chapter 17

514 14 0
                                    

Author pov:

Mall. Kedua pasutri ini sedang berbelanja bulanan, memilih buah yang segar, sayur mayur salah satu keahlian Nazhifa, bukan hanya Nazhifa saja tapi semua wanita yang paham memasak bukan?.

"Kak tolong ambilkan, buah Semangka, alpukat, buah naga, sama melon" titah Nazhifa tanpa banyak bicara rayyan mengambil buah yang diperintahkan sang istri "oh iya alpukat nya yang banyak ya aku suka soalnya" ucapnya lagi rayyan menurut

"Semangka 1, buah naga 4,melon 1, alpuka-" ucapnya terpotong kala sang suami masih asyik mengambil alpukat "cukup kak kenapa banyak banget!" Rayyan menatap sang istri intens bukankah ia yang memerintahkan agar diperbanyak buah alpukat ini?

"Katanya kamu suka?" Nazhifa mulai menghitung tak disangka angkanya melebihi 30  buah "Nggak 40 juga!!" Kesalnya

"Hehe,nggak papa selagi kamu suka" rayyan terkekeh kecil, Nazhifa hanya mampu menggeleng pasrah

"Yakali kak aku makan berapa buah sehari?" Rayyan menggaruk kepalanya

"Taruh 30"titahnya kembali, rayyan segera menaruh jumlah buah yang dititah kan

"10 nggak kurang?" Tanya rayyan, Nazhifa menghela nafas berat "in syaa Allah cukup"

•••

Kasir.

Disinilah kedua pasutri ini mengantri untuk membayar belanjaan tersebut, tak disangka ternyata troli yang mereka bawa hingga 4 troli.

"Kak kok ada 4 troli?"nazhifa menyeritkan alis nya heran.

"Gimana nggak 4 kamu milihnya aja lebih dari 2 jam, dan ini semua hasil dari kamu yang milih" rayyan terkekeh kecil, Nazhifa menatap sang kasir yang sedang menghitung menggunakan alat scan, setengah jam berlalu belanjaan keduanya akhirnya telah selesai

"Totalnya Rp.6.860.000 " ucap sang kasir

"K-kak" Nazhifa melongo, ia takut sang suami memarahinya

"Mau pakai kartu atau cash?"tanya nya lagi sang kasir

"Ini mba pakai kartu" rayyan menyodorkan kartu ATM miliknya

Nazhifa terdiam, tadinya yang berniat membayar adalah dirinya, namun hanya membawa cash 3jt saja, kartunya pun ditinggal dirumah

"Terimakasih kak, mas datang kembali" Nazhifa tersenyum kikuk, rayyan menarik pelan Nazhifa dan segera menuju mobilnya,belanjaan mereka sudah diatur oleh pegawai disini.

"Kak, nanti aku tf lagi ya uang bulanan nya" Nazhifa membuka suara menatap sang suami yang masih diam, bukan marah rayyan hanya mengerjai istrinya

Gemas! Batinya.

"Kak rayyan marah?" tak ada jawaban, Nazhifa terdiam menunduk tanpa sadar air matanya keluar membasahi pipinya "hiks.. k-kak m-maaf "

"Loh kenapa nangis?" rayyan sudah tak kuasa melihat istrinya merasa bersalah, ia memeluk tubuh Nazhifa erat

"Aku nggak marah, mau lebih dari 100jt juga nggak apa" ucap nya menenangkan Nazhifa

"Terus kenapa diem aja hiks..." Tangis nya lagi

"Kamu lucu kalau kaya tadi" dengan kesal Nazhifa melepaskan pelukannya, ia memukul-mukul dada rayyan kesal "ish kakak nyebelin!" Rayyan hanya terkekeh, pukulan Nazhifa hanya sebagai luapan emosi lagi pula sang istri sedang hamil muda

Cupp/

"Afwan calon Umma" ucapnya mengecup kening Nazhifa singkat

"Laa ba'sa calon Baba" keduanya terkekeh kecil, hingga tak terasa mobil berwarna putih itupun masuk kearea pesantren .

•••

Halo Reade's maafin author ya ngilang berbulan' :) lagi males banget, banyak masalah, tugas sekolah huhu...

Thank u yang sudah stay menunggu, sekali lagi Afwan,🙏

💗💪

GUS RAYYAN [END!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang