Terkejut. Semua orang terkejut tatkala Roby menodongkan sebuah pistol ke arah mereka, di tambah satu orang tengah menjadi sandra, siapa sangka kalau Roby akan berbuat nekad seperti itu, kekalahan dua bodyguard nya membuat Roby kalut, ia tidak ingin berhenti walau sudah kalah sekalipun, ia akan melakukan segala cara untuk menarik mereka bersamanya.
Roby menodong-nodongkan pistol tersebut , kadang ke arah Andra, Kim atau pun sandra yang ada di tangannya, beberapa kali melakukan itu guna menakuti dan membungkam mulut mereka semua, apa lagi sedari tadi sandra di tangannya terus menjerit meronta-ronta.
Ya. Orang yang di sandra oleh Roby adalah Alexa, Alexa tadi sempat luput dari pengawasan Kim yang tengah menghubungi pihak kepolisian, momen itu di manfaatkan oleh Roby sebaik mungkin, hasilnya, Roby berhasil menyandra Alexa tanpa di sadari oleh siapa pun juga.
"AAAA..." jerit Alexa ketakutan.
"Diam!" bentak Roby penuh emosi. "Hahaha... Jangan ada yang bergerak satu pun, kalau tidak nyawa gadis ini melayang seketika."
"INDRA! Tolong!"
"Saya bilang diam ya diam. Kamu paham tidak! Atau perlu saya lubangi kepala kamu baru kamu bisa diam! Mau!"
Alexa langsung terdiam ketakutan, ancaman yang di layangkan oleh Roby tidak main-main, namun entah kenapa Alexa menyadari ada hal lain, Alexa sadar kalau tubuh Roby bergetar, seolah-olah sedang ketakutan, ya, Alexa sadar kalau Roby memang sedang ketakutan, bagiamana pun juga Roby masih sebaya dengannya, jadi pantas kalau Roby merasa ketakutan, apa lagi dirinya tau kalau setelah itu dia akan berurusan dengan pihak kepolisian.
Bagiamana pun juga, rencana Roby gagal total, Roby melakukan hal itu juga karna sifatnya yang masih labil, merasa terdesak keadaan dan mengambil jalan yang sangat berbahaya, kelabilan itu justru yang membuat Andra dan Kim tidak bisa gegabah, salah sedikit saja Roby akan meletuskan pistol di tangannya ke arah mereka semua.
Andra yang melihat situasi itu justru langsung menoleh ke arah Kim. "Oi Kim! Lo gimana sih? Katanya semua aman, kenapa Alexa bisa di sandra kayak gitu!?"
"Mana gue tau. Gue kan habis nelpon polisi tadi, mana sadar kalau tuh orang bergerak disaat itu," balas Kim.
"Ck. Payah lo! Jagain gitu aja gak becus," ejek Andra.
Kim langsung berdecak kesal. "Dih. Sekate-kate lo ya! Udah sukur gue tolongin, eh malah ngatain lagi, gue tinggal ju---"
"DIAM!" serobot Roby dengan suara berat. "Kalian ngejek saya, iya! Bisa-bisanya kalian debat saat situasi kayak gini, kalian nyari mati hah!"
"Nyari cewek gue mah, ngapain juga nyari mati, gue masih jomblo bro," balas Kim dengan santainya.
"Sialan. L-lo bener-bener nyari mati." Roby menodongkan pistolnya ke arah Kim.
"T-tuan! J-jangan lakukan i-itu!" Salah satu bodyguard yang masih sadar memperingati Roby atas perbuatannya itu.
Roby tentu saja menatap nyalang ke arahnya. "Diam kamu. Dasar tidak berguna, ngalahin satu orang saja tidak becus. Masih mau ngalangin! Cih! Dasar serangga."
"I-itu untuk kebaikan tuan. P-pistol itu sangat berbahaya," balasnya kembali memperingati.
"DIAM," bentak Roby dengan nada tinggi. "Saya tidak butuh nasihat kamu. Toh, tanpa melakukan ini juga saya pasti akan di seret ke penjara, jadi lebih baik saya bawa kalian semua sebelum itu terjadi."
"T-tuan! Sa---Ugh!" Pada akhirnya bodyguard itu kehilangan kesadarannya.
Saat ini, tidak ada lagi yang bisa menghentikan Roby sama sekali, Roby sudah dikuasai oleh amarah dan dendam kesumatnya, akan sangat sulit berbicara baik-baik kalau seperti itu, salah sedikit saja nyawa bisa menjadi taruhannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/363001045-288-k983749.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY 'STRONGEST' CUPU ✅ [SELESAI]
Ficção Adolescente(END) SQUEL 'BRONDONG HUSBAND' . Saat adiknya tertimpa kecelakaan 'yang disengaja', Andra memutuskan untuk rehat dari panggung oktagon, mencari cara untuk menemukan siapa pelaku yang mencelakai adiknya, akhirnya Andra terpikirkan satu cara saja, yai...