Ponsel Joong

4K 206 15
                                    

"Pagi Joong..." sapa Dunk yang tengah menata piring di meja makan.

Joong yang baru saja menuruni tangga hanya menunjukkam raut terkejut dan segera berjalan cepat mendekati Dunk.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Joong sambil menarik lengan Dunk agar menghadap dirinya.

"Dunk menyiapkan sarapan untuk kita" jawab Dunk santai sedangkan raut wajah Joong makin tegang menatap dalam Dunk.

"Aku sudah katakan jangan melakukan aktifitas selain mandi, tidur, makan dan belajar.. lalu kenapa melakukan hal tidak penting seperti ini!" Marah Joong.

"Joong... aku tidak merasa lelah dan ini sudah 2 minggu dari aku sakit jadi aku sudah bisa beraktifitas seperti biasanya.

Joong membuang pandangannya kearah lain sambil menghembuskan nafas besarnya, Joong berusaha menenangkan dirinya agar tak marah pada Dunk.

"Joong maafkan Dunk.. Dunk membuat Joong marah" ucap Dunk lembut sambil menatap wajah Joong.

"Aku juga minta maaf jika terlalu mengaturmu.. aku hanya khawatir dengan keadaanmu"jelas Joong yang kini sudah jauh lebih tenang.

"Terimakasih" ucap Dunk dengan senyuman hangatnya dan seketika itu Joong menoleh kearah Dunk.

"Terimakasih udah peduli dan menjaga Dunk" imbuh Dunk dengan senyuman yang begitu manis.

Joong begitu terkesima melihat wajah Dunk jika tidak ia tahan dirinya mungkin bibir merah itu sudah Joong lahap.

"Sama sama Dunkie..."

Mereka pada akhirnya sarapan bersama-sama.

"Aku mungkin akan pergi sebentar Dunkie.." ucap Joong di pertengahan sarapan mereka.

"Kemana? Boleh tidak Dunk ikut... dirumah seharian akan membosankan" hari ini memang mereka tidak ada kelas di kampus mereka.

"Hmmm..." Joong nampak ragu untuk mengiyakan permintaan Dunk.

Pasalnya Joong akan pergi ke markas utama dimana terjadi sedikit masalah dengan beberapa anak buahnya.

Joong selain menjadi seorang mahasiswa ia juga memiliki sebuah perusahaan yang bisa dikatakan ilegal karena perusahaan itu menerima jasa menjadi pembunuh bayaran.

Joong adalah ketua serta pemilik dari perusahaan itu, tak banyak yang mengetahui pekerjaan Joong selain kedua orang tua Joong.

Orang tua Joong juga bergerak di dunia gelap namun area mereka bukanlah di negara ini melainkan negara Itali yang menjadi tempat tinggal mereka juga disana.

"Dunk janji tidak akan rewel atau merepotkan... Dunk sangat sangat bosan dirumah..." regek Dunk sambil menunjukkan puppy eye yang tentu akan sulit Joong tolak.

"Oke.. tapi Dunk harus nurut dengan semua ucapan Joong"

"Siap Joong!" Dunk begitu semangat dan senang.

Kini mereka sudah berada diperjalanan menuju markas utama dan tentu Dunk tidak mengetahui hal itu.

Entah mengapa Dunk sedari tadi tidak bisa menahan untuk menatap Joong yang kini tengah berada disampinya.

Dunk merasa Joong begitu tampan dan memang semenjak Dunk sakit ia merasa lebih nyaman dan dekat dengan Joong.

Bahkan Dunk kini lebih menunjukkan sisi manja pada Joong dan untungnya Joong tidak pernah menolak atau terganggu dengan tingkah Dunk.

Bahkan Dunk kini lebih menunjukkan sisi manja pada Joong dan untungnya Joong tidak pernah menolak atau terganggu dengan tingkah Dunk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DUNK MY MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang