AUTHOR POV:
"SAYANG!" teriak seorang gadis, rayyan menoleh, ia sangat terkejut
"A-alara?" Gumam rayyan pelanAlara syaqeila gadis yang sudah rela menunggu rayyan menyelesai kan pendidikan dicairo selama 5 tahun, saat dirinya kembali ia mendapatkan kabar yang tak ingin ia dengar, kekasih yang ditunggu nya ternyata menikah dengan wanita lain, yang tak lain adalah salah satu santriwati yang menjalankan pendidikan diponpes milik sang abi
"Apa kabar mas?" Tanyanya memeluk tubuh rayyan erat, rayyan diam membeku ia tak tau harus bagaimana jantungnya sangat berdetak kencang "k-kapan kamu pulang?" tanya rayyan terbata-bata "lepas Ra" ucap rayyan pelan, namun nihil justru alara semakin mengeratkan pelukannya
"ASSALAMUALAIKUM KAK-" teriak Nazhifa saat memasuki ruangan Rayyan, rayyan segera melepas pelukan alara cepat"d-dia siapa kak?" Ucap Nazhifa cairan bening perlahan menetes
"Waalaikumussalam, sayang kamu salah faham" rayyan segera menarik Nazhifa dalam dekapannya, Nazhifa masih diam membeku
"Aku tunangan mas rayyan!"alara tak terima apa yang ia lihat sekarang "siapa kamu?oh istri mas rayyan ya?" Ucap alara dalam pembawaan santai
"Kak rayyan selingkuh?" ucap Nazhifa dadanya sesak "No!, dia bukan siapa-siapa mas sekarang" rayyan melirik alara "lepas kak!" Nihil usaha Nazhifa melepas pelukan sang suami, justru Rayyan semakin mengeratkan pelukan mereka
"Mas 5 tahun lalu aku nunggu kamu keluar dari Cairo, dan saat kamu pulang pun nggada sama sekali kamu ngasih tau keadaan kamu, aku rindu mas!" Alara terisak
"Saya tidak sama sekali menyuruh mu untuk menunggu saya, dan camkan baik-baik saya tidak pernah sekalipun membuat janji untuk menikahi mu!" Tegas rayyan, memang benar rayyan tak pernah sekalipun memiliki hubungan spesial hanya saja dulu ibunda dari alara ingin sekali yang menjadi menantu nya adalah rayyan, rayyan tak pernah membuat janji untuk bertunangan bahkan menikahi alara
"Bunda berpulang 3 tahun lalu mas, dan kamu tega tidak mewujudkan apa yang bunda mau?" Ucapnya lagi terisak
"Innalilahi wa innailaihi Raji'un, saya turut berdukacita atas kepulangan bunda, tapi maaf Wallahi saya tidak pernah sekalipun berjanji menikahi mu, masih banyak laki-laki yang lebih baik dari saya" alara menggeleng cepat, " nggak mas, aku nggak mau, maunya kamu yang jadi suami aku, aku rela jadi yang kedua!" Bentak nya , Nazhifa kembali tersayat, bagai ribuan pisau menusuk paksa, wanita mana yang rela membagi hatinya untuk wanita lain
"TAPI MAAF JIKALAU SAYA MAU, TAPI SAYA SANGAT MENCINTAI ISTRI SAYA YAITU NAZHIFA!" tegasnya, ia semakin memeluk erat tubuh Nazhifa
"Nggak bisa gitu dong,aku yang rela nungguin kamu tapi gadis perusak hubungan orang ini muncul!" alara semakim marah, ia selalu menuduh Nazhifa
"Jaga ucapan anda, lebih baik anda pergi dari sini!" tentu saja rayyan tak terima jika Nazhifa dicap sebagai perusak hubungan orang "kak Nazhifa takut" tubuhnya bergetar hebat, rayyan terus menenangkan sang istri
"Lihat saja, aku nggak bakal ngebiarin siapapun milikin kamu rayyan!" Ancam alara, ia segera pergi meninggalkan keduanya, setelah memastikan alara sudah pergi dari ruangannya "sayang duduk dulu yuk" Nazhifa mengangguk ia menurut
"Kak aku nggak mau dipoligami" ucap Nazhifa bergetar "tidak akan sayang, saya hanya mencintai mu saja" rayyan mengecup kening Nazhifa sangat lama, hingga keseimbangan Nazhifa gontay perlahan matanya terpejam
"Astaghfirullah sayang hei" dengan cepat rayyan membopong tubuh Nazhifa, ya Nazhifa pingsan, ia harus segera membawanya kerumah sakit terdekat
•••
"Dok! Dokter!" teriaknya "tolong periksa istri saya!" Nazhifa kini sedang ditangani oleh dokter irana, rayyan sudah menelfon kedua orang tua dan mertuanya, ia masih mondar mandir sudah 30 menit dokter irana belum muncul
Ceklek
Pintu terdengar, rayyan segera menghampiri dokter irana "bagaimana kondisi istri saya dok?" tanyanya "Alhamdulillah ibu dan calon bayi tidak apa-apa, hanya saja kehamilan diusia muda sangatlah rentan, jadi jangan biarkan ibu Nazhifa banyak memikirkan hal-hal yang tidak baik untuk kesehatan keduanya" ucap dokter ia berlalu pergi
"B-bayi?" rayyan sangat terkejut ia tak menyangka akan secepat ini
"Rayyan dimana putri bunda?" ucap bunda Syifa, yang baru saja datang bersama kedua orangtuanya
"Nazhifa hanya kecapean bun" rayyan belum siap memberitahu tentang kehamilan Nazhifa ia takut jika Nazhifa belum mengetahui nya
"B-bunda!" Lirih Nazhifa
"Nduk kenapa bisa seperti ini?"
"Nazhifa nggak papa ummi"
"Sayang mas ingin berbicara penting, a-apa kamu siap diberikan amanah oleh Allah?" ucap rayyan tiba-tiba Nazhifa terkekeh ia sebenarnya sudah mengetahui
"Amanah apa yang dimaksud kamu?" bukan Nazhifa yang menjawab melainkan sang papah, mertua nya
"Kata dokter, Nazhifa sedang hamil"
"Alhamdulillah, selamat ya nduk"
"Kak, sebenarnya aku udah tau tadi pagi Udah Konsul ke dokter, dan Alhamdulillah kandungan aku memasuki 2 Minggu"ucap Nazhifa tersenyum manis, rayyan segera memeluk sang istri"Syukron sayang, saya seneng" rayyan memeluk Nazhifa "kakak boleh megang perut kamu?" Izinnya, diangguki Nazhifa sebelum membuka baju Nazhifa ia menatap sang Abi, dan papah
"Bi,pah tutup mata boleh?"
"Kenapa?" tanya Abi dan papah terkekeh
"rayyan nggak rela aurat istri rayyan dilihat siapapun selain rayyan" ucapnya berkata jujur, Nazhifa menatap tak percaya, padahal Abi dan papahnya juga sah sah saja
"Baiklah" ucap keduanya, menutup rapat-rapat matanya"Bismillahirrahmanirrahim,
Wasyfihi ma'ii antasysyaafii laa syifaa'a illaa syifaa uka syifaa'an laa yughoodiru saqomaa. Artinya: "Ya Allah, semoga Engkau lindungi bayiku ini selama ada dalam kandunganku. Berikanlah kesehatan kepadanya bersamaku. Sesungguhnya Engkaulah Maha Penyembuh" rayyan mengelus lembut sembari mendoakan janin yang ada dalam kandungan sang istri"Sayang,calon anak baba, nurut didalam sana ya, jangan bikin ummah capek oke?" Kemudian rayyan mengecup lembut perut yang masih rata "ote baba" ucap Nazhifa meniru suara anak kecil, semuanya tertawa saat melihat anak dan menantunya berbahagia
"Sini ummi juga mau ngobrol sama cucu ummi"ummi mengelus perut rata Nazhifa pelan,"Bunda juga dong!" Ucap bunda ia menghampiri sang anak, Nazhifa tersenyum hangat
"Abi boleh?" Tanya Abi mendapatkan tatapan tajam dari rayyan "bercanda" ucap Abi terkekeh
"Papah nggak papa dong, kan anak papah" ucap nya saat hendak mendekat rayyan segera menghalangi papah mertuanya "Afwan pah, tapi tetep nggak boleh!"
Semuanya tertawa melihat rayyan yang begitu posesif.•••
Gimana?Bentar lagi launching sibocil
Tetap stay ya!-See you the next chapter-
Wassalamu'alaikum
👋❣️🌷
KAMU SEDANG MEMBACA
GUS RAYYAN [END!]
Short StoryHi guys, terimakasih telah berkunjung.. Author akan hadiahkan cerita terbaru ya! Untuk cerita ini author sudah menamatkan, mohon maaf jika banyak salah dalam menulis kata yaa See u ,My next work!