chapter 13

42 9 0
                                    

Happy reading

Bel pulang sekolah berbunyi nyaring, Reyna keluar dari kelasnya bersama Karin. Dapat ia lihat sosok Reva tengah mengobrol bersama salah satu siswi yang Reyna tak kenal namun keduanya terlihat akrab.

" Reva! " panggilan halus Reyna membuat Reva menoleh.

" akhirnya, aku pikir ipa masih bakalan betah belajar " kata Reva dengan suara kecil sambil melirik guru killer MIPA yang bernama Pak Dirga, dia adalah Guru Fisika di tempat les si kembar.

" Pak Dirga nggak segitunya kali " kata Karin menyahut.

" ehh btw, kenalin Ningsih. Ning, ini Reyna kembaranku dan sahabatnya Karin " kata Reva mengenalkan nama ketiganya.

" halo Karin! " kata Karin mengulurkan tangan dan di sambut.

" Ningsih " kata Ningsih tersenyum manis.

" halo aku Reyna " kata Reyna tersenyum membuat wajah manisnya terlihat.

" Ningsih " kata Ningsih sambil melepaskan jabatan Karin dan menjabat Reyna.

" ehh Rin, balik sama siapa? " tanya Reva pada Karin.

" sama Kak Dimas " kata Karin menunjuk kakaknya yang melambaikan tangan.

" duluan ya! " kata Karin lalu berlari ke arah Dimas.

" aduh gawat nih, Ayah nghak bisa jemput katanya Rey. Kamu mau nggak di anterin temenku? " tanya Reva

" temenmu siapa, cewek cowok? " tanya Reyna penuh selidik, Reva mengusap wajahnya kasar.

" atau nggak kamu sama Bara mau? " tanya Reva dan dibalas gelengan.

" Bara kan sama Sagara tadi " kata Reyna membuat Reva menatap ke penjuru arah, ia langsung tersenyum saat melihat sosok lelaki tampan berjalan turun dari tangga bersama temannya. 

" BANG YAKSA!! " seru Reva membuat Yaksa menoleh dan menatap gadis yang tengah melambaikan tangan memintanya kesana.

" cie di panggil gebetan " ledek Yudha mendorong bahu Yaksa.

" apaan sih lo! " kata Yaksa salting dan berlari ke arah Reva.

" kenapa Rev? " tanya Yaksa sambil menghentikan langkahnya.

" Bang, minta tulung dungs. Anterin Reyna balik yak? Gua nggak tega kalau dia naik bus sendirian. Nanti di godain om om bahaya bang, ya bang ya? " tanya Reva memasang wajah selucu mungkin sambil menatap penuh harap pada Yaksa dan memegang lrngan kekarnya.

" bisa kok, abang anterin sampai rumah " kata Yaksa membuat senyum Reva mengembang dan Reyna menahan salting.

" nice!!! " kata Reva lalu mendekatkan wajahnya pada telinga Reyna, " ntar manfaatin waktunya, peluk Yaksa yang kenceng " bisik Reva membuat Reyna memukul lengannya pelan.

" yaudah bang, titip yak! Gua mau lkbb dolo!! " kata Reva lalu berlari menjauh menuju lapangan karena Wintara sudah terlihat menghitung mundur.

" ayo! " ajak Yaksa sambil menarik pelan tangan Reyna membuat gadis itu mengikuti langkahnya menuju parkiran.

" maaf ya, kakak hari ini nggak bawa mobil " kata Yaksa pada Reyna sambil melepaskan hoodienya.

" gapapa kok, akhir akhir ini aku udah terbiasa boncengan karena Reva " cicit Reyna malu.

" pakai! " suruh Yaksa sambil menyerahkan hoodie dan diterima oleh Reyna.

" hari ini Bandung lagi panas panasnya, pakai buat nutupin kepala sama wajahmu " kata Yaksa membuat Reyna menurut dan memakai hoodie milik lelaki di depannya.

Merpati Takkan Pernah Ingkar Janji (SUDAH DI TERBITKAN).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang