saja itu hanya candaan, tapi tetap saja itu semua langsung membuat Alexa kesal, kakaknya itu memang tengil, minta di hajar katanya.

"Dieum lo semua!" sentak Alexa kesal. "Minta di timpuk hah!"

"Wih... Sabar-sabar! Gosah ngambek mbak."

"Tau nih. Kita kan cuma bercanda, jangan di masukin ke dalam kaki kali."

"Yoi tuh. Jangan dimasukin ke dalam kaki, nanti bau sikil."

"Hahaha..."

Lagi-lagi, Alexa di godain oleh semua anak buahnya Alex, tentu saja mereka cukup mengenal Alexa, karna gadis itu juga suka ikut nongkrong bersama anak-anak geng besutan kakaknya itu, ibarat kata, mereka itu abang-abangnya Alexa, walaupun ya kakaknya juga masih satu sekolah dengannya, cuma lebih senior aja.

"Bener-bener minta di timpuk. Awas aja, gue gak bakal traktir kalian lagi," dengus Alexa.

"Yah! Jangan gitu lah, hidup tanpa traktiran dari lo sama dengan makan sayur kagak pake garem, hambar."

MY 'STRONGEST' CUPU ✅ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang