chapter 10

60 10 2
                                    

Happy reading

Seluruh siswa MIPA maupun IPS berdiri di depan proyektor yang menunjukan sebuah perangkingan yang di ubah. Reyna, Karin, Yaksa serta beberapa anak Braga lainnya terlihat berlari ke arah proyektor besar itu sambil menerobos kerumunan. Reyna yang membaca pengumuman langsung terjatuh begitu saja.

Ranking Calculation Mistake

1. Dara Putri Artawijaya
2. Yaksa Putra Erion
3. Tiandra Maheswara
4. Yudha
5. Bara Putra Erion
6. Sagara Jayendra
7. Reyna Ayu Baswara
8. Karina Ladyshanti

Tak hanya Reyna yang kaget, namun Bara dan yang lainnya pun. Beberapa pembully Reyna sepanjang jalan tadi pun tak bisa berkata-kata. Chika terlihat tak terima, peringkat itu menurutnya terlalu di buat-buat.

" APAAN NIH? PERINGKATNYA TERLALU DI BUAT-BUAT!! " kata Yunita mengajukan apa yang Chika pikirkan.

" maneh apaan sih? makanya jangan sombong dulu atuh mbak! " kata Bara yang sudah membantu Reyna berdiri.

" Oh gua tau, lo pasti nyogok kan?! " bentak Chika mulai gemeteran saat melihat namanya di F.

" Oh kalau dia nyogok? Lalu apa yang akan kamu lakukan? " tanya Dara tersenyum manis dengan Reva yang berada di sampingnya dan beberapa antek-antek Dara.

Dara mendekat pada Chika lalu menginjak kakinya. Sedangkan Reva memilih menghampiri kakaknya dan merangkulnya sambil mengabaikan tatapan tajam Yaksa.

" kamu terlalu sombong, dengar selagi aku mengenal orang yang dekat denganku. Tidak akan aku biarkan dia berada di peringkat bawah " kata Dara mengeraskan injakan pada kaki Chika.

" siapa yang duluan? " tanya Billa salah satu antek-antek Dara yang sering membawa peluit. Perawakannya tinggi dan berambut yang di potong pendek dengan di warnai biru.

" tentu saja yang di injak kakinya " kata Melati lalu tertawa bersama Angel. Melati ini berperawakan tinggi dan sering membawa buku, ia adalah salah satu siswi pintar nan berbakat. Lalu Angel, si gadis dengan kecantikan tingkat dewi, ia sering membawa catokan kemana-mana.

Pritt

Tiupan peluit terdengar lantang membuat mereka semua mundur. Reyna yang melihat itu ingin melarai nemun Reva dan Bara menahannya.

" jangan " perkataan tegas Bara membuat Reyna awalnya tak gentar. Namun tatapan Yaksa membuatnya mengurungkan niatnya.

Tendangan pada kaki Chika oleh Billa serta pegangan pada sepasang tangan Yunita oleh Angel dan Melati membuat satu koridor berteriak kegirangan dengan pembullyan kali ini.

" auch! " ringis Chika saat rambutnya di tarik.

Dara tersenyum dan mengeluarkan lipstick dengan merk Diornya. Ia mulai menulis di wajah Chika dengan tulisan Bicht. Dara tersenyum kecil lalu mendorong jidat Chika hingga terdorong keras kebelakang. Ini mampu menghasilan sakit pada kulit kepala Chika yang tertarik oleh Billa.

" telanjangin! " perintah mutlak Dara sambil menunjuk seorang pria pembully sontak membuat satu koridor menegang.

" Dara! " panggilan kecil Reva membuatnya menoleh.

Merpati Takkan Pernah Ingkar Janji (SUDAH DI TERBITKAN).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang