Sepuluh mobil hitam milik anak buah Joong sudah menyebar di area club cartel Hosh itu, Joong melihat dari mobil disana begitu banyak penjaga yang dilengkapi dengan senjata.
"Biar aku yang masuk lebih dulu" ucap Joong pada Ohm dan Jac yang memang satu mobil dengannya.
Joong dan Jac berada di kursi bagian depan sedangkan Ohm duduk di kursi tengah seorang diri.
"Apa kau gila?! Didalam sana begitu banyak musuh yang siap membunuhmu" ucap Ohm kesal.
"Tak ada satupun yang mengetahui diriku, aku selalu berada di bawah bayanganmu" ucap Joong pada Ohm.
Memang tidak banyak orang yang tau jika Joong adalah pemilik berbagai macam bisnis gelap serta bar yang mereka bom pagi tadi karena Ohm lah yang selama ini melakukan transaksi dengan para investor ataupun klien.
"Tapi tetap akan beresiko sangat besar" Joong mulai menyiapkan senjata-senjatanya menghiraukan ucapan Ohm.
"Ambilkan jaket dibelakang" perintah Joong pada Jac yang langsung ia lakukan.
"Cukup diam dan pantau semua kode yang akan ku infokan nanti" ucap Joong sambil menatap tajam Ohm.
Ohm yang mendapat tatapan intimidasi dari Joong hanya bisa menghembuskan nafas kesalnya.
Jac masuk kembali ke dalam mobil sambil membawa sebuah jaket kulit hitam.
"Tes.. tes.. apa kalian semua mendengarku?" Tanya Joong mencoba mengetes earphone yang ia kenakan.
"Kami mendengar suara anda tuan" jawab Jiko yang berada di mobil lainnya.
Jiko menseting seluruh earphone agar fokus pada Joong saat ini.
"Semua dengarkan, misi kali ini cukup mendadak jadi tidak ada strategi apapun"
"Aku akan masuk seorang diri untuk menyamar dan mencari bos utama kartel itu, Jiko retas seluruh cctv agar kau bisa memanduku menemukan si bos utama"
"Bunuh diri, itu kode untuk penyerangan malam ini"
"Setengah jam setelah aku masuk habisi seluruh penjaga di luar club dan tunggu kode selanjutnya"
"Misi dimulai sekarang" setelah mengucapkan itu Joong langsung turun dari mobil.
Seluruh anggota langsung fokus melihat pergerakan Joong yang begitu gagah, mereka juga fokus mendengar earphone menunggu perintah Joong.
Sesampainya Joong di depan pintu club ia langsung di hadang dua penjaga berbadan kekar.
"Bisa tunjukin ID" ucap penjaga itu.
Joong langsung mengeluarkan sebuah ID palsu yang memang selalu ia bawa untuk berjaga-jaga.
"Apa kau sudah booking untuk malam ini?"
"Aku hanya ingin bersenang-senang" jawab Joong santai.
"Kami akan melakukan pemeriksaan" Joong langsung meregangkang kedua tangannya.
Penjaga itu menemukan satu pistol milik Joong.
"Kami akan sita ini, ambillah setelah pulang nanti" penjaga itu memaklumi jika Joong membawa senjata mengingat kota ini begitu banyak kelompok atau cartel besar berbahaya.
"Silahkan, tolong jaga pistol kesayanganku itu" ucap Joong santai.
"Kau boleh masuk" ucap penjaga itu sambil mengembalikan kartu ID Joong.
Joong berjalan masuk dengan wajah dinginnya dan mulai mencari sosok berkuasa di club ini.
"Tuan apa kau masih memiliki senjata?" Tanya Jac dari earphonenya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUNK MY MINE
FanfictionObses dengan teman kamar dan mencintai secara ugal-ugalan....