20

6 4 0
                                    

🦊🦊

Ahn-Jeno, adalah tipikal seorang pria yang mudah curiga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ahn-Jeno, adalah tipikal seorang pria yang mudah curiga. Dia mudah mencurigai sesuatu yang menurutnya janggal, meskipun itu adalah hal sekecil partikel debu.

Ia tengah membahas soal Jaemin lagi bersama Haechan di kampusnya, meskipun Haechan selalu mengatakan jika Jeno itu berlebihan, tapi tampaknya Jeno tak tersinggung sama sekali.

“Shiyeon bilang, Jaemin baru pulang dari China. Namun, kenapa pria itu tinggal dengannya? Tidak mungkin dia tidak punya tempat tinggal, 'kan?”

Haechan melirik Jeno dengan malas. “Kita buat saja semua itu jadi mungkin.”

“Bagaimana?” bingung Jeno.

“Mungkin ada sesuatu yang membuat Jaemin harus tinggal dengannya sementara ini.”

“Apa itu?” beo Jeno.

Haechan langsung tersenyum tengil, Jeno tahu maksudnya. Ia hendak menggeplak kepala Haechan, tapi ia urungkan. Haechan langsung cengengesan melihat raut kesal Ahn-Jeno.

“Jangan berpikir sembarangan, Shiyeon itu Wanita baik-baik, meskipun dia suka sekali teriak-teriak.”

Aigooo, aku hanya bercanda.” Haechan tertawa di ujung kalimat.

Selanjutnya, mereka masuk ke dalam kampus, tapi ternyata mereka berpapasan dengan Shiyeon yang usai dari ruangan Dosen Lee.

“Apa tugasmu sudah selesai?” tanya Haechan.

“Hm, sudah.” Shiyeon menjawab, ia sedikit melirik pada Jeno yang tersenyum kecil padanya. Shiyeon sedikit bersyukur karena Jeno tampaknya tak membencinya.

“Bagaimana bisa secepat itu? Kita saja masih harus merevisinya lagi.” Haechan bertanya dengan bingung.

Shiyeon menjawab dengan senyuman, ia bilang jika itu adalah berkat teman dekatnya, Haechan dan Jeno bingung. Dan Shiyeon bilang, jika teman yang dirinya maksud adalah Jaemin. Haechan langsung bersorak, sedang Jeno langsung berdecak.

Sepertinya Shiyeon sengaja mengatakan hal itu.

Haechan merangkul Shiyeon, berniat menuntunnya masuk ke dalam kampus dengan dikuti Jeno di belakang keduanya yang hanya bungkam. Tapi Shiyeon langsung teringat dengan larangan dari Jaemin, makannya ia langsung melepaskan rangkulan itu.

“Kau punya hubungan dengannya?” tanya Haechan dengan ekspresi meledek.

Shiyeon menoleh dengan raut malas. Ia menjawab, “Tidak ada. Hanya dekat.”

“Sedekat apa?” tanya Haechan.

“Se––”

“Sedekat Nadi, sebelum sejauh Matahari,” celetuk Jeno. Langsung mendahului mereka dan berjalan dengan kesal.

Secret Destiny [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang