Sudah seminggu lebih sejak kejadian malam itu terjadi, dua sejoli itu kembali sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing.
Joong sering lembur dan bertemu berbagai macam klien namun ia tak pernah melupakan untuk makan malam atau sekedar mengobrol ringan dengan Dunk.
Sedangkan Dunk sendiri sibuk mengerjakan tugas-tugas kuliahnya yang entah mengapa selalu bertambah setiap harinya.
Dunk bekerja keras karena ini sudah tahun terkahir ia menyelesaikan perkuliahannya.
"Aku lelah sekali" ucap Dunk sambil menaruh asal kuas yang ia gunakan.
Dunk merasa pusing dan stress dengan semua tugasnya, pakaian putih kini sudah full coretan-coretan berbagai warna cat.
Dunk mengambil ponselnya untuk melihat jam disana.
"Aku sudah berada disini selama ini?" Ucapnya terkejut karena ia mengerjakan tugasnya selama 8 jam tak berhenti.
Joong memang menyediakan sebuah ruangan khusus untuk Dunk melukis atau pun melakukan tugas lainnya sehingga Dunk merasa nyaman disana.
Dunk berjalan lemah kearah balkon yang memang tersediah diruangan itu, dapat Dunk lihat dibawah sana begitu banyak penjaga berlalu lalang untuk mengontrol setiap sudut Mansion.
Tak ada satupun dari mereka yang terlihat mengobrol atau sekedar menyapa, tatapan mereka sungguh fokus pada setiap sudut mansion.
"Tegang sekali mereka, semoga mereka tidak lupa cara berbicara" ucap Dunk sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
Dunk menikmati udara malam yang begitu sejuk dan suasana damai menenangkan ini.
Tok.. tok.. tok..
Dunk terkejut dengan suara ketukan itu dan tak lama terdengar suara pintu dibuka, Dunk dengan segera berjalan masuk kembali ke ruangan dan melihat siapa yang masuk kedalam ruangannya.
"Permisi tuan, maaf mengganggu anda" ucap Zaza sopan.
"Tidak masalah paman, kenapa paman?" Jawab Dunk lembut.
"Tuan sudah melewati jam makan malam, Tuan Joong akan marah jika Tuan seperti ini"
"Oh iya! Tolong jangan laporkan pada Achen ya.. saya akan mandi dan turun untuk makan malam"
"Baik tuan saya akan merahasiakan ini" Ucap Zaza dengan senyuman hangatnya.
"Terimakasih paman..." Dunk memberikan senyuman manisnya.
Zaza akhirnya pamit pergi sedangkan Dunk juga ikut beranjak menuju kamar Joong.
Dunk memang sudah jarang tidur di kamarnya sendiri karena Joong selalu menyuruh Dunk untuk tidur bersamanya.
"Paman, apa Achen belum pulang?" Tanya Dunk yang baru saja duduk di kursi meja makan.
"Sepertinya tuan Joong akan lembur lagi tuan" ucap Zaza sambil menuangkan minuman untuk Dunk.
"Humm..." Dunk mendesah sedih.
Dunk langsung mengambil ponselnya dan menekan satu nomer utama.
"Hallo.. kenapa sayang?" Tanya Joong yang langsung menerima telfon Dunk.
"Achen lembur lagi?"
"Ini udah mau pulang sayang, kenapa? Sayangnya Achen mau nitip dibelikan sesuatu?"
"No Achen... Dunkie kangen Achen"
"Hahah okey Achen otw pulang sekarang!"
"Okey Achen... hati-hati..."
KAMU SEDANG MEMBACA
DUNK MY MINE
FanfictionObses dengan teman kamar dan mencintai secara ugal-ugalan....