Bukankah singto pernah menangis karna kamar krist yang begitu kecil? Sekarang krist menyewa rumah dan mencari kamar yang cukup besar untuk dia dan singto, apa lagi di tambah anak mereka nanti.
Ya, krist memang hanya mampu menyewa rumah, dia tak mampu membeli rumah atau kedepannya mereka tak akan bisa makan jika krist membeli rumah, dia harus memikirkan itu 'kan? Apa lagi sekarang dia belum mendapatkan pekerjaan.
"Ini lebih baik di banding kamar mu" ucap singto, setelah melihat hasil mereka mendekorasi kamar.
Sudah 3 hari krist dan singto berada di kota X, kota baru tempat mereka tinggal, 3 hari ini mereka habiskan dengan membersihkan rumah bersama karna rumah itu kosong sebelum mereka tempati.
Krist memang menyewa rumah yang sedikit lebih bagus di banding rumah lamanya, dia membayar itu pertahun dengan harga yang sedikit lebih mahal tentunya.
"Nanti sore aku akan keluar mencari pekerjaan" ucap krist.
"Aku ikut" ucap singto.
"Tidak, jangan. Aku tak mau kamu kelelahan" ucap krist.
"Aku tak akan lelah, krist" singto.
"Itu melelahkan, sing. Apa lagi mencari sesuatu yang belum pasti" ucap krist.
"Ckk... Baiklah!" Ucap singto sambil menampilkan wajah marahnya.
"Mau makan apa siang ini?" Tanya krist.
"Aku ingin steak" lirih singto.
"Huh... Hmm... Jika aku sudah mendapatkan pekerjaan nanti aku akan membelikan mu itu, sekarang bisakah kita makan apa yang ada dulu? Aku takut uang kita habis sebelum aku mendapatkan pekerjaan" ucap krist.
Uang hasil penjualan rumah dan motor krist memang sisa sedikit karna habis krist belikan ke barang-barang yang mereka perlukan untuk rumah mereka, krist juga sudah membeli motor seken untuk menjadi kendaraannya mencari pekerjaan nanti.
"Lalu kenapa kamu bertanya aku ingin makan apa tadi jika kamu tak mampu mengabulkan permintaan ku!!" Ucap singto marah.
"M-maafkan aku" lirih krist.
"Kamu benar-benar menyebalkan!! Awas jika anak kita kekurangan gizi! Itu artinya kamu tak becus sebagai calon ayah!" Ucap singto sembari mendorong tubuh Krist.
Krist mengabaikan singto dan lebih memilih untuk keluar dari kamar, krist berjalan ke dapur melihat apa yang ada di dapur untuk dirinya masak.
Meskipun dia tak mampu membelikan singto daging, setidaknya krist selalu memberi singto makanan sehat, bukankah itu sudah lebih dari cukup?
Krist menumis sayur dan menggoreng ayam untuk makan siang mereka, dia memasak sambil termenung memikirkan pekerjaan apa yang bisa di kerjakannya nanti dan dimana dia harus mencari pekerjaan.
Hampir 30 menit akhirnya masakan krist siap, krist menyajikan masakannya ke atas meja makan, tak lama singto datang ke dapur dan duduk di kursi meja makan.
YOU ARE READING
You're Mine✓
FanfictionLayaknya orang kaya pada umumnya, singto mempunyai sifat yang sangat sombong, suka membully orang yang lemah, selalu menganggap sepele semua hal, tentunya dia mempunyai sifat yang begitu buruk! di kampus, dia memiliki circle pertemanan, tentunya mer...