chapter 2

116 28 16
                                    

Happy reading

Pagi hari di keluarga Baswara terlihat ramai dengan suara burung dara berbunyi. Belum lagi ayam tetangga berkokok sangat keras yang menandakan sudah pagi. Bunda Ayu terlihat memasak di dapur dengan Ayah Bisma yang duduk di teras membaca koran.

Di sebuah kamar yang berwarna full pink pastel memperlihatkan Reyna tengah berkaca. Ia memperhatikan penampilannya yang baru. Berseragam khas sekali anak SMA Erlangga Bandung sontak membuatnya tersenyum. Penantian selama tiga tahun di SMP membuahkan hasil membuatnya mampu bersekolah di sekolah swasta terkenal akan murid pintar dan berprestasi itu.

Reyna cukup bangga dengan dirinya sendiri, walaupun ia tak berprestasi di bidang non akademik, namun akademiknya cukup memuaskan dan membuat Ayah serta Bunda bangga. Reyna melirik jam di dinding yang menunjukan pukul enam pagi. Ia pun segera menyambar tas dan turun ke lantai bawah menghampiri Bunda.

Jika Reyna jam enam sudah siap, maka Reva jam enam masih ngulet. Gadis itu terlihat merenggangkan tubuhnya lalu terduduk dan bengong bentar. Ia melirik jam weker di meja samping kasur. Jam enam lebih tujuh, Reva kembali menjatuhkan dirinya ke kasur.

Ngomong-ngomong, jam enam itu adalah jam-jam dimana waktu tidur masih sangat enak-enaknya. Rasanya pasti akan sangat malas jika bangun jam segitu. Tapi Reva ingat, jika sekolahnya ketat membuatnya memaksakan diri membuka mata.

" males tenan uy " katanya dengan logat Bandung yang khas.

( males banget )

Ting

Suara notifikasi ponsel membuat Reva dengan malas mengambil barang berharga itu. Ia membaca nama kontak yang mengiriminya pesan.

Bang Yaksa🍑

bocah
Hari pertama sekolah
jangan telat ya?

Lah ngape?
Suka-suka gua lah bro

Aing teh ketos loh bro

Dih bodo
Sebelum nasehatin tetangga
Nasehatin adeknya dulu bang
Emang Bara sama Sagara dah bangun apa?

Udah, nengok jendela coba

Reva segera menengok ke arah jendela yang sejak kemaren malam terbuka. Dapat ia lihat Bara terduduk di atas kasur sambil bengong. Sagara sang sepupu terduduk di bawah menghadap ke arah kaca dengan tampang ngantuk.

" awokawokawokawok, muka Sagara anj " kata Reva ngakak sendiri melihatnya.

Bang Yaksa🍑

Sudah bukan?

Lu apain mereka bang, ngenes amat wkwkwkw

Gua siram pakek air
Jadi bocah, bangun sekarang atau gua yang kesana bawain lo air

Ehh janganlah anj!!!
Yang bener aja lo?!!!
Kasur basah, gua yang repot!!!

Ya makanya bangun
1
2

Iya tw


Reva berdecih pelan dan memberikan jari tengahnya pada sosok di sebrang sana yang tersenyum memperlihatkan dimplenya. Gadis dengan rambut pendek itu segera bangun dari kasur dan tak lupa membereskannya. Kamar yang berwarna putih polos dengan lampu remang-remang ini ia bersihkan sebelum Kanjeng Ratu Bunda Ayu ngomel padanya.

Merpati Takkan Pernah Ingkar Janji (SUDAH DI TERBITKAN).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang