7 | Sweet Morning 🔞

17.6K 404 6
                                    

Malam telah tiba. Jeff menyuruhku memasak di dapur, sementara dirinya membersihkan diri setelah keluar membeli bahan-bahan masakan.

Karena kami hanya berdua di tempat ini tanpa pelayan, maka mau tidak mau aku yang harus memasak. Aku mengiyakan, sebab memasak adalah salah satu kegemaranku juga.

Menu masakan kali ini kubuat dengan resep andalanku sendiri. Herb roasted chicken serta beberapa tumisan sayur, cukup lezat untuk dimakan bersama suasana syahdu di tempat ini.

Aku melepas apron yang kupakai. Menyisakan sebuah dress biru berpotongan dada rendah yang cukup terbuka. Bukan tanpa alasan aku memakainya. Percayalah, hanya baju ini saja yang bisa dibilang cukup tertutup jika dibandingkan dengan pakaian yang lain.

Sepertinya Hazel memiliki selera fashion yang cukup berbeda denganku. Seluruh pakaiannya di dominasi serba mini. Mulai dari crop top, kemben mini, hingga gaun yang menampilkan hampir seluruh bagian tubuh, semua dimiliki olehnya.

"Jeff, makanan sudah siap!" Teriakku memanggilnya yang masih berada di kamar mandi.

Aku sibuk menata makanan di atas meja. Sambil sesekali melirik pantulan diriku lewat kaca. Payudaraku terlihat menyembul dari luar. Seakan tak muat ditopang hanya dengan bra yang kukenakan.

Sejujurnya aku sedikit malu dengan penampilanku kali ini. Namun, apa daya. Aku lebih memilih memakainya dari pada harus menggunakan pakaian penuh noda darah yang tadi siang kukenakan. Atau bahkan pakaian sexy lain yang bahkan jauh lebih banyak mengekspos tubuhku.

Beruntung Hazel memiliki lekukan tubuh sempurna. Ia cukup tinggi untuk kalangan perempuan pada umumnya. Pinggang ramping, juga perut rata yang mulus. Tak ada cacat di seluruh tubuh.

Jangan lupakan tonjolan menggoda di beberapa bagian tubuhnya yang lain. Membuatku sedikit percaya diri dengan apapun yang kupakai.

Tak lama, Jeff menampakkan diri. Kedua mataku melotot seketika, melihat penampilannya yang sungguh mengejutkan.

Jeff melangkah dengan bertelanjang dada. Memamerkan pahatan tubuhnya yang menggoda hasrat. Seakan melambai-lambai meminta untukku lahap detik ini juga.

Perban yang masih melilit tubuhnya itu sama sekali tak mengurangi kadar ketampanan seorang Jefferson.

Oh, lihatlah perut kotak-kotak yang lelaki itu miliki. Jika kuhitung, ada 6 kotak yang menghiasi perut ramping miliknya. Membuatku ingin melingkarkan kedua tanganku di perut itu.

Jangan lupakan dada bidang dengan otot liat milik Jeff. Rasanya aku ingin menyenderkan kepalaku disana. Sepertinya tidur beralaskan dada keras Jeff akan terasa sangat nikmat.

Naik ke atas lagi hingga aku bertemu dengan wajahnya yang rupawan. Rahang keras dilengkapi dengan hidung mancung serta bibir tipis merona miliknya adalah perpaduan sempurna yang semakin menambah daya pikat lelaki itu.

Ah, kapan kiranya aku bisa kembali merasakan kecupan manis dari bibir menggoda itu ya?

Segala pikiran kotor berseliweran dalam otak. Aku menutup mata dengan sengaja. Berusaha kembali meraih kesadaran demi tidak kehilangan kewarasan, hanya karena melihat penampilan menggoda Jeff malam ini.

"Kenapa tidak pakai baju?" Tanyaku acuh.

Perkataanku seolah abai dengan penampilan menggoda Jeff. Nyatanya aku ingin menubrukkan diriku dalam pelukannya. Menghirup aroma jantan yang lelaki itu miliki. Kalau bisa, pun aku ingin mengelus sepanjang tubuh liat lelaki itu.

"Lukaku masih sakit." Ujar Jeff yang seketika menyadarkanku bahwa luka akibat perkelahian penuh darah tadi siang, masihlah menghias di sepanjang tubuhnya.

Transmigrasi Istri MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang