chapter 17

49 10 0
                                    

Happy reading

Reva baru saja keluar dari kelasnya bersama Galen dan Wildan. Ketiganya terlihat mengobrol bersama di selingi candaan Galen.

" demi gue nyesel ikut Joe ke Bar kemaren " cerita Galen membuat kedua temannya itu tertarik.

" ngape emang? " tanya Wildan kepo dan menatap Galen yang merangkulnya.

" gue ketemu tanda kutip nih, orang kulit hitam. Lo berdua taulah kalau julukan orang kulit hitam itu adalah hidung besar " kata Galen yang sontak membuat tawa Wildan terdengar.

" sumpah Wil, dia kan nganunya sama cewek deket gue sama Joe. Sumpah se lengan Reva gedenya, panjangnya sampai siku " kata Galen cerita sambil memegangi lengan Reva. Tawa Wildan maupun Reva terdengar nyaring di koridor.

" sumpah tuh cewek ampek teler, belum lagi Si Joe nikmatin banget sambil ngevodka. Disana gue mikir Joe nggak normal njing!! Dia natepnya kek nggak ngeri apa ya? Gua aja ngeri banget lihat gedenya, nggak manusiawi cok!! " kata Galen semakin ngelantur.

" hahahahahahaahaha " tawa Wildan dan Reva semakin terdengar. Namun Wildan menghentikan tawanya saat tak sengaja melirik ke arah lorong gudang.

" gays! " panggilnya membuat keduanya menoleh ke arah lokasi yang Wildan tatap.

" Fuck?! " kata Galen tak percaya, bahkan rahangnya terlihat mengetat.

" what the fuck? " gumam Reva kali ini.

Wildan sendiri tak bisa berkata-kata melihat kejadian keji di depan mereka. Seorang gadis di telanjangi dengan paksa oleh satu lelaki dan di pegangi oleh dua orang lainnya.

" Woi! " panggil Galen membuat mereka menoleh.

" Tiandra Maheswara " gumam mereka kompak saat melihat pemimpinnya.

Dari arah belakang bahu Reva di tarik oleh sosok Joe yang entah datang dari mana. Ia mengoper Reva kepada Dilan dan berjalan menghampiri Galen bersama Haikal serta Rendy. Dilan merangkul bahu Reva dan menatap kejadian di depannya.

" kayaknya peringatan Kak Dara memang nggak cukup untuk seorang psikopat kayak lo ya? " tanya Joe dengan suara rendah.

" orang gila kayak dia pantesnya itu di pukulin " kata Haikal menyahut membuat Tiandra terkekeh.

" hehehe, oh Reva lama tidak bertemu udah gede aja " kata Tiandra saat menotice Reva yang berada di rangkulan Dilan. Hal itu sontak membuat Reva sedikit ngeri.

" jangan macem macem Tiandra!! " bentak Rendy dengan galaknya.

" oh, galaknya " ledek Tiandra sambil tersenyum.

" muka dia kayak pedofil anj! " umpat Wildan yang sontak membuat Galen meliriknya.

" lepasin dia Tiandra, gua lagi males ngeluarin tenaga ngurus orang cupu kayak lo! " suruh Joe menunjuk gadis yang di tahan oleh Tiandra.

" nggak usah munafik Joe, kita bisa nikmatin dia bareng-bareng, bukannya ini hal bisa di sekolah ini? " tanya Tiandra

" sorry Joe nggak tertarik " kata Galen menyahut.

" oh, munafik sekali. Lelaki mana yang nggak suka lubang? " tanya Tiandra membuat alis Joe mengkerut.

" loh, yang bilang gue suka lubang siapa? " tanya Joe yang sontak membuat semua orang menganga kecuali Dilan yang terlihat tersenyum miring.

" ehh ehh ehh " kata Wildan mulai memegangi kepalanya yang tiba-tiba berdenyut. Ciri khas Wildan, mendengar satu fakta yang tak dapat ia terima adalah kepalanya tiba-tiba berdenyut sakit.

Merpati Takkan Pernah Ingkar Janji (SUDAH DI TERBITKAN).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang