Hari ini Forza membuat semua orang rumah tercengang dibuatnya. Melihat bagaimana dirinya bisa bangun sepagi ini dan sekarang tengah duduk pada kursi meja makan dengan tampilan yang sudah begitu rapi. Ini seperti bukan Forza yang mereka kenal.
"Tumben banget lu bangun pagi, biasanya nunggu gw siram dulu baru bangun."
Forza menatap kearah Sang Kakak dengan malas, meroling matanya dan menunjuk kearah sang kakak dengan perasaan tidak terima.
"Lu itu ya, gw bangun pagi salah, bangun siang salah, mau nya apa?"
"Ya enggak, cuma aneh aja."
Forza tak memperdulikan lagi, dia memilih untuk menyantap sarapannya dengan tenang yang mana membuat semua orang bertanya-tanya akan hal itu.
"Ada acara apa kamu Dek?" Tanya sang Ayah yang juga merasa aneh dengan anak bungsunya ini. Forza yang ditanya menghentikan makanya dengan helaan nafas yang berat, sepertinya semua orang benar-benar merasa heran dengan dirinya pagi ini, memang dia ini seburuk itu ya?
"Adek nggak ada acara apa-apa Yah, emang Forza sesusah itu ya buat bangun pagi?" Forza memajukan bibir cery nya cemberut, merasa kesal kenapa semua orang harus menanyakan dirinya ketika bangun pagi, seperti ini adalah suatu hal yang sangat langka hingga semuanya harus kaget.
"Ya lu tau sendiri kali jawabannya, lu itu kalo belom di siram belom mau bangun."
"Ckk Kak Mila mahhh." Semua tertawa setelah berhasil membuat si bungsu itu kesal. Melihat raut kesal yang lucu itu adalah kepuasan tersendiri bagi mereka.
"Udah udah kasian ihh adek di ledekin terus, lanjutin makanya nak!"
"Papa doang emang yang paling bener." Forza memeletkan lidahnya pada sang kakak dan juga sang Ayah menoleh pada sang Papa dan tersenyum manis setelahnya.
"Kamu ada kelas jam berapa kak?"
"Hari ini aku nggak ada kelas Pa, besok bimbingan jadi paling hari ini aku mau print skripsi aku dulu." Forza yang denger ucapan kakaknya itu mulai tertarik, menawarkan diri untuk membantu dengan adanya maksud lain tentu saja.
"Lu mau ngeprint skripsi lu kan kak, nitip gw aja sini nanti gw print in." Sang kakak melihat kearah sang adik dengan tatapan aneh, tak biasanya seorang Forza ingin membantu dirinya dengan sukarela seperti ini.
"Kesurupan setan mana lu? Pasti ada mau nya ni?"
"Negatif thinking Mulu lu sama gw, gw nggak minta apa-apa, udah mana filenya kirim ke gw aja." Kak Mila yang masih belum sepenuhnya percaya dengan sang adik kembali menatap dengan tatapan curiga. Menelisik lebih dalam pada manik jelaga sang adik untuk memastikan sesuatu.
"Ada apa-apa ni pasti?"
"Etdah kaga cayaan pisan ya ni orang, serah dah kalo kaga mau mah." Dengan nada marahnya yang lucu Forza sekali lagi berhasil membuat semua orang tertawa dengan tingkah lucunya.
"Eitss ngambek aja orang kerjaannya, ok ok ni gw kirim, print copy aja yang murah, kertas A4, semua halaman ya! Inget lu jangan sampe salah. Thank you adik ku yang lagi kerasukan setan mana gw nggak tau." Dengan tatapan malasnya Forza mengangguk melihat file yang telah kakaknya kirimkan, tersenyum setelah itu memikirkan ketika nanti dia akan bertemu dengan Mas Fotocopy kesayangannya. Perasaan tak sabarnya membuat Forza tak sadar berpekik riang membuat semua anggota keluarga kembali menatapnya dengan tatapan aneh dan saling berbisik satu sama lain.
"Beneran kerasukan kayanya ni bocah, Pa bawa ke kyai Pa biar di rukiyah."
"Iya kali ya Papa juga takut ada apa-apa sama dia, Tapi kan kita belom log in."
KAMU SEDANG MEMBACA
FOTOCOPY
ФанфикIni hanya kisah tentang Forza yang tergila-gila dengan Gema Mas-mas Fotocopy depan SMK dia sekolah. "Mas Gema kok makin ganteng aja si? Jadi pacar aku mau ya?"-Forza "Lulusin aja dulu sekolahnya dek!" Gema Main Cast Fourth as Forza Gemini as Gema to...