Setelah kepergian Dunk membuat suasana kamar semakin terasa sunyi.
Joong kembali duduk di sofa dan⁰ mengambil ponselnya, ia menekan satu nomer yang langsung terhubung di panggilan itu.
"Antar Dunk kemanapun ia mau dan awasi dimanapun dia pergi" ucap Joong pada Jac.
Setelah menutup telfon itu Joong kembali menghubungi sahabat baiknya itu.
"Ngapa bro? Ini udah bukan jam kerja" jawab Ohm malas.
"Lo kenal Kitty?" Tanya Joong dengan datar dan dingin.
"Kayak pernah denger sih nama itu, kenapa emang?"
"Gue di jebak"
"Dih anjir! Seorang sikopat modelan lo masih bisa-bisanya kejebak" ejek Ohm tak percaya.
"Coba jelasin ke gue biar gue bisa analisa juga"
"Gue rasa dia ambil dasi gue di bar"
"Dih cuman dasi doang sat! Gue kira apaan"
"Dia bikin omongan kalau gue tidur sama dia dan kasih bukti dasi yang gue pake"
"Dia ngancem lo?"
"Langsung chat Dunk dia"
"AI SAT! Langsung jalur nyonya besar"
"Emang lo ada masalah apaan sama tuh orgil?"
"Cuman bangkrutin perusahaannya"
"CUMAN! Emang kenapa sih ama perusahaanya?"
"Tanya detailnya ke Love, males jelasin"
"Oke-oke gue bisa bantu apaa?"
"Masih perlu gue jelasin?"tanya Joong remeh.
"Ya kan gue mastiin doang sapa tau beda kayak biasanya, ya udah gue cari lokasinya dulu"
"Nanti gue kabarin kalau udah di markas"
"Hmm" Joong mematikan telfon itu.
Joong mengamati sekitar kamarnya yang begitu sunyi dan belum lama Dunk pergi ia sudah sangat merindukannya.
"Wah gue udah addicted banget sama Dunkie" bisik Joong yang sudah mulai frustasi tak menyentuh atau melihat kekasihnya itu.
Joong berusaha menenangkan dirinya dan mengontrol emosinya namun semakin lama perasaanya semakin gusar.
Joong melangkah dengan kaki panjangnya itu keluar kamar sambil menelfon Jac.
"Dunk dimana?"
"Di taman belakang tuan" Joong langsung mematikam telfonnya dan berlari sekencang mungkin menuju taman.
Sesampainya ia di area taman Joong langsung mencari keberadaan Dunk mengingat taman belakang cukup besar membuat Joong sedikit kesulitan.
Joong akhirnya melihat siluet Jac berdiri di dekat lampu taman.
Jac sedikit terkejut dengan kehadiran Joong secara tiba-tiba namun ia langsung menunduk hormat pada Joong.
"Tuan Dunk di sana tuan" ucap Jac sopan sambil menunjuk dimana Dunk duduk di sebuah kursi kayu dekat danau.
Joong langsung berjalan mendekati Dunk yang posisinya membelakangi dirinya.
"Sayang.." panggil Joong lembut namun Dunk hanya diam sambil terus menatap danau gelap itu.
Joong akhirnya duduk di samping Dunk sama-sama melihat kearah danau itu.
"Sayang boleh Achen jelasin?" Tanya Joong lembut namun tatapan mereka masih fokus pada danau di depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUNK MY MINE
FanfictionObses dengan teman kamar dan mencintai secara ugal-ugalan....