AUTHOR POV:
"DUARR!" sebuah mobil berwarna putih kehilangan kendali hingga menabrak pohon yang menjulang tinggi
Prang!
Foto yang terpajang didinding rumah mewah itu jatuh "Ya Rabb ku ada apa ini?" Batin nya berbisik, hatinya gontay, jantung nya berdegup kencang
"Kring!" Dering ponsel terdengar saat melihat nomor tersebut tidak tercantum dalam kontaknya, sempat bingung namun jari jemari manis itu mengangkat "apa benar ini dengan keluarga pak Rayyan?" Suara seorang wanita terdengar dari sebrang "pa rayyan kecelakaan, dan sedang ditangani dirumah sakit permata hati" ucapnya lagi
Muka Nazhifa seketika pucat, air bening berjalan keluar dari sarang nya, ia segera berlari menuju kediaman sang mertua, di ndalem
"Ummi, Abi hiks.." tangisnya pecah saat baru saja masuk kedalam rumah"astaghfirullah duduk dulu nduk, kasian cucu ummi, dimana rayyan? Kenapa kamu menangis?" Tanya ummi segera memeluk sang menantu erat "k-kak r-rayyan kecelakaan ummi hiks.." deg bagai petir menyambar jantung keduanya semakin berdegup ummi melepas pelukannya
"Astaghfirullah nduk sekarang rayyan dimana?" Bukan ummi yang menjawab, melainkan Abi, sangat syok itulah yang ummi rasakan, seakan nadinya berhenti, penglihatan ummi pudar hingga..
"Bruk" tubuh wanita paruh baya itu jatuh dalam dekapan Nazhifa sang menantu yang kini masih terisak dalam tangis"Astaghfirullah ummi!" Teriaknya, "Abi ummi pingsan lebih baik kita bawa kerumah sakit permata hati disana juga a-ada k-kak r-rayyan yang sedang ditangani dokter" ucapnya penuh isak, dadanya sangat sesak, dengan cepat Abi mengambil alih ummi " ayo nduk kita kerumah sakit sekarang!" Nazhifa mengangguk
30 menit berlalu akhirnya mobil milik Abi terparkir didalam wilayah rumah sakit pertama hati Abi segera membawa ummi kedalam dengan menggendongnya, sedangkan Nazhifa berlari memanggil dokter "dok! Tolong ummi saya" teriaknya
"D-dok apa ada pasien bernama rayyan, korban kecelakaan?" tanya Nazhifa segera pergi keresepsionis, ummi sudah ditangani dokter
"Maaf Bu anda siapa pak rayyan?" Tanya suster " saya isterinya kalau tidak percaya ini bukti foto pernikahan kita" ucap Nazhifa memperlihatkan foto saat ijab qobul
"Kamar suami ibu di Nomor 4" ucap suster tersebut tanpa ragu "terimakasih, assalamualaikum" Nazhifa segera pergi menuju kamar yang telah diberitahukan
kamar no 04
Tulisan terukir didepan kamar tersebut terdapat seorang pria yang sudah tidur dilengkapi infusan dan juga selang untuknya bisa bernafas, hati Nazhifa tergores melihat sang kekasih terbaring lemah dibrangkar
"K-kak" gumamnya saat memasuki kamar tersebut"Permisi" ucap seorang wanita yang sudah lengkap dengan segala medis "ibu istri pak rayyan?" tanya dokter Nesya yang baru saja masuk
"I-iya dok, bagaimana keadaan suami saya?" Ucapnya lirih
"Alhamdulillah baik-baik saja, tidak ada luka yang cukup serius, ibu tidak perlu khawatir, pasien sangat syok atas kejadian yang menimpa nya, ibu yang tegar ya saya pamit assalamualaikum" jelas dokter, perlahan hati Nazhifa membaik, ia sudah tau kondisi suaminya baik-baik saja tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Berjalan perlahan Nazhifa duduk disamping brangkar, mengambil pelan tangan kekar yang kini sangat lemah "kak bangun, jangan tinggalkan aku dan anak kita" gumamnya Nazhifa mencium lama punggung tangan milik rayyan
Disisi lain seorang wanita paruh baya sudah sadar dari pingsan nya "Abi, ummi udah membaik, dimana rayyan?" tanya nya penuh pengharapan agar sang suami memberikan izin bertemu dengan putra tercintanya "kondisi ummi sangat lemah, rayyan dikamar no 4 Alhamdulillah baik-baik saja, tadi Nazhifa yang mengirim pesan" ucap Abi menenangkan sang istri
"Tapi bi, ummi ingin melihat putra kita!" tegasnya "JANGAN MEMBANTAH UCAPAN ABI,MI! ISTIGHFAR KONDISI UMMI SANGAT TIDAK STABIL" bentak Abi tak sengaja, ummi menunduk tidak bisa menatap sang suami yang kini marah
"Astaghfirullah maaf Abi kelepasan, ummi nurut ya?" ucapnya lagi lembut seraya mencium punggung tangan sang istri "m-maaf Bi, jangan seperti itu ummi takut-" lirih ummi bergetar, dengan sigap Abi memeluk tubuh istrinya ia juga salah seharusnya tidak berlebihan "sekali lagi Afwan ya habibati, maafkan aku sayang" gumamnya
•••
Apa kabar? Masih pada stay ngga? Harus ya maaf nih lagi pusing:(
Masih lebaran ni minal aidzin walfaizin ya.
Segitu dulu semoga suka?!!
Wassalamu'alaikum
STAY TUNE, SEE YOU THE NEXT CHAPTER
KAMU SEDANG MEMBACA
GUS RAYYAN [END!]
Short StoryHi guys, terimakasih telah berkunjung.. Author akan hadiahkan cerita terbaru ya! Untuk cerita ini author sudah menamatkan, mohon maaf jika banyak salah dalam menulis kata yaa See u ,My next work!