Dunk kini sudah di pindahkan kekamar inap VVIP yang di siapkan Joong sebelumnya.
Kamar itu tentu sangat mewah dengan fasilitas dan perabotan lengkap, bahkan disana terdapat kamar lain yang bisa digunakan untuk tidur kerabat yang menjaga pasien.
Gulf terlihat tengah mengetik beberapa hal di laptop pribadinya sambil sesekali meminum es kopi yang ia beli di kantin rumah sakit.
Sedangkan Selena tengah duduk di kursi samping kasur Dunk berada, ia mengupas beberapa buah untuk ia sajikan pada Gulf.
Suasana cukup tenang diiringi suara ketikan keyboard yang berasal dari Gulf.
"Ngghh..." desah Dunk sangat lirih saat ia mulai siuman.
Selena dan Gulf awalnya tak menyadari hal itu, Dunk berusaha untuk menyesuaikan pandangannya yang sebelumnya buram karena silau cahaya yang berasal dari lampu kamar itu.
"Mmmhh Mami..." panggil Dunk dengan suara seraknya.
Selena yang mendengar itu segera menoleh dan menaruh asal piring yang berisikan buah.
Mendengar keributan itu membuat Gulf ikut menoleh dan seketika ia beranjak cepat saat melihat Dunk sudah membuka kedua matanya.
"Sayangnya mami... Dunk apa yang sakit nak? Gulf tolong panggil dokter" panik Selena.
Gulf dengan cepat menekan tombol darurat yang berada di atas kasur Dunk.
"Phi... Mami... Dunk tidak sakit.." jelas Dunk dengan suara lirihnya.
"Dunk jangan banyak bicara dulu.. okey.." ucap Gulf dengan sangat lembut.
Tak lama terlihat seorang dokter dan perawat berjalan masuk.
"Permisi biar saya periksa terlebih dahulu" ucap Dokter itu membuat Selena dan Gulf menyingkir.
"Oke.. keadaan pasien sudah semakin membaik tapi mungkin luka di perutnya akan sedikit nyeri"
"Sore dan malam suster akan membantu mengganti dan membersihkan luka pasien.. sementara pasien jangan terlalu banyak bergerak agar jahitan pada lukanya tidak terbuka"
"Terimakasih dokter.." ucap Gulf dan Selena secara bergantian.
Dokter dan perawat itu pergi dan Selena kembali mendekati Dunk.
"Mami, Dunk haus..."
"Ini sayang... pelan-pelan" selena membantu menyodorkan gelas berisikan air putih pada Dunk.
Dengan telaten Selena membantu Dunk minum.
"Apa kau benar-benar sudah lebih baik?" Tanya Gulf mengkonfirmasi.
Dunk tersenyum hangat melihat kekhawatiran phinya ini.
"Dunk sudah sangat baik Phi... adikmu ini sangat-sangat kuat..." ucapnya menyombongkan diri.
"Tak perlu berlagak kuat kau! Nanti nanges!" Ejek Gulf yang gemas dengan adiknya ini.
"Enak saja! Aku tuh kuat!"
"Sudah... sudah... kalian malah berantem! Dunk juga sudah! Kau baru saja siuman!" Marah Selena membuat mereka seketika diam takut.
"Dunk mau makan? Kebetulan tadi suster kirim makanan" tawar Selena.
"Hemm boleh Mami... Dunk lapar"
Selena mulai menyuapi Dunk sedangkan Gulf duduk di kasur Dunk.
"Dunk.."
"Iya phi?" Jawab Dunk di tengah ia mengunyak makanannya.
"Apa kau dan Joong sudah berpacaran?"
Dunk seketika menghentikan kunyahannya dan menatap Gulf dengan penuh keterkejutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUNK MY MINE
FanfictionObses dengan teman kamar dan mencintai secara ugal-ugalan....