Part 17

431 48 14
                                    

Setelah belanja, Yada mengajak krist makan siang bersama di sebuah restoran, awalnya Krist menolak, namun karna Yada memaksa akhirnya krist mengiyakan ajakan Yada.

Saat ini mereka sedang makan dalam diam, tak ada yang mengeluarkan suara mereka sejak tadi. Entah kenapa tiba-tiba Krist mengingat Singto, rasanya semua makanan yang masuk ke dalam mulutnya terasa hambar.

Singto mengeluh bosan memakan menu yang sama sedangkan dia memakan banyak menu berbeda hari ini, itu sangat tidak adil 'kan?

"Krist... Apa makanannya tak enak?" Tanya Yada yang melihat krist hanya diam sejak tadi.

"Aku... Sebenarnya aku sudah kenyang. Aku hanya ingin menemani mu disini" ucap krist sembari melepas sendok dan garpu yang di pegangnya, sebenarnya Krist baru makan 2 sendok, dia benar-benar tak bisa memakan itu dan terus mengingat singto di rumah.

"Oh" ucap Yada.

Setelah Yada makan dan membayar semuanya, krist memesan makanan untuk di bawa pulang, Yada bermaksud ingin membayar pesanan krist juga namun krist menolak, dia ingin membawakan suaminya makanan tak mungkin di bayarkan oleh seseorang 'kan?

"Apa kamu ingin pulang ke rumahmu?" Tanya Yada.

Saat ini mereka sudah berada di dalam mobil, dalam perjalanan untuk pulang.

"Ya, tapi sebelum itu kita ke kafe dulu. Motor ku di kafe" ucap krist.

"Aku akan mengantar mu, kamu bisa langsung pulang" ucap Yada

"Tak perlu, jika aku pulang di antar oleh mu, bagaimana aku ke kafe lagi nanti" ucap krist.

"Aku akan menunggu mu di ruang tamu, lalu kita sama-sama kembali ke kafe" ucap Yada.

"Huh, jangan..." Ucap krist.

"Kenapa? Apa kekasih mu di rumah mu? Oh... Aku mengerti, semalam dia menginap di rumah mu dan tadi kamu membeli makanan untuk dia?" Ucap Yada.

"Ya" ucap krist singkat.

"Apa kekasih mu tipe pria yang mudah cemburu?"

"...."

"Baiklah..." Ucap Yada mengalah.

"...."

"Dimana orang tua mu?" Tanya Yada, karna sejak tadi Krist hanya diam.

"Sudah meninggal dunia" ucap krist.

"Oh... Pergaulan mu sangat bebas, Krist. Beruntung kekasih mu pria, jika wanita mungkin dia sudah hamil sekarang" ucap Yada.

"...."

"Oh... Aku baru ingat! Sepupu ku juga pria dan dia sedang hamil sekarang!? Apa kekasih mu bisa hamil? Apa kamu menggunakan kondom tadi malam?" Tanya Yada.

Krist benar-benar pusing mendengar Yada bicara sejak tadi, dia terlalu mencampuri urusan krist.

"Krist... Dari jam berapa sampai jam berapa kalian bermain semalam?" Tanya Yada penasaran.

"...."

"Apa kamu juga meninggalkan banyak kiss mark di tubuhnya?"

"...."

"Apa dia bisa berjalan hari ini?" Tanya Yada.

"Yada, cukup. Bukankah itu privasi ku?" Ucap Krist yang mulai muak mendengar pertanyaan tak penting dari Yada.

"Ah.. ya. Maafkan aku" lirih Yada.

Krist hanya diam tak menjawab, dia melajukan mobil agar segera tiba di kafe, rasanya benar-benar malas berduaan bersama Yada di dalam mobil.

You're Mine✓Where stories live. Discover now