Hazel sudah meyakinkan dirinya untuk lebih memilih kematian dari pada harus terus bertahan hidup dengan keluarga keji yang dimilikinya.
Karena alasan itulah, Hazel sama sekali tak memberontak kala sang Ayah mengayunkan pisaunya dengan tujuan untuk membunuhnya malam itu.
Sementara sang Ibu hanya melihat dengan mata kosong, saat suaminya merenggut nyawa anak semata wayangnya.
Hazel sudah lelah, sangat lelah dengan takdir hidupnya sendiri. Lebih baik ia mati dan menyambut kehidupan barunya di surga.
Bukankah itu adalah balasan yang setimpal baginya, atas seluruh kesabaran yang ia lakukan selama hidup bersama kedua orang tua kejinya di dunia?
Setidaknya itu yang Hazel pikirkan sebelumnya. Namun siapa sangka, Hazel justru bangun di tubuh seorang wanita bersuami yang mengaku bahwa dirinya adalah seorang mafia.
Jefferson, nama suaminya, tak segan membunuh siapapun yang menghalangi langkahnya untuk terus membuat istrinya tetap ada di sisinya.
Akankah Hazel memilih untuk pergi atau tetap bertahan sebagai istri seorang Jefferson?
***
Kurasakan terpaan hangat sinar mentari mengganggu tidur lelapku saat ini. Membuat kedua netraku mau tak mau harus terbuka. Aku tersenyum dengan hati berdebar. Menyambut kehidupan baruku yang sudah pasti lebih membahagiakan daripada kehidupan sebelumnya.
Oh, apakah ini surga?
Dimana para pangeran tampan itu?
Dimana para bidadari yang siap menyambut kedatanganku?
Tapi... Tunggu dulu. Apakah rupa surga memang seperti ini?
Kedua alisku mengernyit seketika. Pandanganku melebar menyaksikan tempat dimana aku berada saat ini, jauh berbeda dengan ekspektasiku tentang surga. Mulutku terbuka terlalu terkejut dengan apa yang baru saja kulihat.
Ruangan temaram dengan dekorasi mewah ini jelas bukan definisi surga yang berada dalam bayanganku. Setidaknya surga yang kudambakan berada di hamparan tanah luas dengan air terjun di dalamnya.
Pangeran tampan yang menyambut kedatanganku, membawakan berbagai macam makanan untuk membuat hatiku senang. Juga bidadari bersayap yang bersedia menemaniku selama berada di surga.
"Ruangan apa ini?" Ujarku kala menyadari kondisiku yang tengah terbaring diatas ranjang dengan selimut hitam yang membalut tubuhku.
"Kau sudah bangun?" Ucap seseorang yang tiba-tiba saja muncul dihadapanku.
Kedua mataku yang awalnya terbuka lebar kian melotot saat melihat kedatangan seorang lelaki yang sudah kutunggu kehadirannya. Mengabaikan berbagai pertanyaan seputar surga yang sejak tadi bercokol dalam pikiran.
Senyumku kian terbit secerah matahari pagi. Menyadari bahwa mungkin saja surga yang kutempati sekarang berada di level teratas yang Tuhan miliki. Sebab sosok lelaki dihadapanku ini adalah jelmaan pangeran yang selama ini kudambakan.
Lihatlah betapa tampan dan sempurnanya lelaki ini.
Pakaian yang membalut tubuhnya jelas tak bisa menutupi otot liat dan dada bidangnya itu. Jangan lupakan garis kokoh di sepanjang wajahnya yang semakin menambah ketampanan sosoknya. Ekspresinya memang tak menunjukkan keramahan, namun justru wajah datarnya menambah daya tarik tersendiri.
Seakan mengarahkanku untuk berhambur dalam pelukannya. Mengusap surai gelap miliknya dan menatap wajah tampannya yang ternyata sangat mempesona.
Dia jelas adalah pangeran yang sudah mendiami surga ini entah berapa waktu lamanya. Dan kedatangannya disini adalah untuk menyambutku dalam kehidupan baruku di tempat ini.
Oh, terima kasih Tuhan atas kemurahan hatimu.
Tak sia-sia aku telah bersabar di kehidupan sebelumnya. Menjadi gadis baik yang selalu mendapat siksaan dari kedua orang tuaku yang keji.
Jika balasannya adalah surga dan pengeran tampan ini, maka aku akan menerima semuanya dengan ikhlas.
Belum sempat aku mencerna lebih jauh kondisiku di tempat ini, lelaki dihadapanku terlihat berjalan mendekat dengan raut wajah khawatir yang tak bisa disembunyikan.
"Apa kau baik-baik saja, istriku?"
Tentu aku baik-baik saja. Mengapa pangeran ini mempertanyakan kondisiku?
Tapi... Sepertinya ada yang aneh.
Istri?
Apa, tunggu?
Sejak kapan seorang pangeran di surga memanggil manusia yang baru datang ke tempat ini dengan sebutan istri?
Apa itu peraturan baru di surga ini?
"Istri?" Tanyaku dengan wajah polos menatapnya.
"Siapa kamu? Apa aku istrimu?"
Berbeda dari sebelumnya, lelaki ini terlihat terkejut dengan ucapanku. Ia lantas terlihat mengutak-atik layar ponselnya sebelum mendekat ke arahku. Ia mengecek suhu tubuhku dengan menyentuh dahi dan menggenggam tangan kananku dengan sentuhan lembut.
Tunggu dulu. Mengapa pangeran ini membawa handphone didalam surga?
Apa ia tidak memiliki kekuatan untuk berkomunikasi lewat pikiran seperti yang pangeran dalam buku dongeng miliki?
Apa ini sejenis surga modern? Jadi masih menggunakan ponsel untuk berkomunikasi?
"Beristirahatlah lagi. Dokter akan segera datang. Kau masih sakit. Jadi lebih baik kembali tidur dan pejamkan matamu." Ujarnya seraya membawa tubuhku kembali berbaring di atas ranjang.
Tiba-tiba dari arah pintu muncul seorang lelaki paruh baya memakai pakaian dokter datang dengan tergopoh-gopoh. Ia lantas memeriksaku setelah memberi izin pada pangeran di sebelahku ini.
"Bagaimana keadaan istriku?" Tanya sang pangeran membuat tubuh lelaki yang kutaksir adalah seorang dokter itu menegang dengan wajah memucat. "Bagaimana bisa dia melupakan statusnya sebagai istriku?!"
"I-istri anda dalam kondisi baik-baik saja, tuan. A-anda tidak usah khawatir." Ujar sang dokter dengan suara terbata-bata.
"Baik-baik saja bagaimana? Dia jelas lupa bahwa aku adalah suaminya. Bagaimana bisa istri seorang mafia melupakan suaminya sendiri?!" Bentak sang pangeran yang langsung membuat sekujur tubuhku merinding penuh keterkejutan.
Tunggu dulu. Apa yang ia ucapkan itu tadi? Sepertinya ada yang aneh.
"Istri mafia? Siapa? Aku?!" Tanyaku sebelum kegelapan kembali menyelimuti.
***
Halo semuanya. Bertemu lagi di cerita ketigaku. Semoga kalian suka yaa...
Jangan lupa tekan bintang, komen, share, dan follow aku sebagai bentuk apresiasi terhadap cerita ini.
Kalo banyak yang suka aku bakal langsung update new part.
Stay tune terus. Babay^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Istri Mafia
RomanceHazel pikir, hal pertama yang dilihatnya kala membuka mata adalah pangeran yang menyambut kedatangannya di surga. Menjadi gadis baik dan penurut dengan masa lalu bersama keluarga keji membuat Hazel yakin ia akan diterima di surga setelah kematian me...