Puasa Hari Keempat

993 79 7
                                    

Semua orang berkumpul di suatu tempat sambil menatap penuh selidik seperti minta penjelasan pada orang di depan mereka.

"Sekarang 00.11 WIB. Sahur ntar jam 4 an, bagus baca begituan?" orang itu menggaruk tengkuknya.

"Ya maap, lagian salahin tektok ituu. Kalo gue ingetin 1 kata doang ke yang baca nih, behh auto keinget dahh, tapi gue mau pdfnya:) tapi bayar anjer!"

"Astagfirullah kawan, insaf. Insaff... puasa anjay."

"Tau cok tauu, tapi lewat dan gue kepoh. Pas baca sekilas kek, wow? Detail banget njay?"

"Harus di ruqyah nih bocah, harus!"

"Serius dah, sekalipun gue baca begituan gak bakal debut kek gituh disinih! Tydak! Udah tobat woe udahh:)"

"Yakin tuh?"

"Banyak-banyak istigfar deh kalo kata gua teh."

.
.
.

Sunwoo kembali membangunkan kawan-kawannya untuk sahur. Kadang dia heran sendiri, apa salahnya kawan-kawannya itu pasang alarm. Tapi dia tahu, sedangkan pergi sekolah aja dibangunin pake alarm alami pun masih telat. Untung aja pake alarm alami dari Sunwoo kawan-kawannya bisa bangun.

Seketika Sunwoo bangga:)

"Jen bangun Jen," Sunwoo menggoyangkan kaki Jeno agar tuh anak bangun.

Tapi si doi enak banget meluk adeknya, mana nyenyak banget turunya lagi.

"Jen, heh bangun heh!" udah dia tapuk-tapuknya kaki si Jeno, tapi Jeno masih tidak bangun.

Karena kesal dia beralih pada Eric yang malah juga meluk si Jeno. Jadi ceritanya si kembar ini turu sambil pelukan gituh.

"Woi kebo, bangun. Gak mau sahur lo?" Sunwoo dia menggoyangkan seluruh badan Eric, biar sekalian tergoyangkan juga tuh badannya si Jeno.

"Ric, woi Eric! Bangun!!"

Masih tidak ada respon membuat Sunwoo kesal. Gak ada yang bangun dari mereka berdua.

"Ini simulasi mati apa gimana sih? Apa gue yang kelembutan?"

Karena kesal gak ketolong, di tariknya aja tuh kedua kaki Jeno Eric sampe kejedug ke bawah. Mana bokong yang pertama, untung mereka berdua bangun jadi bisa angkat kepala.

"Astagfirullah, sia anying goblok!" teriak Eric.

Duagh!

"Eric anying!"

Sunwoo mengelus dagunya yang ketendang sama si Eric sampe kejungkang dia ke belakang. Sedangkan Jeno sendiri dia malah diem karena fokus sama tubuhnya yang miris.

"Sunwoo anying, apa salahnya coba bangunin baik-baik. Sakit cok, mana bokong gue duluan lagi," gumam Jeno yang mengelus bokongnya.

Sunwoo mengelus dagunya. Ini Eric ngeliat dia udah tampang-tampang kek mau meledak ini, ketar-ketir lah si Eric kan:)

"Eh, Sunu. Hehe, dagu aman?"

Sunwoo mengangkat kepalanya dan beradu tatap dengan Eric. Jeno meneguk ludahnya kasar.

"Mampus."

Jaemin yang lagi goreng ikan dengan tenang pun tiba-tiba terkejut mendengar suara cempereng yang lagi dan lagi terdengar di gendang telinganya. Gak pernah bosen, heran Jaemin.

"NANA!!! SUNU MAU GOROK ERIC!! WAAAAA!!!"

"KAMARI ETA SIA ANYING! MANEH MAH AING BANGUNIN KAGAK BANGUN! DI BANGUNIN MALAH TENDANG MUKA AING?! PAKEK NOH OTAK MANEH!"

Ramadhan With BarudakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang