33

9 1 0
                                    

🦊🦊

Nasi sudah menjadi bubur, Cho-Hansol dan pihak Agensi tidak bisa memaksa Jaemin untuk menarik kembali ucapannya. Pria Gu memohon maaf yang sebesar-besarnya karena memutuskan ini secara sepihak, ia bilang akan ganti rugi jika harus.

Hansol harus segera membuat pernyataan konfirmasi resmi pada penggemar Jaemin, dan pihak yang terhubung. Mengenai Jaemin yang mengundurkan diri sebagai modeling.

Soal ganti rugi, Hansol bilang tidak perlu ganti rugi. Perihal sponsor, ia akan merekrut Jeno saja. Jeno yang saat itu sedang diam bersama dengan Haechan di ruangan Hansol. Terkejut, karena tiba-tiba Minhyung mengatakan jika Hansol akan merekrutnya untuk menggantikan posisi Jaemin.

Semua pihak setuju, Jeno mendapatkan dukungan penuh dari Haechan untuk berkibar di dunia modeling. Jeno yang bingung juga terkejut hanya bisa mengerjap polos, mencoba mencerna yang terjadi semendadak ini.

✧༎ຶ ෴෴ ༎ຶ✧

Jaemin speak up pada Shiyeon mengenai ia yang sudah mengakhiri pekerjaannya, Shiyeon terkejut? Ia lebih dari sekedar terkejut, Shiyeon tak habis pikir. Dulu Jaemin bersikukuh ingin bekerja untuk mendapatkan uang, tapi sekarang? Pria itu justru mengatakan sebaliknya, jika ia mulai bosan.

Shiyeon tahu, jika Jaemin pasti menyembunyikan alasan yang sebenarnya. Ia tiba-tiba teringat akan pesan Yuta, yang mengatakan jika ia harus melepaskannya jika Jaemin pergi. Apa Jaemin ... Mulai menyiapkan diri untuk meninggalkannya?

Tidak! Jangan, seperti ini!

Shiyeon melihat Jaemin yang rebahan di karpet lantai, pribadi itu terlihat murung.

“Ada apa? Kau sedih karena keputusanmu?” celetuk Shiyeon, ia duduk di samping Jaemin dengan menyandarkan punggungnya pada dasar bawah sofa.

Jaemin menoleh sejenak, ia segera duduk dan bilang jika dirinya sedih karena ucapan Haechan yang mengatakan bahwa Shiyeon akan pergi ke Jepang. Ya, Haechan yang mengatakannya pada Jaemin saat di Agensi Hansol tadi.

Shiyeon membuang napas, ia berkata, “Aku harus ke Jepang, dan aku tidak bisa menolaknya. Bagaimanapun, ini penting untuk ujian skripsi ku. Tolong pahami aku, Jaem.”

Bibir Jaemin tersenyum kecut, ia minta maaf karena merepotkan Shiyeon sebab kurang memahami gadis itu.

“Tak perlu minta maaf juga.” Shiyeon mencoba menghibur Jaemin, ia ingat jika dia membeli sesuatu di supermarket kala pulang dari rumah Neneknya.

Shiyeon pun segera mengambil sesuatu yang ia simpan di bawah meja belajar, paper bag berwarna biru muda, berukuran kecil ia bawa ke depan Jaemin. Dan Jaemin memperhatikan, ia lihat jika Shiyeon mengeluarkan sesuatu berbentuk buku dengan ukuran agak tebal dari kertas buku.

Itu adalah album foto yang sampulnya motif warna sapi. Dan bagian tengahnya berbentuk hati, dengan foto Jaemin sebagai cover dari bentuk hati itu, Shiyeon membelikannya untuk Jaemin karena Jaemin suka memotret. Jaemin langsung senang, ia mengucapkan terimakasih pada Shiyeon.

Karena Shiyeon akan berangkat ke Jepang besoknya lagi, ia mengajak Jaemin untuk mengambil foto berdua. Shiyeon mengambil kamera miliknya yang ia ambil dari kamarnya saat tadi ia pulang sebentar, Shiyeon pulang untuk memberi tahu Nenek dan Pamannya.

Setelah selesai mengambil foto, dan menunggu foto itu keluar, Shiyeon bilang jika itu adalah kenangan pertama mereka.

“Waaaaaah! Keren sekali, dia keluar dari sana.” takjub Jaemin, matanya berbinar kagum.

Secret Destiny [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang