04

20 5 2
                                    

Hyyyy, ketemu lagi 💚
Jangan lupa bintang nya🌱

🦊🦊

“Mencari seseorang.”

“Siapa?”

Jaemin menegakan tubuhnya, sedikit mengangkat topinya guna melihat mata Haechan dengan Intens. Tatapan matanya yang begitu dalam cukup membuat seorang Jung-Haechan merinding dibuatnya.

“Temanmu,” jawab Jaemin setelah menatap mata Haechan.

Haechan gelagapan, menyadari sorot mata Jaemin yang menurutnya tidak biasa. “S– siapa?”

“Seseorang,” jawab Jaemin singkat.

Jaemin membalikan badannya setelah menjawab pertanyaan Haechan dengan singkat, meninggalkan Haechan yang tengah kebingungan di belakang sana.

“Matanya bagus, tapi mengerikan,” kata Haechan bergidik ngeri, dengan cepat dia meninggalkan tempat itu.

✧༎ຶ ෴෴ ༎ຶ✧

Yuta baru keluar dari ruangan salah satu dosen di Yeoksa Universitas ini, dia usai memberikan laporan tentang diagnosa dari hewan peliharaan sang dosen tersebut. Ah, ya, selain menjabat sebagai Profesor, Yuta juga membuka klinik hewan di rumahnya.

Insting Yuta bukanlah sembarangan Insting. ingat, saat dia bertemu dengan Shiyeon di taman itu? Dia bahkan bisa mencium keberadaan Makhluk mitologi seperti Jaemin. Jadi jangan heran jika Yuta memiliki kemampuan ataupun IQ di atas rata-rata, jelas dia bukan Manusia biasa.

Alasan lainnya, ialah agar terlihat seperti Manusia biasa. Membagi ilmu lewat status palsunya sebagai Profesor, mengobati hewan karena dia dokter hewan, bekerja, dan menghasilkan uang. Walaupun demikian, uang tidak begitu berarti bagi dirinya, berbaur dan beradaptasi dengan lingkungan Manusia tidaklah mudah.

“Sudah selesai?”

Yuta menoleh ke arah seorang pria yang lebih muda darinya, ya, memang lebih muda darinya jika dilihat dengan mata Manusia normal. Namun nyatanya, sangat-sangat jauh lebih muda dari seorang Yuta-Park!

Yuta mengukir senyum tipisnya. “Sudah.”

“Mau pulang sekarang?” tanya pria itu sembari mengikuti Yuta yang berjalan di sampingnya.

“Hm,” jawaban Yuta hanya mengangguk disertai deheman.

Pria yang diketahui bernama Seo-Jungwoo yang berstatus sebagai asisten Yuta-Park itu mengangguk, jawaban Yuta yang singkat adalah hal yang biasa.

Yuta sendiri ialah pribadi yang tidak banyak bicara, Yuta lebih suka ketenangan, dan suka mengerjakan apapun dengan sendiri. Bukan tanpa alasan Yuta seperti itu, hanya saja dia sangat membatasi dirinya sendiri dan menjaga jarak dengan urusan Manusia, dan tidak ingin ikut campur dalam urusan Manusia. Bagaimana dengan Jungwoo?

Jungwoo sendiri ialah mahasiswa kedokteran, anggaplah Jungwoo tengah magang di klinik milik Yuta. Walau sebenarnya Jungwoo sendiri yang menawarkan diri untuk menjadi asisten seorang Yuta—si profesor juga dokter hewan sekaligus—padahal Jungwoo sendiri adalah seorang mahasiswa yang lumayan sibuk.

Mereka berdua jalan berdampingan, tidak ada obrolan apapun yang terlontar dari mulut keduanya, sesekali Jungwoo membalas sapaan mahasiswi yang melewatinya dengan ramah. Sedangkan Yuta, hanya membalas sapaan mereka dengan senyuman tipisnya.

Yuta dan Jungwoo membelokan langkahnya menuju lantai dua, alih-alih menggunakan Lift, Yuta maupun Jungwoo lebih memilih menggunakan tangga. Jumlah anak tangga tidak akan membuat keringat Yuta bercucuran, dan dia tidak suka berdesakan di dalam Lift.

Secret Destiny [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang