09

22 5 4
                                    

*Happy reading*

∆Tandai tipo∆
∆Tamat awal∆

******

Hari ini sekolah libur, namun tak seperti biasanya Aksa kini masih tengah berbaring di ranjang nya sambil menahan sakit. Wajah nya pun tampak pucat, badan nya panas.

Aksa meraih ponsel nya yang berada di dalam lemari, Di sebelah Ranjang. Namun ia terlihat susah untuk mengambil nya.

Sampai tak sengaja malah menjatuhkan diri ke lantai.

"Akh!... Badan gue..."

"Shhh... Sakit..." Ringis nya pelan.

Ia perlahan mencoba untuk berdiri, dan kembali mencoba mengambil ponsel nya. Namun langkah nya terhenti, ia baru sadar.

"Gue gak mau nyusahin Adel lagi, kali ini gue harus bisa sendiri"

Ia berusaha kuat, berdiri, mencoba menahan berat badannya.

'Ahk...!'

Ia terus berjalan menuruni tangga, sambil sempoyongan.

Badan nya semakin panas. Setelah ia sampai pada tangga yang terakhir.

Brakk!

Tubuh nya pun ambruk ke lantai. Ia sudah tak sanggup lagi menahan berat badannya.

*****

"Ahahahahhahaha..." Tawa yang melengking dan manja. Memenuhi seluruh ruangan.

Aluna datang membawa beberapa cemilan ke ruang keluarga. Lalu menaruh nya di hadapan Danita dan seorang pria, yang berumur sekitar 45 tahunan. Mereka tengah asyik bermesraan tanpa menghiraukan di sekeliling nya.

"Sayang, disini panas bangett"celetuk pria itu dengan suara manja yang dibuat buat.

"Iyah sayang, jadi gerah" Danita kemudian menoleh ke arah aluna.

"CEPET NYALAIN AC NYA!!" bentak danita di depan aluna.

"I—iya" Aluna pun menuruti nya segera ia, mencari remot ac nya kemana mana, namun belum juga ditemukan.

"BISA CEPET GAK SIH! " bentak nya lagi makin menjadi jadi.

"Sabar sayangg"

"Sayang.., anak ini kalau gak dikerasin gak bakalan nurut" Danita merengek dengan manja didepan pria itu.

"Tenang sayang, biar aku yang kasih pelajaran" Pria itu tersenyum menyeringai. Setelah itu ia berjalan ke arah aluna yang masih sibuk mencari cari remot ac nya.

Plakk!

"BISA CEPET GAK SIH!, LO MAU NGEBANTAH?" Dengan kasar pria itu menampar dan memukuli nya dengan kaki sampai aluna tersungkur.

"Aww, sa–sakit.... Ja-jangan...hiks... Hiks..."

"Jangan... Alu-na... Gak... Ber-maksud" Aluna terus menangis badannya tersungkur di lantai, sambil menutupi wajahnya. Wajahnya mulai babak belur, namun pria itu masih tak mengampuni nya.

Sedangkan danita yang melihat itu nampak tersenyum puas memperhatikan Aluna yang mulai kesakitan.

Ya, pria itu adalah selingkuhan danita. Sejak suami nya kembali ke kantor tadi pagi, ia mengundang selingkuhan nya datang ke rumah.

Sungguh kejam nya danita.

*****

Breem... Breemm...

AKSA. [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang