: 21

274 6 0
                                    

Happy reading:)

Segerombolan orang sedang menunggu dokter menangani pasien yang tiba tiba pingsan. Yap itulah adalah alisa. Yang menunggunya adalah ryan dkk serta teman teman alisa.

Mereka semua cemas tak karuan, apalagi teman teman alisa, mereka sangat khawatir akan keadaan alisa, mereka tidak pernah melihat alisa menangis sampai pingsan dan hingga mengeluarkan darah segar dari hidungnya. Keyla yang sedari tadi termenung dengan pikiran yang berkecamuk sedang mencerna semua ini apalah alisa mempunyai penyakit. Ah setau keyla tidak mungkin karena alisa kecepean itu pikr keyla.

Sedangkan ryan sudah cemas bukan main ia bolak balik  di depan pintu ruangan ugd.

Keyla sudah menghubungi keluarga alisa. Tapi nyatanya mama alisa, serta papanya tidak bisa datang dikarena sedang menjalani bisnisnya di keluar kota. Jadi ahasil mama alisa menyuruh abang abangnya saja yang mengurus alisa tapi dengan cepat keyla membatalkan niat putri anira itu, sebab keyla yakin pasti abang abang alisa mana mau mengurus alisa. Apalagi mereka telah perang dunia ke 3 tadi siang.

Teman teman ryan yang melihat kecemasan ryan bisa menyimpulkan bahwa ryan memang sangat menyayangi alisa. Mereka tidak pernah melihat ryan secemas ini dengan perempuan yah kecuali bunda nya.

Pintu terbuka menampilkan seorang dengan baju putih putih nya serta alat alat yang bergelantungan an di bahunya.

"Gimana dok kedaaan pacar saya" tanya ryan yang sudah tak sabar menanti jawaban dokter itu.

Semua orang yang berada disana tercengang dengan pengakuan ryan. Bisa bisanya ia mengakui anak orang.

Dokter itu hanya mengulas senyum tipis dan setelah ini membuka suaranya.

"Apa tidak ada pihak keluarga nya, saya akan membicarakan hal penting tentang pasien" tanya dokter itu mengedarkan pandangannya mencari keluarga pasien.

"Saya pacarnya dok, kenapa dengan pacar saya, dia baik baik saja kan" tanya ryan berturut turut.

"Saya temannya dok, kami sudah berteman sejak kecil" ujar keyla berharap ia tau tentang kondisi alisa. Keyla rasa alisa tidak baik baik saja sebab jika ia baik baik saja mungkin dokter itu akan membicarakan langsung tentang keadaan alisa tanpa harus membicarakan hal penting.

"Mari ikut keruangan saya" ujar dokter itu yang bernama dokter bima.
Keyla hanya mengangguk dan menyusul dokter bima yang sudah pergi mendahului nya.

Ryan yang melihat keyla pergi ingin mengikuti keyla ia ingin tau tentang kondisi alisa secara detail. Tapi hal itu dicegah oleh galen.

"Lo gak usah ikut, kita bukan siapa siapanya disini" ujar  galen dengan raut datar.

Ryan menghentikan langkahnya, benar ucapan galen ia bukan siapa siapa alisa. Tapi tak dipungkiri juga ryan sangat khawatir dengan kondisi alisa. Ia tak tau juga kenapa ia bisa sekhwatir itu dengan alisa.

"Situ, nyadar" sinis andin yang sedari tadi geram dengan pengakuan ryan. Bisa bisanya ia mengklaim alisa sebagai pacar nya.

Ryan tak menyauti ucapan andin ia sibuk dengan pikiran nya yang entah kemana memikirkan nasib alisa, Ryan tidak ingin kehilangan alisa.

"Nyamber aja kayak petir" sahut Kenan

Andin memicingkan matanya andin rasa manusia di depannya ini sangat menyebalkan ya walaupun faktanya ia blasteran dan juga tampan tapi, tetap saja ia manusia menyebalkan.

"Diem lo monyet" jawab andin menatap aura permusuhan dengan kenan.

Kenan menjulurkan lidah nya serta tangan nya di samping kepala nya memutar mutarkan tangannya kebawah dan ke atas seperti mengejek anak kecil saja.

Andin dibuat geram oleh kenan ingin sekali ia memukul wajah tampannya itu tapi ia urungkan, jika bukan ini di rumah sakit sudah andin pastikan wajah kenan sudah babak belur.

Galen geram dengan remaja berbeda gender itu, sikap mereka seperti anak kecil saja. Apakah meraka tidak mempunyai malu.

"Diem lo berdua, atau gak gue jodohin kalian" ucap galen dengan wajah serius nya.

Andin membulatkan matanya, ia menggeleng kan kepala nya seraya mengetuk ngetuk tembok bergantian dengan dahinya.

"Ih amit amit jangan jangan kesampean deh gue gak mau sama orang gila kayak dia" ujar andin mengeledik ngeri.

Sontak perkataan andin membuat kenan marah, apa perempuan itu pikir ia mau dengan modelan cewek kayak dia, cih mimpi itu jauh dari selera kenan.

*
*

Gio dkk sudah pulang karena sejak pertengkaran hebat tadi mereka memutuskan untuk pulang kerumah masing masing.

Sedangkan abang abang alisa sudah nangkring di sofa seraya memainkan game online nya.

Aruna?
Entahlah dengan aruanjing itu.

"Kalo papa tau tentang masalah tadi gimana ga" tanya shaka kepada argantara.

Argantara mengangkat bahunya acuh.

"Itu nasibnya si manusia caper, kan dia yang umbar masalah nya duluan bukan kita" ucap  argantara santai.

"Benar juga lo, semoga aja ada yang rekam tuh kejadian dan moga moga papa liat,"

"Hm semoga" ucap argantara dengan senyum miringnya.

"Jadi gak sabar gue liat tu anak di marahin habis habisan sama papa" seru shaka.

Sedangkan disisi lain aruna yang mendengar perkataan kedua orang itu tersenyum liciknya. Ia mengambil ponsel nya di kantong celananya mengotak atik ponsel nya memperlihatkan video berdurasi 30 menit itu. Tersenyum smriknya aruna mengirim nya ke media sosial.

"Gue bantu lo ka, ga" gumam aruna.

*
*

Ryan memegangi tangan mungil alisa mengelus elusnya dengan lembut. Alisa belum sadar sedari tadi.

Yap mereka sudah tau dengan penyakit yang diderita oleh alisa dari dulu. Ternyata ini rahasia besar yang ditutupi oleh alisa. Dan kenapa abang abangnya tidak memperhatikan alisa. Apa Mereka tidak sayang dengan alisa. Dan orang tuanya? Apa Mereka tidak tau?pikiran ryan bertanya tanya tentang itu.

Kata dokter penyakit yang diderita oleh alisa adalah kanker hati dan itu sudah stadium 2 kemungkinan itu bisa sembuh jika alisa rutin melakukan pengobatan. Tapi tak dipungkiri juga penyakit itu akan kembali lagi setelah sembuh.

Dan untuk itu dokter menyarankan agar di operasi sebab masih ada peluang untuk sembuh jika melakukan operasi ini.

Jadi mereka sedang berunding yah kecuali ryan yang sedang menatap kasihan alisa. Ryan tak habis pikir dengan orang tua alisa mengapa mereka tak mengobati lebih lanjut penyakit alisa. apa mereka pikir penyakit seperti ini dianggap sepele. Penyakit ini bisa merenggut nyawa alisa. Dan untuk kesekian kali nya ryan tidak mau kehilangan orang yang ryan sayangi.

"Gue udah bilang sama mamanya alisa, tapi respon dia terkejut banget, bukan terkejut denger penyakit nya alisa tapi terkejut kenapa kita bisa tau sama penyakit yang diderita oleh alisa" ucap keyla kepada teman temannya serta ketiga temannya ryan.

"Jadi gimana apa mama nya alisa mau jalanin operasi ini, kita harus buat kesetujuan dari pihak keluarganya, biar gimanapun penyakit kanker ini gak boleh kita sepelein gitu aja" ucap panjang lebar mira.

"Gue setuju tuh, jadi kita lakuin yang terbaik buat alisa" ucap kenan yang sedari tadi diam menyimak.

"Tapi mamanya bilang, jangan sampe alisa tau kalo dia mempunyai penyakit kanker, dan mamanya bilang kita gak usah repot repot buat jalani operasi ini" ucap keyla.

Mereka yang mendengar hal ini kebingungan, bagaimana ada orang tua setenang itu ketika anaknya diagnosis penyakit kanker hati.

Ryan yang mendengar perkataann keyla mengepalkan tangannya rahangnya sudah mengeras. Ia sangat benci terhadap orang tua semacam itu. Jika orang tua alisa tidak mampu mengobati nya biar ryan saja. Ryan tidak pernah kekurangan uang untuk mengobati alisa.

ALISA ANANDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang