Entah mengapa Dunk merasa Joong semakin manja padanya dan juga Joong lebih sering melakukan sentuhan kecil pada Dunk.
Seperti saat ini Joong sudah memeluk tubuhnya dari belakang dengan begitu erat, bahkan kepala Joong kini sudah menelusup di area leher Dunk.
"Joong.... lepas... Dunk tidak bisa mengetik ini..." kesal Dunk karena ia saat ini tengah mengerjakan tugas di laptop miliknya.
"Joong sedih...." rengek Joong manja dan semakin mengeratkan pelukannya.
"Sedih kenapa?" Akhirnya Dunk masuk kedalam perangkap Joong karena Joong tau Dunk akan sangat khawatir jika Joong merasa sedih ataupun sakit.
"Joong sedih karena semalam Joong tidak bisa tidur"
Mereka memang sudah menempati rumah sewaan ini selama 1 minggu lamanya dan mereka tidur di berbeda kamar.
Joong berusaha menahan dirinya untuk tidak pergi ke kamar Dunk setiap malam sehingga pelampiasan yang Joong lakukan adalah bermanjaan dengan Dunk seperti saat ini.
"Kenapa tidak bangunkan Dunk?"
"Joong tidak mau mengganggu Dunk"
"Iiih ngomong nya jangan di leher Dunk... geli!"
Joong bukannya menurut ia semakin memperdalam kepalanya hingga kini bibirnya sudah menyentuh leher putih mulus milik Dunk.
"Kalau nanti malam Joong tidak bisa tidur bangunkan Dunk saja ya..."
"Okeyy..." jangan Joong singkat.
"Oh iya.. Joong gak pergi main? Ini kan malam minggu" ucap Dunk sambil melanjutkan mengetik di laptopnya.
"Joong... Joong..." panggil Dunk karena merasa Joong tak menjawab pertanyaanya.
Dunk menoleh dan melihat ternyata Joong sudah tertidur.
Dunk hanya menggeleng-gelengkan kepalanya dan kembali fokus mengerjakan tugasnya.
***
"Joong..." panggil Dunk pada Joong yang nampak sedang menyeduh kopi di dapur.
"Iya Dunk kenapa?"
"Joong tau REDFIRE?" tanya Dunk sambil memasang hoodie hitam pada tubuhnya.
Joong mendengar nama yang Dunk sebutkan langsung mengerutkan dahinya.
"Dunk tau nama tempat itu dari mana?"
"Joong tau tempatnya?"
"Jawab dulu Dunk" Joong menunjukkan raut serius membuat Dunk sedikit takut.
"Jadi Dunk dapet undangan ulang tahun kesana mangkanya Dunk tanya ke Joong siapa tau Joong tau..." jelas Dunk.
"Tau, Joong ikut" Joong langsung beranjak menuju kearah ruang tamu untuk mengambil jaket kulitnya.
Joong sebenarnya habis keluar sebelumnya sehingga pakaiannya masih terbilang cukup pantas untuk kesebuah acara.
"Tapi-"
"Itu Bar, kalau Dunk pergi sendiri maka Joong akan melapor pada Mami... kalau Dunk ingin tetap pergi HARUS dengan Joong" potong Joong.
"Oke baiklah" Dunk hanya bisa pasrah dengan wajah cemberut yang terlihat sangat manis dan imut.
Mobil Joong sudah terpakir di area VIP dan tentu para penjaga disana juga membantu membukakan pintu untuknya dan Dunk.
Para perjaga dan staff berbondong-bondong mendekati Joong hanya sekedar menyambut kedatangan Joong malam hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUNK MY MINE
FanfictionObses dengan teman kamar dan mencintai secara ugal-ugalan....