Classy Bitch 2

10K 672 18
                                    

Jadi gini teman-teman: Ceritaku adalah hakku. Entah itu di ebook, di UP sampai selesai, putus di tengah jalan, di tengah-tengah bakal di jadikan ebook, itu SUKA-SUKA saya. Kalau kalian gaksuka, silahkan pergi. Saya tidak rakus followers, saya juga tidak rakus pembaca. Hidup saya bukan tergantung dari seberapa banyak saya mendapatkan uang dari ebook. Kalau pun tulisan saya gak ada yg baca, saya bisa baca sendiri. Bahkan saya tidak terbeban jika tidak ada yang membeli Ebook saya. Dan juga, hasil dari ebook--uangnya saya bakar melalui Smoking, jadi jangan pernah mengatakan saya rakus uang kalian yaaa. Tanpa ebook, saya masih bisa menikmati Rokok dan Kopi sepuas hati saya. Terima kasih 🙄
_____________________________

12:10 pm.

Di dinning room keluarga Manoban, terlihat Lisa dan putrinya sedang bercanda ria sambil makan siang.

Selesai menangis bersama, Lisa berhasil mengembalikan suasana hati putrinya. Dia berhasil menenangkan pikiran sang anak, bahkan dia sudah terbuka untuk segalanya, Lisa tidak berhenti bersyukur karena putri kecilnya tidak keberatan dan akan mengikuti perkataannya.

Apa yang Lisa bicarakan, akan kita saksikan dari bagaimana putrinya bersikap mulai detik ini.

“Ck, Daddy curang. Seharusnya Daddy menggunakan sendok yang kecil. Lihatlah, mulut Daddy terlalu besar, bahkan bibir Daddy sangat tebal.” 

Lisa tertawa terbahak-bahak mendengar keluhan cemberut ini. Mereka berlomba siapa yang akan lebih cepat menghabiskan makan siang mereka, dan Lisa menang. Gadis kecil ini tidak mau menerima kekalahannya.

Tapi tawa itu berhenti saat melihat istrinya sudah muncul.

Clara pun melihat ke arah yang dilihat oleh ayahnya, saat melihat ibunya, gadis kecil itu memberikan senyum kecil dan—

“Hay Nyonya. Selamat datang di rumah. Jika kau belum makan, ayoo makan bersama.” 

Wanita dewasa itu menatap putrinya dengan kening yang mengerut, dia merasa aneh saja. Putrinya tidak pernah seperti ini jika dia baru pulang dari negara lain. 

Biasanya ada pelukan, ciuman dan rengekan manja. Tapi sekarang tidak ada sama skali? 

Tidak mau memikirkan hal itu, wanita itu segera pergi dari sana tanpa menjawab putrinya.

Clara pun menatap ayahnya dengan sendu.

“Sulit skali Daddy.” 

Mendengar itu Lisa langsung berdiri, dia memeluk anaknya.

“Itu wajar sayang. Jangan sedih, bukankah tadi kita sudah OK dengan rencana masa depan kita berdua? Daddy tidak akan membiarkanmu menjalani semua ini sendirian.” Hibur Lisa lembut.

Clara pun mengangguk, “Ayo lanjutkan. Daddy harus mengambil makanan baru, kali ini aku akan menang.” 

Lisa menatap makanan di piring putrinya dan terkekeh. Anaknya ini benar-benar tidak boleh kalah.

Meskipun sudah kenyang, Lisa mengangguk dan mengambil makanan baru di piringnya sendiri.

“You ready?” 

“Lets go Daddy…”

Maka perlombaan omong kosong itu terulang lagi.

Dengan cepat Clara menghabiskan makanannya, setelahnya dia meminum airnya dan berseru:

“Yeay, you lost Daddy.” 

Seruan itu disertai tepukan tangan yang meriah membuat Lisa tersenyum bahagia.

Classy Bitch (JENLISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang