chapter 28

36 4 0
                                    

Happy reading

Pagi hari tiba, Reyna turun lebih dulu dengan membawa beberapa buku dan mengendong tas ranselnya. Wajahnya terlihat jauh lebih segar karena hari ini adalah hari dimana ia harus mengikuti lomba. Jadi ia cukup bersemangat, oh lomba ini diadakan di aula SMAN Erlangga Bandung.

" Pagi Ayah, Pagi Bunda!! " kata Reyna dengan ceria.

" Pagi sayang " sapa keduanya.

Reyna menghampiri keduanya dan mengecup pipinya. Bunda terlihat membalikan roti bakar tersenyum kecil. Dan ayah yang mengopi di meja makan pun tersenyum menatap putrinya yang duduk kalem di meja makan.

" Cie udah siap banget mau lomba! " Ledek Ayah membuat Reyna merengek padanya. Ayah tertawa puas usai meledek putrinya dan Bunda geleng-geleng.

Tepat saat itu juga, Reva terlihat turun dengan pakaian khas IPSnya serta seekor anjing Samoyed putih yang setia tersenyum. Baju di keluarkan dari pinggang, dasi panjang dan rok di atas lutut. Yang membuat bingung, kenapa Reva tumbenan sekali memakai rok.

" Kok tumben pake rok? " tanya Reyna bingung membuat Reva nyengir.

" Aneh ya? " tanya Reva membuat ketiganya menggeleng kecil dan menatap kagum.

" Kenapa sih? Jangan di tatap gitu, adek kan malu " cicit Reva membuat ketiganya gemas.

" kamu cantik banget tau kalau pake rok, aku yakin Yaksa bakalan terpesona " kata Reyna meledek.

" Apaan sih kok bahas-bahas Yaksa, nggak suka deh " kata Reva lalu duduk di bangku.

" Eeee emang siapa kemarin yang viral di Twitter Remaja Bandung itu, sampai teriak-teriak bilang udah jadian. Siapa itu ya?! " tanya Reyna meledek membuat saudarinya langsung salah tingkah.

" Nggak tau, emang siapa? " tanya Reva pura-pura nggak tau.

" Ya kamu lah sama Kak Yaksa " kata Reyna dengan telak.

" Itu apa namanya, Yaksa cuma lagi setres aja itu " elak Reva

" Alah sok-sokkan gitu, aku kenal kamu dari kapan sih Reva. Muka boongmu itu udah ketebak! " Kata Reyna membuat Reva kalah telak.

" Loh emang iya? " tanya Bunda membuat Reyna mengangguk semangat.

" Hoho, ternyata bener kata Bang Suyadi sama Kak Yun, Bund. Yaksa udah suka Reva dari zaman bocil " kata Ayah membuat Bunda tersenyum.

" Ya setidaknya Erion yang sekarang tidak seperti Erion yang dulu. Bunda jadi inget gimana perjuangan Bang Suyadi sama Kak Yuna biar dapet restu keluarga Erion " kata Bunda membuat ayah mengangguk.

" Reva, Reyna. Erion memang mencari kesempurnaan, namun sekarang bukan tentang kesempurnaan fisik, tapi hati. Erion adalah keluarga yang tulus saat mencintai. Yaksa maupun Bara pun juga begitu, tapi di antara keduanya Yaksa jauh memiliki hati yang tulus. Bara sendiri masih ragu-ragu dalam melangkah setelah empat belas tahun. Tapi Ayah yakin, Bara hanya masih berusaha memantapkan hatinya " kata Ayah membuat kedua putrinya tersenyum simpul.

" Kasihan Wahyu, tapi Yaksa jauh lebih pantas dapetin kamu. Kamu tau, donor mata itu memang di bantu Wahyu untuk operasi berjalan lancar. Namun soal mencari donor, Yaksa yang langsung turun tangan ke Jerman " kata Ayah membuat Reva tertegun.

Kilas balik

Wahyu terlihat menggeleng pelan pada Yaksa karena donor mata yang pertama tak cocok. Yaksa menghela nafas, lalu mengambil ponselnya.

" Papa, aku akan menyusul ke Jerman hari ini " kata Yaksa lalu menutup telpon lalu beranjak dari duduknya.

" Emang Lo udah beli tiket? " tanya Surya membuat Yaksa tersenyum.

Merpati Takkan Pernah Ingkar Janji (SUDAH DI TERBITKAN).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang