Mobil hitam yang di kendarai Jac kini dalam perjalanan menuju Mansion utama, di dalam mobil itu terdapat Ohm yang duduk di samping Jac sedangkan Joong duduk di kursi tengah.
Terlihat Joong mengganti pakaiannya yang sudah begitu kotor dengan kaos yang memang tersedia di dalam mobil itu, Joong juga menyeka tubuhnya yang terciprat sedikit darah dari para musuhnya.
"Tuan kami mendapat info jika gerbang utama sempat terjadi pembobolan sebagian anak buah dari geng Blackfire tuan" ucap Jac yang memang baru mendapat kabar dari anak buah Pond.
Mendengar hal itu Joong dan Ohm menegang mengingat di dalam Mansion terdapat kekasih mereka berdua.
"Berikan ponselmu" ucap Joong membuat Jac yang langsung memberikan ponsel miliknya.
Joong menekan sebuah nomer yang langsung terhubung pada sang penerima telfon itu.
"Perketat keamanan" ucap Joong.
"Tenang, semua sudah terkendali"
"Mereka hanya pemberontak yang kemarin markasnya ku bakar" ucap Pond santai.
"Kami dalam perjalanan kembali" setelah mengucapkan itu Joong mematikan telfon sepihak.
"Lebih cepat" ucap Joong dingin lalu beranjak mengambil sebuah Tab yang memang berada di bagian belakang kursi pengemudi.
Joong duduk santai sambil membuka cctv yang terpasang di seluruh sudut Mansion miliknya.
Tak membutuhkan waktu lama mobil Joong diikuti 3 mobil lainnya sudah sampai di gerbang utama, Joong dan lainnya melihat area gerbang sudah sangat hancur dan berceceran darah di dinding.
Mobil itu terus melaju masuk kedalam dan sesampainya di area lobby Mansion Joong turun dengan begitu gagah.
Terlihat para anak buah Pond menunduk hormat pada Joong yang memang mereka kenal sebagai bos besar dari bos mereka sendiri.
"ACHEN" teriak Dunk begitu ia melihat Joong masuk kedalam Mansion.
Dunk langsung berlari dan memeluk tubuh Joong, Joong pun ikut memeluk tubuh pria manisnya itu begitu erat.
"Kenapa belum tidur baby?" bisik lembut Joong sambil menggendong tubuh Dunk.
"Dunkie tungguin Achen dari tadi... Dunkie takut Achen gak pulang" ucap Dunk dengan nada lemah sambil menelusupkan kepalanya di leher Joong.
Joong segera beranjak menuju kamar nya karena ia merasa Dunk sudah sangat mengantuk dan memang ini sudah melewati waku Dunk seharusnya tidur.
Joong melihat jam di tengah ruangan yang sudah menunjukkan pukul 2 dini hari, di tengah langkahnya ia mendengar dengkuran lembut dari Dunk.
"Babynya Achen udah tidur ya sayang?" bisik Joong gemas sambil mengelus punggung Dunk.
Sesampainya di kamar ia langsung membaringkan Dunk di atas tempat tidur, Joong menarik selimut untuk tubuh Dunk.
Setelah itu ia beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang sudah lengket karena keringat nya.
Akhirnya ia menyelesaikan ritualnya dan beranjak menuju tempat tidur dengan hanya menggunakan boxer, Joong masuk kedalam selimut dan menarik tubuh Dunk.
Malam ini mereka tidur dengan saling berpelukan membagi rasa hangat antar satu sama lain.
***
Aktifitas kembali normal seperti biasa dimana Joong kini sudah berada di kantornya setelah ia mengantar Dunk ke kampus.Joong hari ini cukup di buat sibuk dengan berbagai macam janji bertemu para investor dan klien.
"Tuan sekedar remind saja jika ini sudah jam 2" ucap Love selaku sekretarisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUNK MY MINE
Fiksi PenggemarObses dengan teman kamar dan mencintai secara ugal-ugalan....