Wajah nya kian menunduk saat melangkah masuk di ruang kelas. Sepasang mata mirik gadis itu tanpa di sertai senyuman.
Sesampai nya ia di tempat nya. Tatapan kosong mengelabui pikiran Tasya.
" kok gini?? " batin zayyan. Netra nya melirik ponsel namun, pikirannyamasih pada bayang bayang gadis yang pernah disayang nya.
Bukan kah aneh? Ia yang memberi keputusan, namun ia belum rela melepaskan.
Sorot matanya melirik dari kejauhan, melirik gadis nyng tengah membaca Al Quran kecil. Wajah gadis itu pun berbinar binar dengansenyuman tipis menghiasi.
"gitu donk, kan manis kalo senyum gitu" gumam zayyan pelan.
Awan gelap menghantui zayyan. Perasaan hampa muncul, menampar nampar dirinya. Senyuman yang tadi nya terukir kini terkikis. Awan gelap mendekap nya semakin erat.
Lagi lagi rasa kecewa muncul tanpa permisi. Namun zayyan mencoba menghilangkan rasa kecewa itu.
" kayak nya kamu suka nya gitu. Aku seneng bisa kenal sama gadis manis kayak kamu.. Makasihh.."
"cerita kita aku tutup ya, bab bab yang berisi kenangan indah kan ku hapus kalau ku mampu, makasih sayang..."
***
"wooi !!" seru Naura. Namun Tasya tidak menanggapi nya.
" gimana? " tanya nya. Ucap Naura sambil mengelus punggung Tasya.
"ha? "
"itu si dia.. Katanya kalian udah putus ya? " tanya Naura.
Tasya pun sedikit tercengang. Bagaimana bisa gadis itu tau, jika tidak ada yang memberi tau. Namun Tasya nggak mau suudzon kepada siapa pun. Dan menanggapi pertanyaan itu.
"kok bisa sih?? terus dia mutusin nya gimana? Kau pasti nggak nerima itu kan? Secara zayyan si paling bucin sama mu, tiba tiba berubah jadi sad boy gitu. Pasti ada sebab nya kan? Atau.. Kau yang mutusin dia? " tanya Naura beruntun.
Sambil meneguk air mineral, Tasya mendengarkan celoteh gadis di depannya.
" ck. Nggak" ucap Tasya.
" kau mau nggak balikan sama dia? "
" ntah"
🍂"Terkadang kita menciptakan patah hati kita sendiri melalui ekspektasi."🍂
***
Cahaya segar masuk lewat jendela yang baru saja ia buka. Udara pun masuk lewat rongga pernafasan nya.
"eh, princes dah bangun rupanya.. " sahu Lydia, sambil membawa choko late yang masih hangat.
"hmm..mauu" gumam Tasya.
"Nah, abis itu mandi. " ucap Lydia.
" tumben, beruang kutub jadi panda kah? " ucap Tasya, melihat tingkah kakak nya yang hangat di pagi pagi buta ini.
***
Kini Tasya sudah duduk di meja makan bersama kakak nya. Lydia memperhatikan adik nya itu sambil tersenyum.
" ekhemm.. " deham Tasya.
" kenapa? Mau minum? " Tanya Lydia penuh kecemasan.
" enggak. Kakak ngapain liatin aku? Kaget ya adik nya makin manis?? " ucap Tasya dengan percaya dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badut Penghusir Gabut
Fiksi RemajaAssalamualaikum, guys.. Ini sebenarnya cerita pertama aku di wp, jadi klo ada ke silapan maaf maaf lah ya.. Ok, beauty butterfly club itu nama circle nya atau di singkat ( B.B.C. ) Nama lengkap gadis ini yakni, Tasya Diana Putri mandalika. Ga...