03

30 9 0
                                    

Happy reading

*****

Aluna kini tengah berjalan kaki Menuju ke sekolah nya. Ia tak langsung melewati rumah Aksa. Ia memilih jalan yang agak panjang, hanya untuk menghindari aksa.

Rambut nya sebahu sudah tergerai indah, namun wajah nya penuh dengan luka lebam. Sehingga, Aluna. Harus menutupi nya dengan hansaplast. Agar tak dilihat oleh orang lain.

Ternyata Penderitaan nya kemarin tak hanya sampai disitu.

Setelah kepulangan ketiga teman nya. Danita kembali memanggil aluna, untuk segera merapikan makanan.

Namun, karna kecerobohan nya, aluna tak sengaja memecah kan satu piring ke lantai.

Alhasil, kemarin karna dapat di lihat langsung oleh danita. Danita langsung memukuli dan menampar Aluna habis habisan. Sampai aluna tak sadar kan diri. Dan bangun bangun tubuh nya sudah sakit dan banyak luka lebam di sekujur tubuh nya.

Aluna datang dengan kaki yang sempoyongan, masuk ke dalam kelas lalu menaruh tas nya di atas kursi. Ia juga ikut duduk di kursi.

Aluna memegangi kepala nya yang terasa berat seperti ingin pingsan.

"DORR!!" kaget nya Abel tiba tiba sudah di samping aluna

Membuat aluna sedikit terkejut. "Apaan sih" Sewot aluna dengan sedikit marah, kepala nya sudah pusing akibat tragedi tadi malam, ini lagi dengan muncul nya curut yang satu ini, datang tiba tiba dan mengaget kan aluna.

Abel hanya menyengir kuda. "Hehe yaa maap" Setelah itu abel pun ikut duduk di samping Aluna.

Abel memperhatikan wajah aluna lekat lekat, yang masih memegangi kepala nya. "Lo gak papa na?" Tanya abel berubah menjadi serius.

Aluna mendongak. "Gakpapa bel" Dengan lemas ia pun menjawab.

"Ke uks aja yuk kalau sakit, atau perlu gue anter lo pulang ke rumah?"tanya abel lagi, yang sangat mengkhawatir kan keadaan sahabat nya.

Dengan cepat aluna menjawab. "Gak ah"

"Muka lo kenapa lun?" Tanya abel tiba tiba

Aluna langsung menyadari nya. "Ga-gakpapa, kemarin aku cuma jatuh di kamar mandi" Bohong aluna.

Abel pun tampak percaya. "Ooh, pasti pingsan lagi yah?" Tanya nya dengan antusias.

"I—iya" Jawab Aluna.

"Lo sebenar nya sakit apa sih, perasaan pingsan mulu deh"

"Cuma darah rendah biasa bel"bohong ku lagi

Abel pun hanya manggut manggut.

*****

Saat sedang istirahat.

Aluna pun sudah siap ke kantin, ia sendiri karena Abel masih pacaran di kelas dengan arkana.

Saat melewati Ruang osis. Ia pun tak sengaja berpapasan dengan Aksa dan Adelio.

Mereka kompak menatap Aluna. Aluna pun berpura pura tidak melihat nya.

AKSA. [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang