Part 25

490 52 13
                                    

Sudah satu minggu ini singto menangis di kamarnya karna krist tak pernah pulang lagi ke mansion, nyonya Anna dan tuan Edward sudah tahu jika krist dan singto bertengkar lalu krist memutuskan untuk pergi.

Singto menangis bak anak kecil, dia bahkan menangis tersedu-sedu sehingga membuat mama dan papanya kasian melihat anak mereka.

"Cari krist, pa!! Bawa dia pulang!!" Ucap singto di sela-sela tangisannya.

Ponsel tuan Edward berdering sehingga membuatnya mengangkat panggilan tersebut, tuan Edward memilih untuk keluar dari kamar singto.



****
"Kenapa kamu meninggalkan anak ku!! Apa kamu tahu singto menangis selama seminggu ini!!" Ucap tuan Edward marah pada krist.

Ya, tuan Edward memang sedang bertemu dengan Krist sekarang di sebuah kafe. Tadi dia mendapatkan panggilan dari anak buahnya yang mengatakan jika mereka melihat krist sedang duduk di sebuah kafe yang ada di kota X.

"Maafkan aku, pa. Aku lelah menghadapi singto, aku tak suka dia terlalu manja seperti itu" ucap Krist.

"Bukankah sejak dulu dia memang seperti itu? Kenapa kamu baru mempermasalahkan itu sekarang!" Ucap tuan Edward.

"Akhir-akhir ini dia benar-benar keterlaluan" ucap Krist.

"Kenapa?"

"Aku hanya merasa menyesal pada diri ku sendiri, seharusnya saat kami tinggal berdua aku mengajarinya banyak hal, semua salah ku, aku terlalu memanjakannya. Bahkan selama dua tahun ini setiap aku pulang bekerja, aku tak pernah melihat singto menggendong jason. Apa dia pernah bicara dengan anaknya sendiri? Apa Singto ingat jika dia sudah punya anak sekarang" Lirih Krist.

Tuan Edward terdiam mendengarnya, memang benar apa yang di katakan oleh Krist, Singto bahkan hanya beberapa kali menggendong Jason, Jason lebih banyak di jaga oleh pengasuhnya atau Oleh kakek dan neneknya. Singto mengabaikan Jason, dia bersikap seakan dia hanya punya suami dan lupa jika dia sudah punya anak.

"Apa papa pernah memakan masakan mama?" Tanya krist.

"Ya" jawab tuan Edward singkat.

"Aku bahkan belum pernah memakan masakan singto sampai detik ini. Itu maksud ku, sesekali aku hanya ingin memakan masakannya, bukan setiap hari. Jason juga belum pernah di buatkan susu oleh Singto hingga usia jason 2 tahun sekarang" ucap Krist.

"Bisakah kamu pulang? Papa berjanji tak akan Ikut campur masalah rumah tangga kalian, dan untuk singto, papa mendukung mu jika kamu ingin dia berubah" ucap tuan Edward.

"Aku hanya sedang lelah sekarang" gumam Krist.

"Apa kamu tak merindukan jason?" Ucap tuan Edward.

"Ya, aku merindukan Jason dan juga merindukan Singto" ucap Krist.

"Ayo pulang" ucap tuan Edward.

Setelah berpikir lama akhirnya krist setuju untuk pulang, sebelum pulang dia ijin pada tantenya lebih dulu, ya Krist memang di rumah tantenya selama seminggu ini.






***
Baru saja krist menginjakan kaki di mansion dia sudah mendapatkan satu tamparan dari singto di pipinya, tuan Edward memilih untuk pergi tak ingin mencampuri urusan anak dan menantunya.

"Kamu jahat!! Kamu meninggalkan ku!!" Teriak singto sembari memukul krist dengan membabi buta sehingga membuat Krist berusaha menahan tangan Singto agar berhenti.

"Berhenti, sing atau aku akan pergi lagi nanti!!" Ucap krist sehingga membuat Singto berhenti.

Krist memeluk tubuh Singto sedangkan singto menangis di dalam pelukan Krist.

"Aku hanya ingin kamu berubah" ucap Krist.

"Aku berjanji akan berubah" ucap Singto.

"Apa kamu mau kita membeli rumah baru. Buktikan jika kamu benar-benar mau berubah" ucap Krist.

"Ya, aku berjanji akan belajar memasak, belajar membuat kopi dan belajar membuat susu untuk Jason aku berjanji akan mengasuh Jason sendiri" ucap Singto.

"Tak perlu setiap hari melakukan itu, kita akan tetap membawa pengasuh jason dan memperkerjakan beberapa maid, maksud ku sesekali ajak Jason bermain bersama mu" ucap Krist.

"Iya" gumam Singto sehingga membuat Krist tersenyum senang mendengarnya, krist mengusap punggung Singto, menenangkan Singto agar berhenti menangis, setelah Singto cukup tenang, Krist melepas pelukan mereka, dia menangkup wajah singto, lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Singto dan mencium bibir merah Singto, keduanya saling melumat menyalurkan rasa rindu masing-masing.














Tbc.

You're Mine✓Where stories live. Discover now