chapter03-pindah?

1.3K 29 2
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم
اسلام اليكم ورحمه الله وبركاته

اَللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

•اَللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AUTHOR POV:

2 hari berlalu sepasang kekasih sedang duduk bersama diruang tamu, rayyan membaca kitab dan Nazhifa membaca novel kesukaan nya.

"Zhifa?"panggil nya dengan suara yang lembut,Nazhifa menoleh melihat sang suami yang memanggil nya tadi

"kenapa kak?" tanya nazhifa bingung,

"Kemas barang-barangmu, kita pindah kerumah saya"titahnya tersenyum

mendengar perintah lembut dari sang suami hatinya berdebar, tak banyak bicara Nazhifa masuk kekamar dan segera menyiapkan beberapa barangnya, ia belum sempat menaruh baju atau pun barang nya dilemari milik sang suami.

"tidak salah saya menikahimu sayang, kau begitu patuh dengan ucapan ku" batinya terkekeh,Melihat punggung sang istri tak terlihat Rayyan melakukan aktifitas nya lagi membaca kitab.

15 menit berlalu Nazhifa baru saja selesai membereskan barang-barangnya, menuruni anak tangga perlahan menyeret koper dilengkapi ransel yang menempel, mendengar langkah sang istri rayyan menghampiri nya

"Sini saya bawa ke bagasi"rayyan mengambil alih koper milik Nazhifa

"Syukron kak" ucapnya tersenyum manis

•••

Didalam mobil/

"Kak udah izin sama ummi dan Abi?" Tanya Nazhifa melirik rayyan yang sedang fokus menyetir

"Sudah" ucap rayyan singkat

Hening

Keheningan siang bolong, tak ada canda tawa terdengar, Nazhifa yang melanjutkan membaca novel dan rayyan yang fokus menyetir, tak terasa 30 menit berlalu mobil rayyan memasuki rumah berukuran besar, terdapat satpam yang membuka pagar rumah nya, rumah dengan desain mewah dan juga elegan, Nazhifa menelan selavinya susah payah.

"Ya Rabb ini istana bukan rumah" batinya berucap

"Sayang?" Mendengar panggilan dari rayyan Nazhifa membuyarkan lamunannya

"Kenapa hm?" Ucap rayyan melihat reaksi sang istri

"I-ini rumah kakak?" tanyanya gugup

"Bukan" mendengar penuturan sang suami Nazhifa mendongak, maksud suaminya ini apa? Kenapa ia dibawa keistana ini jika bukan rumah nya?

"Rumah kita ya habibati" ucapnya terkekeh kecil, ia sengaja membuat Nazhifa bingung sebentar

"Ish kakak nyebelin!" Ucapnya memukul dada bidang rayyan dengan pelan

"Memang benar sayang ini rumah kamu juga sekarang" ucapnya lagi tertawa

"Kak ini istana bukan rumah" ucap Nazhifa yang terdengar polos

"Kamu suka?" Tanya rayyan

"S-suka tapi, ini terlalu besar buat kita berdua" jujur jantung ingin copot saat melihat rumah tapi bukan seperti rumah.

"nanti ada anak-anak kita" ucapnya menggoda

Glek!

Apakah itu kode untuknya? Jika iya, dirinya harus bagaimana? Belum siap melaksanakan kewajiban yang seharusnya ia berikan untuk sang suami, pernikahan nya tak terpaksa tapi sungguh ia benar-benar belum siap menyerah kan keperawanan nya.

"M-maaf kak,pasti kakak-" ucapnya terpotong , tangan kekar dan lembut itu menutupi mulut sang istri dengan satu jari.

"Ngga papa kakak nunggu kamu siap" Ada rasa bersalah yang menyelimuti hati Nazhifa, ia benar-benar belum sepenuhnya menjadi istri yang baik dalam melayani suami


"Ayo masuk" ucap rayyan tersenyum manis, Nazhifa hanya mengangguk dan berjalan dibelakang rayyan

Ceklek//

Setelah memasukkan pin,pintu rumah itu terbuka menyambut kedatangan mereka berdua, ada beberapa pegawai yang menjaga rumah milik rayyan selama ia tak menempati rumahnya, rayyan sangat sibuk dengan pekerjaan dan juga mengurus pesantren sang Abi, rayyan selalu tinggal dikediaman sang ummi dan abinya.

"Masya Allah" ucapnya tersenyum manis, sangat sempurna rumah ini begitu mewah nan elegan, desain yang sangat cocok.

"Mau jalan-jalan atau tidur siang?" tanya rayyan

"Mau jalan-jalan dulu boleh kak?" Ucap Nazhifa meminta izin.

"Boleh" satu kata, setelah mereka menyelusuri Setiap inci rumah, dengan tersenyum dan sabar rayyan memperlihatkan rumah nya, disela-sela itu keduanya tertawa hangat.

"Melihatmu tersenyum,hati saya hangat sayang" batinya rayyan terkekeh

"Melihatmu tersenyum,hati saya hangat sayang" batinya rayyan terkekeh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Begitulah kira-kira rumah rayyan
Hanya gambaran saja🙏
•••

STAY TUNE SENG-

GIMANA BAB INI?
TANDAII TYPO YAAAAAAA

THANK YOU!
:)
WASSALAMU'ALAIKUM

GUS RAYYAN [END!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang