Part 9

425 52 38
                                    

Kini krist menjalani hari-harinya seperti biasa, dia mulai masuk kuliah dan kembali menjadi bahan bullyan para mahasiswa dan yang lebih sering membullynya adalah teman-teman singto.

Gun selalu menjadi orang yang sering membela krist sedangkan krist? Dia hanya diam seperti biasa, tak membela diri dan tak memperdulikan orang-orang yang membullynya, krist terlalu malas meladeni hal bodoh dan kekanak-kanakan seperti itu.

Setelah kelas berakhir krist langsung beranjak dari duduknya berjalan keluar kelas dengan sedikit cepat, bukan karna takut di bully lagi, tapi karna takut terlambat akan berangkat bekerja.

Ya, krist memang sudah mendapatkan pekerjaan sekarang, dia menjadi pelayan di sebuah restoran. Padahal nyonya anna sudah menyuruh krist agar bekerja di mansion mereka, namun krist menolak, bukan karna dia gengsi menjadi maid disana tapi karna krist malas sering bertemu singto, itu sebabnya krist lebih memilih untuk bekerja menjadi pelayan di restoran.






****
"Kamu terlambat lagi, krist?" Ucap atasan krist di restoran sehingga membuat krist hanya bisa tersenyum canggung menanggapinya.

Ya, sejak awal dia bekerja hingga sekarang krist memang selalu datang terlambat.

"Ini alasan awal aku tak mau menerima seorang mahasiswa, sekarang kamu ku pecat. Kamu bisa lebih fokus pada kuliah mu sekarang" ucap sang pemilik restoran.

"T-tapi, phi? Tolong beri aku kesempatan untuk bekerja disini, aku berjanji ini kali terakhir aku terlambat dan aku akan berhenti kuliah agar bisa datang ke tempat kerja tepat waktu" ucap krist.

"Apa kamu yakin?" Ucap sang pemilik restoran.

"Ya. Aku akan berhenti kuliah dan fokus bekerja disini agar aku tak lagi terlambat" ucap krist yakin.

"Baiklah, ganti pakaian mu dan mulailah bekerja"

Krist mendesah lega mendengar itu, dia memang harus mengorbankan salah satunya dan krist sangat yakin akan berhenti kuliah mulai sekarang.

Lagi pula saat di kampus dia juga sering di bully, jadi untuk apa dia melanjutkan pendidikannya? Menurut krist pendidikan tidak begitu penting untuknya, yang terpenting hanya bagaimana cara dia menyambung hidup untuk kedepannya nanti.

Krist berhenti melangkah saat melihat satu pengunjung yang sedang duduk di ujung restoran, itu singto. Apa singto belum puas mengganggu krist saat di kampus sehingga membuat singto mencari krist hingga restoran?

"Mau pesan apa?" Ucap krist sembari memberikan buku menu sehingga membuat singto menatap ke arah krist.

"Apa makanan yang paling best sellers disini?" Tanya singto sembari melihat buku menu.

"Apa makanan yang paling best sellers disini?" Tanya singto sembari melihat buku menu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aku merasa ingin memakan sesuatu yang panas dan pedas" ucap singto lagi.

"Tom yum goong?" Ucap krist mencoba memberikan rekomendasi yang sesuai dengan selera singto.

"Ya, aku pesan itu dan lemon tea" ucap singto.

Krist mengangguk paham, lalu pamit pergi dari sana. Hampir 20 menit menunggu akhirnya makanan yang di pesan singto tiba, kali ini pelayan lain yang mengantar makanan singto sehingga membuat singto sedikit kecewa melihatnya, dimana krist?

Padahal niat awal singto ke restoran hanya ingin bertemu krist, entah kenapa dia selalu merasa ingin melihat wajah krist sekarang, tadi di kampus dia terus menatap krist dari kejauhan, setelah dia pulang, tiba-tiba ia merasa ingin bertemu krist lagi sehingga membuat singto nekat pergi ke restoran tempat krist bekerja.

Singto tersenyum kecil melihat makanan yang di pesannya, itu terlihat sangat nikmat 'kan?

Singto mulai mencicipi kuahnya namun karna dia kurang hati-hati dan ternyata kuah itu juga sangat panas sehingga membuat bibir singto terasa terbakar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Singto mulai mencicipi kuahnya namun karna dia kurang hati-hati dan ternyata kuah itu juga sangat panas sehingga membuat bibir singto terasa terbakar.

"Auhh... Sshhh" lirih singto sembari mengipasi bibirnya sendiri.

Krist menggelengkan kepalanya saat melihat itu dari kejauhan, bahkan untuk sekedar meniup kuah yang panas saja singto tak bisa, benar-benar tuan muda yang tak bisa melakukan apapun.

Krist menghampiri singto dan duduk di samping singto sehingga membuat singto terkejut dengan kedatangan krist.

"Biarkan aku membantu mu" ucap krist sembari meniup kuahnya, lalu ia menyuapkan itu pada singto sehingga membuat singto dengan senang hati membuka mulutnya menerima suapan dari krist.

"Mau udang?" Tanya krist.

"Ya" ucap singto.

Krist membantu mengupas udangnya, lalu menyuapkan itu pada singto.

"Bukankah sekarang waktunya bekerja? Bukan berpacaran?" Ucap seseorang yang menggunakan seragam pelayan sama seperti krist.

"Ahh... Ya... Maafkan aku" ucap krist sembari beranjak dari duduknya.

"Selamat makan, sing" ucap krist sebelum dia pergi dari sana.

Jantung singto semakin berdetak kencang menatap kepergian krist, ada apa dengannya? Dia semakin aneh dan gila sekarang!?















Tbc.

You're Mine✓Where stories live. Discover now