"MAMI" Teriak Dunk membuat Selena yang semula fokus bergelut didapur seketika lari ketengah ruangan menemui Dunk.
"KENAPA?!" tanya Selena dengan cukup panik.
"Kenalin ini Joong mami.. kemarin katanya mami mau ketemu Joong" jelas Dunk sambil menarik Joong maju mendekati maminya.
Selena berdecak kesal karena merasa Dunk mengerjainya namun ia harus menjaga image dihadapan Joong.
"Salam kenal Joong" ucap Selena ramah sambil mengulurkan tangannya pada Joong.
"Salam kenal tante, perkenalkan saya Joong teman satu kamar dengan Dunk di asrama" jelas Joong sambil membalas uluran tangan Selena.
"Silahkan duduk Joong" ucap Selena.
Joong dan Dunk duduk bersebelahan sedangkan Selena duduk di hadapan Joong.
"Joong mau minum apa?" Tawar Selena.
"Terimakasih tante tidak perlu repot-repot"
"Tidak masalah... BIBI" teriak Selena memanggil sang art.
"Tolong buatkan minuman untuk kita" ucap Selena pada sang art.
"Jadi... apa benar Joong ingin pindah dari asrama?" Tanya Selena membuat Joong sekilas menoleh kearah Dunk seolah meminta penjelasan.
"Dunk cerita kemarin ke tante dan dia minta izin mau ikut kamu pindah.. tante sih gak masalah mengingT Dunk bukan tipe orang yang mudah bersosialisi.."
"Apalagi tante udah kenal Joong gini.. tante seneng Dunk punya temen baik kayak kamu" jelas Selena.
"Benar tante saya rencana mau pindah kerumah dengan alasan ingin tinggal di tempat yang lebih nyaman dan tenang" jelas Joong.
"Kau benar Joong... di asrama pasti ramai jadi kegiatan belajar kalian terganggu" ucap Selena setuju.
"Jadi mami bolehin Dunk tinggal sama Joong?" Tanya Dunk memastikan.
"Boleh, asal kau tidak merepotkan Joong dan juga kau harus semakin mandiri disana"
"Siap mami!" Ucap Dunk sambil memberi hormat pada Selena.
Minuman tak lama datang dan mereka bertiga kembali mengobrol santai, Selena juga beberapa kali menanyakan tentang siapa Joong tujuannya untuk lebih mengenal Joong.
"Tante saya permisi pamit karena sudah ada janji dengan pemilik rumah" jelas Joong sopan.
"Oh boleh-boleh Joong... nanti kabarin tante ya untuk alamat rumahnya jika memang sudah pasti itu tempatnya"
"Baik tante"
"Dunk juga ikut ya mi.. sekalian mau beli selimut"
"Iya hati-hati... jangan lupa hubungi phimu biar dia gak panik nyariin kamu"
"Siap mami"
Sepeninggalan Joong dan Dunk rumah kembali sepi dan tentunya Selena juga kembali berkutat dengan kesibukannya.
"Joong..." panggil Dunk yang kini sudah duduk di kursi penumpanb sebelah Joong yang tengah fokus menyetir.
"Hmm kenapa Dunkie.." jawan Joong dengan suara lembutnya.
"Apa rumahnya besar?" Tanya Dunk dengan wajah yang tampak khawatir.
"Lumayan... apa yang Dunkie pikirkan?" Joong menoleh sekilas karena khawatir pada Dunk.
"Hummm kalau rumahnya besar Dunk takut nanti banyak hantunya" ucapnya sedih sambil menundukkan kepalanya.
Joong berusaha mati-matian untuk tidak tertawa karena Dunk.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUNK MY MINE
FanfictionObses dengan teman kamar dan mencintai secara ugal-ugalan....