: 00

1.4K 29 11
                                    

~Mari vote dan komen sebelum membaca~

°°°°°°°°°°°°°

Wajah cantik dengan bibir pink alami itu, kerap sekali disalah artikan oleh semua orang. Ia bahkan pernah di dituduh mengambil semua perhatian kedua orang tuanya, hati gadis itu terasa sakit  kala mengingat semua itu. Bagiamana bisa seorang gadis berumur 5 tahun mengambil perhatian dengan cara licik seperti itu. Bahkan hal itu tak terbesit di pikiran gadis itu.

"Dasar, anak caper, uh mati aja sana kamu" ucap  bocah laki laki itu mendorong kuat alisa sehingga gadis kecil itu terjatuh.

Alisa menunduk merasa kan sakit di telapak tanganya yang terluka akibat dorongan bocah laki laki itu. Alisa bahkan tak melawan sudah di pastikan jika ia melawan bocah laki laki itu akan lebih menyakitinya. Dan sialnya disana abangnya abangnya ikut menyakiti nya. Gadis kecil itu mengepalkan tangan nya. Gadis itu juga tak ingin begini! Gadis itu tak apa apa, tapi mengapa mereka menyalahkan nya. Bahkan untuk merebut kasih sayang kedua orang tuanya saja ia tak tau caranya. Alisa disayang tanpa alasan yang pasti, semenjak nenek nya meninggal kedua orang tuanya lebih fokus terhadap nya. Bahkan kedua orang tuanya mengabaikan kedua saudara nya yang lain. Dan dimulai dari situ kebencian muncul di benak kedua saudaranya.

"Uh dasar anak caper, eh temen temen jangan deket dia ya nanti ketularan caper nya hahaha" ejek salah satu laki laki itu.

Alisa hanya bisa menangis meratapi nasibnya. Bahkan hanya untuk mempunyai teman ia susah, dan untungnya keyla mau menjadi teman terbaik nya. Tetapi keyla jauh, dia sedang ke luar negeri jadi alisa hanya sendiri disini. Ia tak mempunyai teman selain keyla.

Segerombolan bocah laki laki mengerumuni dirinya, meneriaki dengan sebutan anak caper seraya bertepuk tangan sesekali shaka menendang kakinya.

"ANAK CAPER"
"ANAK CAPER"
"ANAK CAPER"
"ANAK CAPER KURANG BELAIAN HUUU"
"ANAK CAPER MATI AJA SANA!!"

Suara suara itu terus menggema dan terngiang di telinga gadis itu. Alisa menutupi telinga nya ia tak ingin mendengar nya, ia ingin melupakan semua nya. Serapat mungkin alisa menutup telinga nya, suara itu tetap terdengar di telinganya.

Melempar semua barang nya di nakas, alisa menangis, mencengkram erat tanganya sehingga telapak tangan nya memutih. Tangan nya terluka tetapi tak gadis itu hiraukan. Mencoba memejamkan mata untuk menghilangkan suara suara itu.

Menghela nafas lega, syukurlah ia bisa walaupun butuh waktu untuk menghilangkan suara yang terngiang ngiang di telinga nya. Jujur  ia lelah memikirkan memori yang terbesit di pikirannya. Alisa ingin menghilangkan nya tetapi bagaimana caranya.

Mencoba mengalihkan perhatian alisa membuka ponsel bergigit apple itu membuka line di ponsel nya.

Suara notifikasi masuk di ponsel nya tertera nama keyla di sana. Dengan cekatan alisa membuka room chatting nya dengan keyla.

Keyla : sa tadi gue nemu gio jalan sama tari di mall.

Alisa: yang bener kamu key? Mall mana cobak pantesan aja chat aku gak di bales sama dia.

Keyla: di mall deket kampus maha wijaya sa,hm lu yang sabar ya sa, kan gue udah bilang buat apa lo bertahan sama cowo brengsek kayak gioanjing itu!!!

Alisa: huhss gak boleh gitu kali key aku akan memperjuangkan cinta aku buat gio, yaudah makasi ya infonya key.

Keyla : ye lo bilangan ngeyel banget sih jadi orang😒.

Alisa : yaudah aku kesana sekarang.

Keyla: mau gue temenin gak sa?

Alisa: gak usah key aku bisa sendiri kok

Keyla : yaudah lo hati hati ya kabarin kalo udah nyampe

Alisa: iya" key

Alisa pun bergegas untuk ke mall yang dibilang keyla tadi.

Alisa tidak lupa menganti baju dan segera turun, di ruang tamu hanya terdapat abang kedua nya. shaka sedang menonton televisi di ruang tamu alisa pun segera turun dan menghampiri kakaknya,

"Bang shaka" panggil alisa

Shaka tak menjawab, dia tak menghiraukan panggilan tersebut,bahkan semakin fokus menonton tayangan televisi. Alisa tersenyum kecil ia mengerti jika shaka tidak suka dengannya, tapi apakah harus begini caranya?. Bagiamana seorang kakak yang membencinya nya kerena tuduhan yang tak jelas adanya. Gadis itu tak menyerah dia semakin mendekat menghampiri shaka,

"Bang shaka" panggil alisa yang juga memegangi tangan  shaka, shaka pun langsung menepis nya

"Ck, Apaan apaan sih lo, ganggu tau gak," ucap shaka dengan kesal,

"Hehe maaf bang" gadis itu menyengir  memperlihatkan deretan gigi putihnya, shaka pun hanya mendengus kesal.

"Bang anterin alisa yuk ke mall" ujar alisa berharap shaka mau mengantarkan nya.

Shaka yang tadi nya fokus ke tayangan televisinya tiba tiba menatap alisa, laki laki itu menarik nafas dalam dalam.

" Punya kaki kan lo?"alisa menjawab anggukan saja,

"Pergi sendiri" ujar shaka melanjutkan menonton televisinya.

" Tapi bang ini udah malem alisa takut pergi sendiri" berharap mau shaka mengantarkan nya alisa memegang lengan shaka tapi dengan cepat shaka menepisnya .

" APAAN APAAN SIH LO PEGANG PEGANG JIJIK TAU GUE SAMA LO" seketika rahang shaka mengeras dan alisa menyadarinya dan gadis itu menundukkan kepalanya, jujur alisa sangat takut jika shaka sudah seperti ini, bisa bisa ia kena pukulan dari abang nya tersebut, syukurnya shaka tak memberikan pukulan atau tamparan buat alisa dia malah mengalihkan pandangannya lagi ke televisi.

Selang beberapa menit shaka pun akhirnya membuka suara. "gue gak peduli, mau lo nanti kenapa kenapa itu bukan urusan gue"

Hati gadis itu seperti tertikam tusukan pisau,  omongan shaka selalu membuat nya tak pantas hidup di dunia ini. shaka  sangat menyakiti hatinya walaupun terkadang alisa sudah sering mendapatkan perlakuan semacam itu bahkan lebih tapi kali ini benar benar sakit, sampai sampai alisa tidak bisa berbicara.

" Yaudah sana lo pergi kenapa masih disini" ucap shaka mengusir alisa.
Alisa hanya bisa tersenyum kecil.

" Iya bang yaudah aku pergi dulu" alisa pun akhirnya pergi dan niatnya dia ingin menyuruh supirnya mengantarkan nya tapi karena sopirnya sedang pulang kampung jadi ia mengurungkan niatnya, jadi mau tak mau alisa harus memesan taksi, karena tak kunjung mendapat taksi alisa. memutuskan berjalan kaki karena bisa di bilang mall nya lumayan dekat dari rumah alisa.

hingga akhirnya alisa memutuskan untuk berjalan kaki hingga sampai. Alisa sudah sampai di depan mall dia memutuskan untuk menyebrang karena kendaraan nya tidak terlalu rame jadi alisa dengan cepat dan berlari kecil menyebrang, hingga akhirnya tiba tiba truk melintas di depan alisa, gadis itu pun panik kakinya berat untuk melangkah hingga akhirnya alisa pun tertabrak.

BRAK

Alisa terpental jauh, badannya terasa remuk. Sekujur tubuh nya sakit, luka luka tercipta di tubuhnya  darah segar mengalir di aspal, orang orang yang berada di sekitar mengerumuni gadis itu. Sebelum alisa tak sadar kan diri gadis itu bergumam memangil mama nya.

ALISA ANANDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang