🍂lady boy

6 3 0
                                    

Pagi berikut nya. Matahari terlihat samar samar di atas sana. Langit biru cerah menambah indah nya suasana.

Ia dengan langkah malas menginjakkan kaki di dalam kelas. Baru saja ia ingin duduk, informasi pagi sudah ia dapat.

"eh, sya. " panggil Naura.

"apa? "

"cak kau liat tiktok, banyak kali boti sekarang, bingung aku. "

"yang mana nih? Instagram aku isinya santri lah.." Tasya pun menunjukkan isi instagram nya pada gadis sebaya nya itu.

"ntar ku kirim link. " ucap Naura sambil terkekeh.

"ini. B aja mah. Eh kau mau lihat boti sesungguh nya. Ada tau disini" ucap Tasya dengan senyuman yang sulit di arti kan.

"ohya? Siapa cuy? "

Gadis itu pun mengode dengan mata nya. Kekehan kecil tak dapat di elak kan lagi.

"paham kan? "

"ih gila tau gak sih. Semenjak kau sama dia udah gak ada apa apa lagi, dia kayak ish.. Ntah lah Sya, nggak tau aku harus bilang apa ke kau. NGAKAK CUY!!" ucap Naura sambil terkekeh tak tahan.

"hadeeh, kasian ya. Mencari sensasi dengan cara friendly. " sambung nya

"Maaf, anda salah pilih lawan." Ucap Tasya

"kita ini pelatih bukan pemain, kalau dia ngajak bersaing ,monggo, silahkan bro! "

"haha, gila bener bangeut cuy! "

Naura terus saja memperhati kan sosok yang kami bicarakan. But, Tasya?

Tenang kami menerapkan sikap gadhul bashar ya bro!

Naura dengan kesadaran penuh mengangkat alis kiri nya, dengan ekspresi muak.

Sedang lelaki itu mulai menyadari lama kelamaan.

"MATA NYA LAH!! " ucap nya dengan gaya sok asik nya, didepan genk nenek lamper itu.

"kau ngapain emang nya, Nau? " ucap Tasya yang juga mendengar kalimat itu.

"ha? Hahhaha, tapi nengo boti, cemana nya. " ucap Naura sambil terkekeh.

"ish ishh. Ada ada aja ah. Jan di liatin, payah orang nya sensitif, nanti di ceritain satu RT. "

"biarin. Orang emang boti, Bencong tak-"

"heeh, apa lah si kawan ini."
Gadis itu memperhatikan gadis yang berada di depannya, sambil membaca pikiran dan raut wajah nya. Azeek

"jan kebanyakan ketawa, kalo di rumah diem doank"

"ha? Kau kok-? Owh iya. Gak papa kali, kalo di rumah gak asik soalnya. Jadi lebih banyak diam aku nya" ucap Naura, dengan senyuman lesuh.

"yah, ketawa lagi lah. Cape?"

"hehe, keram perut aku ketawa terus. " ucap Naura.

"yaudah jangan ketawa mulu atuh"

Perlahan tatapan dari seberang tak sengaja terlihat nya seper kian detik.

"luar yuk, banyak kali mata mata takut aku. Hahaha. "

"ck. Ish gausah, sini aja" ucap Naura, sambil menarik pelan tangan Tasya.

"owh, yaudah lah "

"kau emang udah putus sama dia kan? Tasya? " tanya Naura, dengan raut serius.

"ha? Jadi kau belum percaya sampai sekarang? "

"yah, percaya sih. Kan aku cuman mastiin aja gitu, masih ada rasa atau enggak?" tanya Naura lagi.

Badut Penghusir Gabut Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang