Seven

940 81 5
                                    

Cklek

"Masuk gia saya di dapur"

Teriak haruto bikin jeongwoo yang baru aja pulang ngerjap bingung. Dia buka sepatu dan naruh jaket denimnya ke atas sofa ngeliatin dada bidangnya yang tertutup kaos hitam.

"Mas lagi apa?" Tanya nya penasaran bikin haruto senyum ganteng dia naruh pasta ke atas meja yang udah susah payah dia buat habis itu nyediain kursi buat jeongwoo duduk.

"Masak buat kamu" jawabnya bikin jeongwoo ngerjapin mata dan liatin calon tunangannya itu lagi nyiapin air minum buat dia. Jeongwoo duduk dikursi yang disediain haruto.

"Mas beneran bisa masak?" Tanyanya sembari memelotkan matanya tampak exited sekali.

Haruto tertawa lalu mengangguk.

"Gak usah liatin saya gitu ayo dimakan pastanya kalau engga enak bilang aja kurang apa" haruto ketawa liat eskpresi jeongwoo yang lucu.

Satu suapan masuk ke dalem mulutnya, haruto yang lagi nyesap wine senyum kecil. Gak ada percakapan sewaktu jeongwoo ngelahap semua pasta buatan haruto dipiring.

"Kenyang?"

Jeongwoo ngangguk bikin haruto ngebraniin ngusak rambut calon tunangannya gemas.

"Mas bakal usahain supaya kamu gak makan junk food terlalu sering jadi mas bakal masak buat kamu"

"Mas jadi submissive aku aja kalau gitu"

Senyum sumringah jeongwoo keluar bikin haruto terkekeh. Haruto deketin mukanya ke jeongwoo bikin laki-laki itu mundurin kepalanya.

"Baru saya tatap aja kamu sudah kalah" ujar haruto sembari tersenyum bangga setelahnya.

Jeongwoo yang denger itu gelengin kepalanya gak percaya sial dia juga dom sebelum ketemu kakek cabul di depannya ini ya. Dengan cepat jeongwoo tarik tengkuk haruto.

"Mau taruhan siapa yang jadi pihak atas?"

Dengar itu haruto senyum miring dia tatap kedua mata serigala jeongwoo membiarkan jari panjangnya terangkat untuk mengelus rahang tegas calon tunangannya.

"Sure baby boy" bisik haruto bikin jeongwoo melotot gak terima dipanggil kayak gitu tanpa pikir panjang jeongwoo langsung nyesap bibir haruto kuat.

Haruto gak bisa nahan gemes waktu jeongwoo berusaha ngedominasi ciuman mereka dia geserin piring bekas makannya habis itu narik jeongwoo buat duduk diatas meja.

¤||¤

"Mau mas pesenin pizza?"

Jeongwoo gak jawab dia cuman ngedengus dan ngelirik haruto yang baru aja selesai mandi wangi mint dan lemon. Dia masih kesel soal dia kalah taruhan.

Dia mungkin kalah dom dari haruto tapi tetep aja dia juga bukan laki-laki cemen hilih. Dengan santai haruto pake baju depan dia bikin jeongwoo cuma bisa ngelus dada terus berdiri.

"Sini aku bantuin keringin rambutnya"

"Hah? Gak usah mas bisa sendiri"

"Ngeyel banget sih jadi aki-aki. Duduk diem sini"

Haruto nurut dia duduk sambil nahan salting, beda banget sama muka jeongwoo yang fokus ngeringin rambutnya. Gak sengaja mata mereka tatapan di kaca.

"Bapak rambutnya udah panjang. Mau dipotong model apa?" Tanya jeongwoo asal bikin haruto ketawa geli

"Asal gak dibotakin aja neng"

Denger itu jeongwoo gak bisa nahan buat gak ketawa dia nepuk bahu lebar haruto yang ikutan ngakak. Dia matiin hairdryer dan terakhir kasih vitamin rambut.

"Kamu capek tidak gia? Saya mau ajak kamu ke suatu tempat" ujar haruto tersenyum tipis.

"Jangan bilang ayah tau aku disini sama mas?"

"Ayah udah tahu. Tunggu– jangan dulu marah manis nya mas, mas jelasin" ujar haruto dengan suara beratnya yang lembut.

Jeongwoo mendengus ia mengangguk dan duduk di atas kasur bersebrangan dengan haruto yang duduk di atas kursi rias. Dengan tenang ia mendengar penjelasan haruto tanpa emosi terlebih dahulu.

"Setidaknya beliau tenang kamu sama mas"

"Huft gimana aku bilang kalau uang yang aku curi dari ayah ilang kebawa air laut sekarang" panik jeongwoo.

"Oh uang yang kamu simpan di dalam celana dalam itu uang ayah?" Tanya haruto polos.

Telinga jeongwoo memerah ia menepuk dahinya sial rasanya ia ingin mengubur dirinya sekarang juga.

"I-iya itu uang ayah"

"Maaf saya tidak bermaksud membuat kamu tidak nyaman. Tenang saja mas udah balikin uangnya"

"Apa?! Kenapa dibalikin ke ayah terus aku gimana?"

"Kamu tanggung jawab mas"

Denger itu jeongwoo menghela nafasnya ia merasa sedang dititipkan sang ayah pada temannya.

"Siap pak bos" ujar jeongwoo sambil pasang gerakan hormat ke arah haruto. Yang dihormatin cuma geleng kepala terus berdiri ambil coat nya.

"Ayo cepet siap-siap mas tunggu selagi manasin mobil"

"Gini aja juga oke"

Haruto menatap dari atas kepala hingga kaki jeongwoo memakai sweater hitam dan celana pendek selutut.

"Kita diundang makan malam dirumah nenek. Kamu yakin tidak akan menyesal?" Mendengar itu mata serigala jeongwoo melotot.

"Diundang? Ke rumah nenek mas? Sekarang? " Tanya jeongwoo lagi mastiin.

"Iya sayang"

"Haish tunggu aku lima menit"

Jeongwoo yang langsung lari jatoh saking paniknya bikin haruto ngegeleng liat jeongwoo langsung bangun lagi dan masuk ke dalam kamar.

Dari yang mommynya beritahu neneknya mas har itu wanita yang sangat perfectionis dan modis abis walaupun usianya sudah tua. Bisa-bisa ia disindir habis-habisan karena gaya nya yang seperti anak punk.

Mas Har%Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang