بسم الله الرحمن الرحيم
اسلام اليكم ورحمه الله وبركاته•اَللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
AUTHOR POV:
"Kak kalau zhifa kerja boleh?" tanya Nazhifa tiba-tiba pada sang suami, rayyan mengerutkan keningnya
"Kenapa,uang yang saya kasih kurang?" tanyanya bingung
"Bukan gitu kak, aku ngga enak kalau harus make uang kakak buat kebutuhan semacam skincare dan yang lainya"ucapnya menunduk
"Saya kerja itu untuk kamu, uang bulanan juga saya sisakan lebih banyak Karna memang saya sengaja, itu semua untuk kamu sayang,kamu bebas mau beli perawatan kecantikan atau apapun itu tapi jangan mubazir ya sebutuhnya saja" ucap rayyan panjang lebar, Nazhifa mendongak menatap penuh pengharapan
"Tapi zhifa bosen kak kalau dirumah terus,mau gitu coba kerja diluar" mohon nya lagi
"Sebaik-baiknya wanita itu dirumah sayang, kamu terlalu cantik untuk bekerja,nurut ya sama saya?" tegas rayyan
"T-tap-" ucapnya terpotong rayyan melirik tajam kearah nya,
"saya tidak suka dibantah!" Tegas nya
"M-maaf kak" diam, Nazhifa terisak kecil sekarang tidak berani untuk menatap mata rayyan
"Malam ini saya ngga pulang, jangan nunggu atau masak, kalau lapar saya belikan" ucap rayyan ketus, mendengar penuturan sang suami Nazhifa semakin terisak.
Malam telah tiba,benar rayyan pergi meninggalkan nya, tak mau menunggu zhifa memasak telor yang tadi ia beli, hanya telur mata sapi dan nasi satu sendok, nafsu makanya sedang tidak baik, pikiran nya kacau entah kenapa ada firasat buruk yang akan datang.
"Ya Allah perasaan zhifa kenapa begini, Gus rayyan kemana?" Gumamnya lirih, disisi lain rayyan sedang menikmati kopi disebuah cafe, bersama dengan seorang wanita memakai cadar, canda tawa terdengar saling membagi cerita
"Haha mas kamu ini,oh iya mba zhifa gimana?" Tanya wanita itu sopan
"Kayanya sudah tidur" ucapnya kembali menyeruput kopi
"Lebih baik mas pulang, ngga baik toh kalau kita berduaan begini, kita memang saudara sepersusuan tapi ngga selayaknya begini" ucap Aisyah ,
Aisyah Sharefa saudara sepersusuan rayyan , saat ummi melahirkan rayyan air susu nya tak kunjung keluar, rayyan kecil terus menangis tak ada pilihan lain seorang wanita paruh baya telah memberikan nya dengan sesuka hati, Aisyah dan rayyan umurnya tak terpaut jauh hanya 3 tahun lebih tua dari rayyan,
"Kamu mau ikut mas pulang dek?" tanya rayyan
"Ngga enak mas" Aisyah memiliki sifat yang kurang enakan dengan seseorang, walaupun rayyan sudah menganggapnya sebagai adik kandung tetap saja, statusnya tidak sendiri lagi sekarang,
"Dek mas yang ngga enak, harusnya mas yang mampir ke rumah,tapi malah kamu yang kesini, pulang kerumah mas dulu baru nanti besok mas antar pulang"
"Yaudah mas boleh" rayyan tersenyum, keduanya pulang bersama
30 menit berlalu, sebuah mobil berwarna putih terparkir digarasi yang mewah nan elegan, rayyan segera masuk diikuti Aisyah
"Assalamualaikum" salam keduanya
"Waalaikumussalam,k-kak?" Jawab Nazhifa yang belum tertidur, ia sulit untuk tidur memutuskan untuk turun menunggu rayyan
"Belum tidur hm?" Rayyan mencium kening Nazhifa singkat,
"Mas"panggil Aisyah menepuk pelan pundak rayyan
DEGG!
Jantung Nazhifa berdetak kencang apa maksudnya 'mas?' panggilan dari wanita bercadar ini, apa rayyan memadunya?,
"Oh iya kenalin ini Aisyah" ucap rayyan memperkenalkan Aisyah pada sang istri
"H-hai Aisyah"
"Masya Allah mba sangat cantik , aku saudara sepersusuan mas rayyan jadi mba jangan khawatir ya" ucap Aisyah takut jika kakak iparnya salah faham
"S-saudara sepersusuan?" Nazhifa semakin bingung
"Iya, ummah nya Aisyah yang dulu menyusui saya saat bayi sampai umur 1 tahun" jelas rayyan, nazhifa mengangguk faham
"Maaf ya tadi saya terbawa emosi" bisiknya, Nazhifa hanya mengangguk faham ia juga tak seharusnya membantah sang suami
"Maaf juga karna sudah kurang ajar membantah ucapan kakak" ucapnya kembali menunduk
"Aisyah kamu tidur dikamar tamu tidak apa-apa?" tanya rayyan beralih kepada Aisyah
"Ngga papa mas justru aku ngerasa ngga enak kalau harus ganggu kalian berdua" ucap Aisyah tulus
"Ngga ganggu sama sekali kok mba" tutur lembut Nazhifa, ia tersenyum
"Mba?" bingung Aisyah, rayyan yang melihat interaksi keduanya hanya terkekeh pelan
"Sayang, kalian itu hampir seumuran bahkan lebih tua kamu dari dia" ucap rayyan mengelus kepala Nazhifa
"Hehe jadi aku manggil Aisyah apa kak?" tanya nazhifa kembali bingung
"Dek juga boleh mba" ucap Aisyah menyahut
"Baiklah d-dek" Aisyah menggaruk kepalanya
"Yaudah kamu istirahat" titahnya pada sang adik diangguki Aisyah
"Saya duluan mba,mas assalamualaikum" pamitnya
"Waalaikumussalam"
"Sudah makan hm?" tanya Rayyan pada sang istri
"Udah kok, kalau kakak?" tanya Nazhifa balik
"Sudah" ucapnya singkat, Nazhifa mengangguk
"Mau istirahat hm?" tanyanya lagi, Nazhifa mengangguk tak banyak bicara lagi keduanya memasuki kamar, dan mengistirahatkan tubuh yang lelah melakukan aktifitas.
•••
Sudah hehe segitu dulu, maaf ya kalau ada yang kurang..
Stay tune!!
Wassalamu'alaikum:)
Tandai typo ya cintahh..
KAMU SEDANG MEMBACA
GUS RAYYAN [END!]
ContoHi guys, terimakasih telah berkunjung.. Author akan hadiahkan cerita terbaru ya! Untuk cerita ini author sudah menamatkan, mohon maaf jika banyak salah dalam menulis kata yaa See u ,My next work!