🍂Bayangan

22 4 0
                                    

Di sebuah taman dekat danau. Tasya duduk beralaskan rerumputan. Menikmati pantulan cahaya bulan di permukaan air.

Gadis itu duduk meringkuk di depan danau sambil menatap kosong langit malam. Nggak ada bintang.

" zay? " tanya Tasya bingung.

" hehe kaget ya? " kekeh Zayyan. Sambil meletakkan paper bag berwarna hitam itu di ataa meja.

" apa? " tanya Tasya sambil menunjuk ke arah paperbag itu.

" cokelat. " jawab zayyan sekena nya.

"Ngapain malam malam kemari? sendiri lagi? Bukannya tidur di rumah." lanjut Zayyan.

" iya"

Hening beberapa saat. Hingga Tasya sedikit kaget dengan penuturan dari Zayyan.

" Tasya.. Kalau aku pergi dari hidup kamu untuk selama lama nya kamu jangan sedih ya? "

Deg!!!

Demi apa pun itu rasanya pahit banget.
Apa yang nembuat zayyan tiba tiba mengatakan hal tersebut.

"heh, ngomong apa sih! " ketus Tasya sambil memukul pelan lengan zayyan.

" soalnya kadang aku cape di cuekin sama kamu terus. Aku cape di abaikan sama kamu terus. Padahal kamu ada, tapi kamu nggak ada buat aku. Tapi.. " ucap Zayyan dengan topeng senyumannya.

" jahat! " ketus Tasya. Sambil memeluk erat kedua lutut nya dan menyembunyikan wajah nya.

" hey, aku belum swlesai ngomong nya.. Tapi mau gimana pun kamu.. Mau jadi kutub utara atau apa pun itu kamu tetap aku sayang. "

Tasya diam, tanpa ia sadari tetesan air mata jatuh mem basahi pipinya.

" aduuh.. Jangan sedih sini peluk.. "

" aku nggak suka denger kamu ngomong 'pergi' kayak gitu. " ucap Tasya ketus sambil menatap kosong permukaan air danau.

" maaf,setiap pertemuan pasti ada perpisahn kan. Tapi..aku nggak mau ada kata pisah dalm dunia kita." ucap zayyan sambil merentangkan tangan nya. And hug his..

Brugh!!!
Gadis itu terjatuh dari kasur nya., mengacaukan mimpi nya.

" haaah.. Hilang! Padahal masih pengen.. "

Astagfirullah, syaa.. Ntar di marahi bunda loh sya..

🍂

Jauh di seberang sana ada lelaki yang tengah menikmati malam nya yang menyakitkan..

Angin sejukmenyapu kamar zayyan. Masuk lewat jendela yang sengaja ia buka. Angin malam terasa seperti menampar nya dengan keras.

Zayyan menatap langit dengan tatapan kosong dan tiba tiba rasa sesak menyerang nya, menghantam dada nya.

Ia menatap beberapa bintang yang saling berdekatan. Membuat nya bertanya kapan bisa sedekat itu lagi?

"maaf ya syaa.. Aku sayng banget sama kamu sampai rasanya se sesak ini"

" kenapa ya sya, pikiran aku selalu tentang kamu bahkan saat kamu nggak ada. Saat aku natap langit samar samar tergambarkan wajah manis kamu, syaa.."lelaki itu berbicara dengan intonasi suara yang rendah dan terasa menyakit kan.

" haha.. Lucu ya? Aku merasa selama ini aku kayak bayangan buat hidup kamu. Iya, bayangan yang kadang keberadaan sering terlupakan, sering terabaikan."

" Tapi sya.. Kenapa ya rasa nya berat kalo harus lepasin kamu? Yah, karena aku dah cape buat lembaran baru."

"Please Tasya kamu yang terakhir ya?" gumam nya pelan

" mau gimana pun kamu, aku bakal tetap berusaha ngeraih kamu, walaupun banyak rintangan nya. Menyelam atau mendaki bisa aku lalui buat kamu sya.. Iya, itulah cinta. "

"tapi.. Maaf kalau aku berhenti di tengah jalan. Tapi percayalah rasa sayang itu masih ada... Percayalaah."

🍂.... mau sekeras apapun kamu tertawa, perlahan orang orang akan tau apa yang sedang kamu sembunyikan. Tawa tidak akan menyembuhkan luka mu. Kau hanya butuh kasih sayang dari nya....🍂





------------------------------------------------------

Jangan lupa vote dan komen ya readers..

Badut Penghusir Gabut Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang