32

16 2 0
                                    

🦊🦊

Udara pagi yang sejuk disertai gelombang angin yang mendayu-dayu, seolah mengucapkan selamat pagi pada insan yang bersiap akan aktivitasnya.

Shiyeon, mengajak Jaemin untuk datang ke rumah Neneknya, yang akan membahas tentang pernikahan Jaehyun lebih lanjut. Ibu Yoon yang sedang duduk di sofa ruang tamu meminta Jaemin untuk menemaninya sebentar. Sedangkan Shiyeon, gadis itu tengah membantu Jaehyun berkutat dengan dapur. Entah apa yang tengah keduanya lakukan, Ibu Yoon harap, kedua orang itu tidak menghancurkan dapur.

Kedua insan berbeda generasi itu mulai membahas seputar kesibukan masing-masing, Ibu Yoon merasa bangga kepada Jaemin yang bisa mengharumkan namanya sendiri di kota orang. Jaemin senang mendengar pujian itu, dirinya mengucapkan terimakasih dan mengatakan untuk tidak memujinya secara berlebihan.

Nenek Yoon ingat, jika Shiyeon pernah menceritakan mengenai tugas kuliahnya tentang soal asal-usul Kota Gyeongju, yang selesai dalam waktu sebentar karena dibantu oleh Jaemin. Jaemin tersenyum senang lagi, dan dirinya mengatakan, bahwa kebetulan dia memiliki wawasan sejarah yang cukup luas. Ibu Yoon semakin bangga, ia merasa senang karena Jaemin ternyata adalah pria yang pintar. Sebab bisa mengetahui banyak hal tentang sejarah. Apalagi, jurusan fakultas yang Shiyeon ambil adalah jurusan Sejarah.

Lanjut dengan menanyakan silsilah Raja Joseon, dan Jaemin membeberkannya dengan nyanyian. Shiyeon dan Jaehyun saling pandang sejenak, sebelum kemudian mereka saling melemparkan senyum hangat. Ibu Yoon di sana bertepuk tangan dengan riang. Beliau benar-benar menyukai Jaemin yang sangat tampan, lucu, pintar dan memiliki wawasan yang luas.

Dua jam kemudian, setelah selesai makan siang. Shiyeon mengajak Jaemin untuk masuk ke dalam kamarnya, Shiyeon memperkenalkan seluruh isi dalam kamar yang warna mocca.

Pria yang mengenakan jaket warna putih itupun tersenyum lebar, tatkala ia melihat foto masa kecil Shiyeon yang tengah cemberut ke arah kamera

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pria yang mengenakan jaket warna putih itupun tersenyum lebar, tatkala ia melihat foto masa kecil Shiyeon yang tengah cemberut ke arah kamera. Sedang Shiyeon, gadis itu tengah mendudukkan tubuhnya di tepi kasur sembari melenguh kekenyangan sebab telah menghabiskan dua mangkuk nasi.

Pribadi Gu beralih duduk di lantai, yang beralaskan karpet permadani besar berwarna cokelat muda. Ia mengatakan pada Shiyeon, jika Neneknya sekarang sangat menyukainya. Karena Jaemin memiliki kemampuan mengingat dan menghafal sejarah.

Tawa renyah lolos dari birai si gadis, ia mengangguk setuju dengan pernyataan Jaemin. Dan Shiyeon mengatakan, bahwa Nenek dan Pamannya mungkin akan shock jika mengetahui umur Jaemin yang sesungguhnya.

“Ternyata wawasanku sangat berguna, ya. Untuk dipamerkan di depan keluarga calon istri.”

Sejujurnya, Shiyeon tersipu akan pengakuan Jaemin barusan, tapi ia mencoba biasa saja dengan hanya berdecak kecil menanggapi ucapan random si pria Rubah itu.

Secret Destiny [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang