30

4 2 1
                                    

🦊🦊

Keesokkan harinya, Shiyeon mengajak Jaemin pergi ke luar, mereka tidak ada yang menyinggung kejadian di tempat sebelumnya, di mana saat Shiyeon berakhir mencium Jaemin.

Saat ini, Shiyeon dan Jaemin berada di bioskop untuk menonton film Aksi. Sesuai yang diinginkan oleh Jaemin.

Shiyeon datang ke bangku yang Jaemin duduki.

Jaemin berdiri, ia mengambil satu gelas cup yang Shiyeon sodorkan untuknya. Keduanya saling melempar senyuman manis, lanjut mulai jalan ke arah pintu bioskop, ketika Jaemin hendak menyedot sedotan. Ia melihat jika ada sepasang kekasih yang minum dalam minuman dan sedotan yang sama, Jaemin pun melirik sekilas pada gelas cup milik Shiyeon.

Seketika ia tersenyum jahil, Jaemin menyeruput habis minumannya dan membuang sedotan pada tong sampah di dekat kakinya. Saat minuman itu habis, dan saat itu Shiyeon baru saja selesai minum. Buru-buru Jaemin melemparkan bekas minumannya dan merebut minuman milik Shiyeon.

Shiyeon yang terkejut atas tindakan Jaemin yang tiba-tiba pun langsung membelalak.

“Yak! Jaem! Itu minumanku! Apa Yuta mengajarimu merebut milik orang lain juga?!”

Tidak memperdulikan tatapan tak bersahabat dari para pengunjung bioskop, ia menatap Jaemin sebal. Dan Jaemin langsung mencibir sembari menyerahkan minuman itu kembali pada pemilik.

“Yuta Hyung lagi!” cetusnya cemberut.

Shiyeon memutar bola matanya malas.

Dikarenakan film yang akan mereka tonton akan segera diputar, mereka pun memasuki bioskop dan duduk dimasing-masing kursi. Jaemin melihat sepasang kekasih yang tadi di luar bioskop tengah saling melemparkan senyum, si perempuan meraba punggung tangan si pria untuk digenggam nya.

Jaemin melirik pada Shiyeon yang duduk di sampingnya, ia melihat ke arah tangan Shiyeon yang membawa paper bag yang Jaemin sendiri tidak tahu isinya itu apa.

Lantas, Jaemin pun meraba punggung tangan Shiyeon sampai ujung jemari sang gadis. Shiyeon mengerutkan kening, lanjut mendengus dan menepuk tangan Jaemin agar menjauh dari tangannya.

“Makhluk gila mana yang memakan salad sayur di dalam bioskop? Tidak ada, itu hanya kau!” cibir Shiyeon, seraya mengeluarkan semangkuk plastik ukuran sedang ke depan Jaemin. Mangkuk plastik berisikan salad sayur kesukaan Jaemin.

Melihat mangkuk plastik disodorkan padanya, Jaemin cemberut, ia terpaksa menerimanya dengan ogah-ogahan. Niat hati ingin romantis-romantisan dengan Shiyeon, tampaknya keadaan belum mengizinkan.

Jadinya, Jaemin tidak minat menonton film ataupun memakan salad sayur yang Shiyeon belikan untuknya.

Dia mengomel dalam hati. ‘Shiyeon tidak peka!’

Lampu di dalam bioskop belum dimatikan, jadinya Jaemin masih bisa melihat pasangan tadi. Yang kebetulan duduk di depan mereka, Jaemin melihat jika si pria memeluk lengan pacarnya. Yang disambut hangat oleh si perempuan itu. Ide untuk meniru itu kembali muncul dibenak Jaemin, ia melihat pada Shiyeon yang menyimpan ponsel ke dalam saku jaket.

Dirinya pun mencoba menyentuh lengan Shiyeon untuk ia peluk, tapi yang terjadi malah gadis itu tersenyum senang sembari mengatakan, jika dirinya memang merasa pegal di bagian lengan atas. Jaemin tercengang, rahangnya hampir dirasa menggelinding, dia bermaksud memeluk lengan Shiyeon. Bukan memijat lengannya. Dan lagi-lagi Jaemin cemberut, dengan kesal ia menarik lengan Shiyeon untuk ia pijat, yang sebelumnya semangkuk salad sayur itu ia serahkan kembali pada Shiyeon untuk dimasukan saja ke dalam paper bag.

2 menit kemudian, lampu dimatikan dan film diputar. Di pembukaan film Jaemin sudah tidak ada hasrat untuk menontonnya, ketika film masuk ke tengah-tengah cerita. Ada adegan lucu, yang di mana semua penontonnya dibuat tertawa, Jaemin mengambil kesempatan itu untuk tertawa keras yang dipaksakan.

Secret Destiny [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang