15

10 4 0
                                    

🦊🦊

Tiga hari berlalu, sudah 40 hari ini Shiyeon lewati bersama dengan Gumiho bernama Gu-Jaemin itu. Interaksi semakin baik, semakin meningkatkan perasaan suka Jaemin terhadap Shiyeon. Ia baru pertama kalinya jatuh cinta pada Manusia sampai sejatuh ini, ia bahkan semakin bertekad, jika keinginannya untuk menjadi Manusia adalah agar bisa hidup bersama gadis itu.

Ekspektasinya terlalu tinggi? Jaemin tahu diri, tapi jika Jaemin berusaha, mungkinkah takdir semakin menariknya agar lebih dekat dengan Shiyeon? Jaemin pun tak mungkin ditarik sendirian, ia yakin ... Jika benang merah takdir juga menarik Shiyeon agar lebih dekat dengannya.

Persoalan Shiyeon mengenai tugas kuliahnya itu belum selesai, Jaemin baru membantunya setengah. Meskipun Dosen Lee memberikan waktu yang lebih, tampaknya Jaemin yang malah memanfaatkan waktu lama itu. Jaemin kerap kali malas-malasan dan membuat Shiyeon jengkel, Shiyeon mengejar target agar tugasnya selesai lebih cepat. Namun yang dimintai tolong nya, malah memperlambat target Shiyeon.

Tak terasa waktu berputar begitu cepat, hari berganti begitu saja. Hari ini dari pagi hingga sore kini, perkiraan cuaca harusnya sudah masuk musim semi. Tetapi, angin yang berhembus malah membuat awan-awan di langit menggulung besar dan menciptakan warna kelabu. Tampaknya akan turun hujan, tapi dari pagi hujan tak turun-turun. Udara juga terasa tak biasa, bahkan sedikit terasa asing.

Jaemin terlihat tengah menatap ke langit, tak ada matahari yang muncul di sana akibat terhalang gumpalan awan kelabu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin terlihat tengah menatap ke langit, tak ada matahari yang muncul di sana akibat terhalang gumpalan awan kelabu. Sudut bibirnya terangkat, membentuk senyuman yang teramat damai. Rambutnya ia ubah ke warna dark-blue, membuat Shiyeon yang menghampirinya terkejut.

 Rambutnya ia ubah ke warna dark-blue, membuat Shiyeon yang menghampirinya terkejut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Jangan berubah di sini,” tegur Shiyeon.

Jaemin menoleh, ia semakin melebarkan senyumannya. “Kau takut?” tanyanya.

Gadis itu menggeleng, “Asal jangan bola matamu saja yang berubah.”

“Bagaimana dengan ekor?”

“Sama saja.”

Tapi Jaemin malah berulah, bola matanya ia ubah ke warna yang selaras dengan rambut. Shiyeon langsung berdecak, tapi tak mengalihkan pandangannya.

Gadis itu berdiri di samping Jaemin, sama-sama menikmati cuaca sore hari ini. Udara terasa lembab, tapi bau-bau hujan tidak menandakan akan segera turun, hanya mendung nya saja yang muncul. Jaemin di sampingnya menarik udara sebanyak mungkin, kemudian mengeluarkannya dengan halus. Jaemin tersenyum, ia menoleh pada Shiyeon lalu bicara.

Secret Destiny [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang