Happy reading:)
乁ʕ •̀ •́ ʔㄏ
Rintikan air membasahi wajah cantik seorang gadis yang tengah tidur dengan lelap. Gadis itu menggeliatkan badannya, terusik dengan butiran air yang membahasi wajah nya.
Gadis itu menerjap nerjapkan kelopak matanya. Menetralkan cahaya yang masuk didalam indra pengelihatannya. Yang pertama gadis itu lihat adalah sosok wanita paruh baya belum kelihatan tua dan masih cantik dengan surai pendek sebahu serta polesan di wajahnya menambah kecantikan bak bidadari dari surga.
Lamuyan gadis itu dibuyarkan oleh cipratan air yang di sengaja wanita paruh baya itu. Entah di sengaja atau tidak wanita paruh baya itu menaruh air yang ia cipratkan itu di dalam nakas serta sepiring nasi dan lauknya.
"Cuci muka dulu, baru makan" ujar wanita paruh baya itu yang tak lain adalah putri anira.
"Mama," alisa mengusap usap matanya seakan akan ia mimpi bertemu dengan mamanya, menepuk nepuk pipinya dan tak lama rintihan dari bibir gadis itu tercipta. Ia tergelonjak kaget dan memeluk erat putri anira.
Putri anira dibuat bingung dengan sikap anak bungsunya yang aneh. Lantas ia melepaskan pelukan dari sang anak tanpa membalas pelukan hangat dari sang anak bungsu.
"Mama kok gak bales pelukan lisa" sendu lisa seraya tersenyum kecut.
Putri anira tidak menjawab ucapan alisa ia mengalihkan pembicaraannya.
"Makan nanti sakit" ucap putri anira seraya menujuk makanan di nakas.
"Walau aku makan itu tetep aku udah sakit ma"batin alisa
Ingin sekali alisa menjawab dengan ucapan itu tapi ia urungkan agar tidak menambah masalah lagi.
"Iya ma makasi" ucap alisa tersenyum tulus.
Putri anira ingin beranjak dari kamar bernuansa pink itu tapi diurungkan karena langkahnya terhenti. Ya terhentikan oleh alisa, pergelangan tangan putri anira digengam lembut oleh alisa, seolah olah ingin putri anira berlama lama dikamar ini sekedar berbicara sewajarnya seperti ibu dan anak pada umumnya.
Walaupun alisa sudah pernah berbicara keluh kesahnya terhadap putri anira tetapi entah angin apa yang membuat alisa kembali rindu pasalnya akhir akhir ini kedekatan antara ibu dan anak terguncang oleh badai sehingga mengakibatkan sedikit nya interaksi yang dilakukan oleh ibu dan anaknya.
"Apa lagi sa, mama masih ada urusan, gak bisa lama lama" ujar putri anira.
"Tapi lisa mau minta maaf ma soal kemarin lisa beneran gak nyakitin aruna ma, mama percaya kan sama lisa" ujar alisa menatap netra indah yang memancarkan kenyamanan disaat menatap mata itu.
Putri anira mengangguk samar, toh iya mengiyakan saja karena banyak urusan yang ia akan lakukan, bukan cuma menemani alisa.
"Mama udah maafin Lisa ya ma, ma lisa mau cerita boleh, soal hari hari lisa saat mama kunci lisa dalem kamar ini" ujar Lisa seraya tersenyum tulus kepada lawan bicaranya.
"Lain kali aja mama gak ada waktu" ucap putri anira datar ia tidak mengusap kepala sang anak atau melakukan hal hal manis seperti sebelum belumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALISA ANANDA
Teen FictionAlisa sangat dibenci oleh kedua kakaknya entah mengapa kakak kakaknya tidak menyukai alisa mungkin karena alisa caper?? Ya mungkin itu salah satunya, karena banyak sisi kelam yang dimiliki alisa apakah alisa berhasil membuat kakak kakaknya tidak lag...