'Kata orang, yang paling mudah untuk mendapatkan seseorang adalah mentraktirnya makan. Mungkin seperti gaya yang murahan. Tapi beberapa orang sudah pernah membuktikannya, jadi aku penasaran. Dan mencobanya sendiri.' -Sang Penyair
"Ze, Pagi." ucap Ghifar di seberang telepon
"Pagi juga, Mas. Ada apa, ya, Mas, pagi-pagi nelepon?"
"Ke kantor bareng ayo. Kebetulan jam kerjanya cukup sama."
"Emang ga ngerepotin?"
"Iya atau enggak."
"Yaudah iya, iya." tuturku cepat
"Siap. Tunggu gua ya."
----
"Semangat kerjanya! Nanti kalau dah selesai chat aja."
"Oke, Mas."
"Dah sana."
----
Mas, gua udah selesai kerjanya.
Tunggu. 5 menit lagi gua sampe.
Oke mas.
----
"Zeva, masuk!" seru Ghifar 5 meter didepan.
Zeva pun masuk ke mobil Ghifar lalu menatap Ghifar
"Terus kita mau ngapain?" tanya Zeva
"Gimana kerjaannya?" Ghifar tak menggubrisnya sembari menjalankan mobil
"Capee. Udah biasa, sih. Tapi hari ini cape banget soalnya dapet panggilan dari rumah sakit lain." wajah Zeva terlihat murung saat mengatakan hal tersebut
"It's okay. I'm here." Ghifar menarik kepala Zeva lembut lalu meletakkannya di dada kirinya. Satu tangannya mengelus kepala Zeva lembut dan satu tangannya lagi menyetir mobil.
"Mas, lo ga takut kecelakaan?" tanyaku was-was
"Gua pembalap. Ada sertifikatnya. Lo ga bakal mati kalo sama gua. Gua jagain."
"Ga yakin gua."
"Lo mau gua buktiin? Gua tabrakin ni mobil sekarang."
"Gila lo, Mas. Gua masih pengen hidup."
"Ya udah percaya aja ama gua. Kalau sampe kejadian, ga bakal gua biarin lo luka. Tapi kalau gua mati duluan, gua ga bisa jamin."
"Lo harusnya mikir diri lo dulu. Bukannya, gua orang lain?"
"Hm.. orang lain, ya, setelah kita deket beberapa minggu, dan jadwal lo hanya untuk gua. Hm... agak aneh, ya?" ucapnya yang seperti ingin membuat Zeva sadar.
"Terus hubungan kita apaan?"
"Temen. It's simple, right?"
"Boleh-boleh."
Setelah mereka mengendarai mobil sembari bercakap-cakap, mobil yang dikendarai Ghifar pun berhenti di salah satu restoran sederhana. Didalamnya pun sepi dan hanya ada beberapa orang.
"Lo pasti laper, kan? Ayo makan." ucap Ghifar setelah memarkirkan mobilnya.
"Iya. Ayo."
![](https://img.wattpad.com/cover/362012820-288-k935724.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dokter dan Sang Penyair (Completed Story)
Romance"Kata seseorang kalau orang yang memang ditakdirkan untuk bersatu maka bagaimanapun caranya pasti akan ada waktu untuk kita saling mengenal, saling jatuh cinta, saling benci, dan saling sayang. Awalnya aku tidak mengira bahwa kamulah yang menjadi al...