🦋 AUTHOR POV:
Kedua pasutri kini telah kembali kerumah nya, rayyan sudah dibolehkan untuk pulang, kondisi nya sangat baik, mereka tertawa hangat "Alhamdulillah kalian sudah pulang, makan dulu yuk?"ajak ummi tersenyum hangat, berbeda dengan seorang gadis yang membenci Nazhifa ia menatap penuh kebencian, Nazhifa tak memikirkan nya lagi
"Ck" decak Akara membuat semua menatap kearahnya "mau kemana?" Tanya Abi datar ia tau sang putri tidak menyukai Nazhifa namun apa itu sopan? Beranjak pergi tanpa pamit
"Nggak nafsu makan" ucapnya dengan nada tinggi "tunggu" kini Nazhifa bersuara
"Kamu makan aja, saya mau keatas" ucapnya tersenyum manis, namun dibalas dengan tatapan malas dari Akara, Rayyan menatap sang istri intens ia mendengus "kamu belum makan, mau apa keatas? Kasian anak kita" memang benar selama Nazhifa menjaga rayyan ia tak memakan sesuap pun, jika makan selalu ia muntahkan
"Duduk nduk" titah Abi lembut
"Nggak papa bi, biar Akara aja yang makan, Nazhifa bisa nanti" ucapnya tersenyum hangat
"Nggak! Makan bareng nggada yang pergi!" Tegas rayyan, "kalau kamu nggak suka istri Abang, jangan harap Abang kasih uang bulanan!" Lanjut nya lagi , selama ini jika bukan rayyan yang membayar kebutuhan Akara siapa lagi? Ummi Abi hanya bisa memberikan 5jt perbulan sedangkan Akara sangat boros rayyan selalu mengirimkan uang 20jt perbulan, kadang kala kalau sang adik memintanya ia tetap mengirimkan
"NURUT!"tegas Abi menatap sang putri, tak mau membantah dengan malas Akara duduk kembali
"IYA! PUAS LO?!" ucapnya tak kalah tinggi, jarinya menunjuk kearah Nazhifa yang menundukkan pandangan "AKARA!" Marah ummi meledak, ia tak menyangka jika sang putri keterlaluan memiliki ilmu tapi Adab kosong
"SEMENJAK KAMU KENAL DENGAN ALARA KAMU JADI NAKAL, KAMU BUKAN AKARA YANG UMMI KENAL, MULAI SEKARANG UMMI NGGAK NGIZININ KAMU BERTEMAN DENGAN ALARA!" Bentak ummi, Akara tak goyah ia menatap wajah sang ummi yang masih marah
"NGGAK PEDULI DAN SEMENJAK KEDATANGAN DIA!" Tunjuknya "KALIAN SEMAKIN MEMOJOKKAN AKARA!DASAR JALANG MURAHAN!" rayyan menggenggam erat tangan nazhifa, hatinya sakit saat orang melukai istri kecilnya
PLAK!
rayyan menampar wajah Akara, Akara meringis pelan, pipinya terasa sakit, ia menangis berlari menuju kamar "kak istighfar " ucap Nazhifa gemetar ia tak pernah melihat rayyan semarah ini
"Astaghfirullah ummi Abi maafkan rayyan" ia menatap tangan nya, tak pernah sekalipun ia menampar sang adik, jika kelewat batas rayyan hanya menasehati nya tapi kali ini hilang kendali
"Nggak seharusnya kamu nampar Adikmu Rayyan!" marah ummi, melihat kedua anak nya bertengkar untuk pertama kalinya, tangis pilu terdengar putri yang selalu dijaga, tak pernah sekalipun mereka menyakiti Akara
"Dia pantas diberi tamparan mi, Akara kelewat batas" ucap Abi menenangkan sang istri
"APA HARUS DITAMPAR, AKARA PUTRI KITA SATU-SATUNYA SELAMA BERTAHUN-TAHUN KITA HANYA DIKARUNIAKAN 2 ANAK BI, SELAMA 2 TAHUN JUGA UMMI BARU MENDAPATKAN SEORANG PUTRI!"ummi menangis pilu,
mengingat dirinya susah mendapat kan seorang anak, selama puluhan tahun menikah, ummi dan Abi menikah diumur 26 tahun, dan baru memiliki rayyan diumur mereka yang ke 43 tahun, dan saat mengandung anak kedua,takdir berkata lain ummi kehilangan calon anaknya, ia tergelincir saat menaiki anak tangga,dan saat melahirkan ummi dinyatakan koma, yang mengharuskan dioperasi serta mengangkat rahim nya.
"Afwan ummi, Afwan maafkan rayyan.." lirihnya ia mencium kaki sang ibu sangat lama,
"Bangun rayyan!" Ucap ummi tanpa menatap kearah rayyan, rayyan menggeleng pelan, biarkan saja dia meminta maaf kepada sang ibu, bagi nya ummi selalu surga nya, tak ada yang bisa menggantikan "BANGUN!" bentak ummi, ummi mendorong keras membuat rayyan tersungkur
"Um-" ucapnya terpotong "JANGAN PERNAH KAMU DAN ISTRI KAMU KESINI LAGI,FAHAM?!" ucap ummi tegas, ia berlari menuju kamar Akara
"Bi.. hiks.." lirih nya menatap sang Abi " rayyan, Nazhifa kalian pulang kerumah ya, ummi butuh waktu " ucap Abi lembut
"T-tap-" rayyan menggeleng, Nazhifa terdiam kaku, ia tak tau harus bagaimana, apakah semua ini terjadi atas kehadiran nya?
"Assalamualaikum -" dengan berat hati rayyan, Nazhifa berjalan keluar
"Kak maaf.." lirih Nazhifa, rayyan menatap manik Nazhifa "stt jangan nangis"
"Semua terjadi karna zhifa kak-" gumamnya lagi tak berani menatap wajah suaminya "nggak bukan salah kamu, kakak pesen makanan ya?" ucapnya diangguki Nazhifa
•••
Disisi lain ummi mengetuk pintunya kamar sang putri, ummi terus menangis "sayangnya ummi, buka pintunya dulu nak" lembut ummi, Akara yang mendengar suara sang ummi ia segera membuka kamar nya, menatap wajah sang ummi yang sudah banjir air mata "ummi hiks..." Tangisnya pecah ia memeluk erat ummi
"Maafkan Abangmu nak, jangan menangis sini ummi obatin lebam nya"keduanya masuk, Akara duduk ditepi ranjang, ia menurut ummi mengkonpreskan air hangat dipipinya yang sedikit bengkak "aw , aw hiks perih mi" lirihnya pelan
"Maaf nak"
"Ummi nggak perlu minta maaf,ini salah Akara, maaf mi" Akara mencium punggung tangan sang ummi lama, tanpa mereka ketahui Abi melihat keduanya
"Assalamualaikum" salam Abi memasuki kamar Akara
"Waalaikumussalam"kompak keduanya
"Nak, lain kali jangan seperti tadi" ucap Abi terdengar Lembut, Akara diam tak berani menatap wajah abinya "Afwan bi"ucapnya yang masih setia menunduk "sini pelukan maaf" ucap Abi terkekeh, kini ketiganya memeluk satu sama lain, kehangatan kembali menerpa
•••
Rayyan yang sabar ya, jadi yang salah Akara atau rayyan?, rayyan akan berani main tangan jika orang itu keterlaluan jadi apa salahnya?
See you the next chapter!!🦋💗
❗📍🌷Tandai typo🌷📍❗
KAMU SEDANG MEMBACA
GUS RAYYAN [END!]
Historia CortaHi guys, terimakasih telah berkunjung.. Author akan hadiahkan cerita terbaru ya! Untuk cerita ini author sudah menamatkan, mohon maaf jika banyak salah dalam menulis kata yaa See u ,My next work!