29

6 3 0
                                    

🦊🦊


60 angka di papan kontrak sudah disilang, tak terasa sudah sejauh itu mereka lewati. Jaemin sudah kembali pada kegiatannya semenjak dua bulan yang lalu, dan Shiyeon mulai sibuk dengan menyiapkan skripsi nya.

Rencana yang Shiyeon rencanakan dulu belum terlaksana sampai sekarang, dikarenakan Jaemin yang kembali pada pekerjaannya dan dia yang harus mempersiapkan ujian skripsi.

Jaemin baru pulang ke rumah sewa dua hari yang lalu, setelah pria Gu itu menginap di Agensi selama satu Minggu penuh. Jaemin lelah, tapi dia menyukainya. Tak apa, Jaemin tahu jika menjadi Manusia itu tidaklah mudah. Karena hidup memanglah butuh perjuangan.

“Wahhh ... Aku tidak menyangka bisa sampai sini sekarang,” ujar Jaemin bangga dengan menunjuk angka 60 di papan kontrak.

“Kau tahu? Ekor ku tinggal sisa empat lagi, lucu saja saat ini aku menjadi Gumiho berekor empat.” Jaemin berbicara pada papan kontrak, sekalian saja dia curhat.

Pria Gu tersenyum kecil, ia menurunkan tangannya dari depan papan kontrak. Melangkah menuju dapur dengan kedua tangan bersilang di bawah dada bidangnya. Di ambang pintu dapur, ia menerbitkan senyuman hangat saat di sana ada Shiyeon yang selesai membuat makan malam.

“Nyonya Yoon, kapan kau senggang?”

Shiyeon menoleh sekilas, sebelum ia kembali berkutat dengan nasi di mangkok. Shiyeon menjawab, “Tidak tahu. Kenapa?”

“Aku ingin berpergian lagi. Aku butuh liburan, aku mulai bosan.”

Kening Shiyeon mengkerut dalam, ia kini menatap penuh pada figur yang mulai menggeser kursi untuk pria itu duduki.

“Kenapa tidak ajak saja Minhyung dan Taeil?”

Jaemin berdecak mendengarnya, “Kau ini. Yang benar saja.” Jaemin melayangkan tatapan protes nya pada gadis yang sekarang duduk berhadapan dengannya.

“Nanti kulihat jadwalku dulu, jika ada yang senggang. Aku atur liburan kita.”

“Sungguh?!”

Shiyeon tersenyum. “Hm.”

Jaemin senang, ia tersenyum menjadi sangat lebar. Sedang Shiyeon hanya geleng-geleng kepala melihat reaksi Jaemin.

Malam itu, mereka lewati dengan obrolan ringan sembari menonton video Jaemin yang tengah melakukan pemotretan.

✧༎ຶ ෴෴ ༎ຶ✧

Shiyeon melihat harga tiket pesawat dan kereta untuk pergi ke Jeju dengan menggunakan transportasi umum, melihat harga tiket yang harganya lumayan, membuat Shiyeon berpikir dua kali. Tapi, jika menggunakan transportasi pribadi, rentan waktunya cukup lama. Dia juga tidak punya waktu senggang yang memungkinkan.

Saat ini, dia ada di perpustakaan kampus dengan ada Haechan yang duduk di depannya. Di samping Haechan ada Jeno yang menenggelamkan kepalanya di atas lipatan kedua tangan.

“Chan, apa kita boleh mengambil libur?”

Haechan yang semula fokus pada layar laptop kini beralih menatap temannya. “Kau mau ke mana?”

“Aku butuh liburan,” jawab Shiyeon sekenanya.

Haechan mengatakan, bahwa dia tidak tahu boleh mengambil libur atau tidak. Ia bertanya pada Jeno, dan Jeno hanya menggelengkan kepalanya tanpa mengeluarkan suara. Shiyeon berdecak kecil, dirinya menganggukan kepalanya patah-patah, lanjut membuang napas panjang sebelum akhirnya menutup laptop dan menenggelamkan kepala di atas laptop.

Secret Destiny [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang