Sinar matahari pagi mulai masuk ke celah kaca kamar, singto semakin mengeratkan pelukannya di tubuh krist karna merasa terganggu, ia menyembunyikan wajahnya di bawah ketiak krist mencari posisi ternyaman untuk melanjutkan tidurnya, sedangkan krist kini terbangun dari tidurlah, dia melihat jam yang ternyata sudah jam 9.
Rasanya benar-benar hampa sekarang, biasanya dia bangun pagi dan bersiap berangkat bekerja tapi hari ini dia baru bangun jam 9 karna tak ada pekerjaan yang harus di kerjakannya, di lihatnya wajah manis singto yang terlelap seperti tak ada beban.
Krist mengusap rambut singto, dia benar-benar takut pria manja yang meringkuk tidur di pelukannya sekarang akan kehabisan uang bahkan kelaparan, tangannya beralih mengusap perut singto, bayinya menendang saat tangan krist menyentuh perutnya membuat krist tersenyum kecil.
"Selamat pagi, baby" bisik krist.
Krist melepas pelukan singto secara perlahan lalu bangkit dari tidurnya, krist langsung berjalan ke dapur, mencuci wajahnya dan membuatkan sarapan untuk singto.
30 menit kemudian singto bangun dari tidurnya, dia berjalan ke dapur mencari keberadaan sang suami.
"Ayo sarapan bersama" ucap krist sembari meletakan gelas susu yang baru saja di buatnya.
"Bagaimana jika kita Jalan-jalan hari ini" ucap singto sembari duduk di kursi meja makan.
"Sing..." Ucap krist sambil menghela nafas, bagaimana bisa singto mengajaknya Jalan-jalan sedangkan dia tak mempunyai pekerjaan sekarang.
"Aku bosan di rumah, krist!!" Ucap singto sambil cemberut.
"Baiklah" ucap krist setelah cukup lama dia terdiam.
Krist memang jarang membawa singto liburan, jadi hari ini sebelum dia mendapatkan pekerjaan baru, krist akan membawa singto pergi kemanapun yang singto mau.
Setelah sarapan, krist dan singto mandi bersama.
"Krist, apa kamu tak horny melihat tubuh ku" ucap singto, tadi mereka mandi bersama namun keduanya benar-benar hanya mandi tanpa melakukan hal lainnya.
"Kenapa?" Ucap Krist bingung.
"Tak biasanya kamu tidak menginginkan ku disaat aku sedang telanjang di hadapan mu!!" Ucap singto dengan nada kesal.
"Aku hanya sedang tidak ingin melakukan itu" ucap krist sembari memakai pakaiannya.
"Apa kamu selingkuh?" Tanya singto tiba-tiba.
"Sing... Aku benar-benar tidak ingin melakukannya bukan berarti aku selingkuh" ucap krist.
Bagaimana bisa krist memikirkan seks di saat otaknya sedang bekerja keras memikirkan bagaimana cara mendapatkan pekerjaan. Dia seorang pengangguran sekarang, uang mereka juga terbatas, tak mungkin di pikiran krist hanya ada seks 'kan?
"Kamu tak mencintai ku lagi" lirih singto sedih.
"Aku mencintai mu" ucap krist.
"Bohong! Kamu sudah tak tertarik dengan tubuh ku lagi!! Apa karna perut ku sudah besar!!" Lirih singto.
"Aku sangat mencintai mu, apa kamu tahu rasa cinta ku sangat besar sehingga membuat aku tak memikirkan hal apapun lagi selain bagaimana caranya membuat kamu selalu cukup, tak kekurangan sedikit pun, dan bagaimana caranya mendapatkan pekerjaan dengan cepat? Ini bukan waktu yang tepat untuk seks, sing. Menikah bukan hanya tentang seks" ucap krist.
Singto hanya diam tak menjawab, bukankah dia memang tidak memikirkan semua tanggung jawab yang di pikirkan oleh krist, jadi yang singto pikirkan hanya dirinya sendiri, permintaannya yang harus di turuti, dan tentunya seks.
"Kamu memang tak mencintai ku" ucap singto sembari merebahkan tubuhnya ke atas ranjang, singto menutup seluruh tubuhnya menggunakan selimut, dia benar-benar kesal pada krist sekarang.
"Apa kita tak jadi pergi" ucap krist.
"Tidak!" Ucap singto singkat.
Krist menghela nafas mendengarnya, suasana hati singto cepat sekali berubah-ubah.
Krist duduk di samping singto dan memeluk tubuh singto yang berada di dalam selimut.
"Apa kamu menginginkannya?" Tanya krist lembut.
"Tidak!!" Ucap singto.
"Maafkan aku" ucap krist sembari mengecup kening singto, walau terhalang oleh selimut.
Krist mengambil ponselnya, ia memainkan ponselnya, mencari lowongan pekerjaan di media sosial, tangannya terus mengusap selimut yang membaluti seluruh tubuh singto sedangkan fokusnya terarah ke ponselnya.
"Kamu benar-benar menyebalkan, krist!! Berhenti memainkan ponsel mu!!" Ucap singto marah sehingga membuat krist langsung menyimpan ponselnya di lantai.
"Apa mau mu, sing" ucap krist.
"Entahlah, aku membencimu!! Pergi!!" Ucap singto sembari mendorong tubuh krist.
Krist memeluk tubuh singto, ia mengecup wajahnya, memberikan banyak kecupan yang bertubi-tubi disana. Dari hidung, mata, kening, dan dua pipi singto, terakhir krist mencium bibir singto sedikit memberikan lumatan sehingga membuat singto berhenti berontak.
"Maafkan aku" ucap krist sambil mengusap pipi singto.
Wajah singto masih cemberut, dia benar-benar kesal pada krist sekarang.
"Apa baby rindu pada daddy, hmm?" Bisik krist di dekat telinga singto.
Krist menggigit kecil daun telinga singto, lalu memberikan hisapan lembut disana sehingga membuat tubuh singto menggelinjang karna merasakan geli.
Tbc.
YOU ARE READING
You're Mine✓
FanfictionLayaknya orang kaya pada umumnya, singto mempunyai sifat yang sangat sombong, suka membully orang yang lemah, selalu menganggap sepele semua hal, tentunya dia mempunyai sifat yang begitu buruk! di kampus, dia memiliki circle pertemanan, tentunya mer...